SUKABUMIUPDATE.com - Menghadapi musim hujan, Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Jaya Mandiri (Perumdam TJM) Kabupaten Sukabumi Cabang Kalapanunggal telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk memastikan layanan air bersih tetap optimal, meskipun ada risiko bencana.
Kepala Cabang Perumdam TJM Kalapanunggal, Asep Ramdani, menyatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan strategi guna menghadapi potensi banjir, longsor, dan risiko lainnya yang berpotensi mengganggu layanan distribusi air bersih.
“Selama dua tahun terakhir, wilayah kami sering terkena dampak longsor saat musim hujan. Kami mengantisipasi cuaca ekstrem dan bencana alam, tetapi alhamdulillah, hingga saat ini layanan masih aman,” ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Kamis (7/11/2024).
Diketahui, pasokan air untuk wilayah Kalapanunggal dan Bojonggenteng berasal dari dua sumber mata air, yaitu Kiara Rugrug dan Cipadurenan di Desa Pulosari, Kecamatan Kalapanunggal. Asep menjelaskan bahwa di masa lalu, terutama pada musim hujan tahun lalu, layanan sempat terganggu karena pipa transmisi di jalur Kiara Rugrug putus akibat longsor.
Baca Juga: Perumdam TJM Sukabumi Targetkan Sumbang PAD Rp10 Miliar hingga 2028
"Daerah Kalapanunggal cukup riskan karena jalur pipa berada di tepi jurang. Oleh karena itu, setiap hujan besar, kami langsung turun ke lapangan untuk memantau kondisi," jelasnya.
Asep juga menjelaskan bahwa petugas siap siaga di lapangan dengan penjaga sumber yang selalu memberikan laporan, terutama saat kondisi ekstrem seperti banjir bandang.
Selain itu, koordinasi dengan instansi terkait seperti BPBD, pihak kecamatan, dan desa juga dilakukan untuk menghadapi bencana. “Warga setempat juga kami libatkan dalam penanganan pipa untuk mempercepat perbaikan,” terangnya.
Selama musim hujan ini, Asep mengimbau pelanggan Perumdam TJM agar menggunakan air dengan bijak dan memperhatikan pembayaran tepat waktu. "Kami imbau masyarakat untuk menggunakan air secara bijak sebagai langkah antisipasi menghadapi kemungkinan terjadi bencana ke depan," pungkasnya. (ADV)