SUKABUMIUPDATE.com - Suherman (65 tahun) merupakan salah satu warga yang terdampak banjir di Kampung Cikondang Legok, Rt 07/02, Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citaming, Kota Sukabumi.
Bersama puluhan warga lainnya, keluarga Suherman terpaksa mengungsi di camp pengungsian akibat dinding belakang rumahnya jebol tersapu air berserta segala isinya. Saat kejadian, sekira pukul 16:30 WIB ditengah guyuran hujan lebat air mulai meluap setinggi mata kaki orang dewasa.
“Hujan lebat terlalu deras terus air meluap tinggi sampai setengah mata kaki, waktu itu dikira masih pendek 70cm lama-lama saya gendong anak saya kemudian saya pulang lagi 10 menit lebih tinggi lagi meluap satu meter setengah,” ujar Suherman kepada sukabumiupadate.com, Rabu (6/11/2024).
Lebih lanjut, kata Suherman, ketika dia berusaha untuk menyelamatkan keluarganya, air yang tiba-tiba besar dan menjebol dinding belakang rumahnya hingga menghanyutkan hampir seluruh perabotan rumah tangganya.
“Dinding udah jebol, waktu itu saya gendong anak kulkas masih aman gak jebol, terus air datang langsung lenyap. Yang lenyap itu kulkas, kasur, mesin cuci, kompor dan tabungnya, pakaian punya anak-anak semua hanyut cuman ada separo,” ungkap dia.
Baca Juga: Tinjau Lokasi Banjir di Kota Sukabumi, Pj Gubernur Jabar Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrem
Menurutnya, peristiwa banjir seperti itu baru pertama kali terjadi di kampunya sejak 45 tahun yang lalu. “Dulu air sering naik tapi gak seberapa, limpasan 1 meter setengah. 45 tahun kejadian baru kali ini, engga terbayangkan biasa gak gitu sekarang musibah,” tutur dia.
Pasca kejadian, Suherman bersama istri dan anak cucunya itu terpaksa mengungsi di camp pengungsian yang telah disediakan bersama puluhan warga lainnya.
“Ngungsi di rumah warga (posko pengungsian) ada sama yang lain, kebutuhan mah semua aja pakaian juga saya udah hanyut semua ini juga dikasih sama orang,” ucapnya.
Atas kejadian itu, dia berharap ada bantuan secepatnya dari pemerintah setempat mengingat kondisi rumah yang jebol dan rawan untuk ditempati.
“Harapan mudah-mudahan jangan gitu lagi, pemerintah saya mau diganti, saya enggak kerja gak mampu gimana kalau saya keadaan ini untuk membangun untuk beli pakaian beli kasur mau gmana,” pungkasnya.