SUKABUMIUPDATE.com - Sedikitnya 15 rumah terdampak bencana banjir di Kampung Cikondang Legok, Rt 07/02, Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, yang terjadi pada Selasa, 5 November 2024. Akibatnya, 28 jiwa terpaksa mengungsi.
Data ini disampaikan Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik. Hingga saat ini pihaknya masih melakukan pembersihan di lokasi terdampak banjir limpasan tersebut.
“Sekarang untuk hari ini kita bersih-bersih untuk rumah yang terdampak baik dari pagi baik yang roboh atap rumahnya ada di beberapa titik sekarang pasukan kami lagi membersihkan sarana prasarana masyarakat itu sendiri sehingga secepat mungkin masyarakat bisa mengisi rumah tersebut,” ujar Novian kepada sukabumiupdate.com pada Rabu (6/11/2024).
Baca Juga: Melalui Dinsos, Pemkot Salurkan Bantuan untuk 15 KK Korban Banjir di Cikondang Sukabumi
Secara rinci, kata Novian, ada sekurangnya 15 kepala keluarga (KK) dengan 28 jiwa yang harus mengungsi akibat bencana tersebut.
“Berdasarkan asessmen diketahui sampai saat ini di Cikondang ini ada 15 rumah yang terdampak banjir dan 28 jiwa harus mengungsi, saat ini masih dilakukan penanganan,” kata dia.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya berinisiatif untuk memasang dua posko pengungsian di lokasi tersebut, tepatnya di Cikondang dengan kapasitas 20 hingga 25 orang untuk satu posko pengungsian.
“Makanya sekarang kita pasang tenda di sini untuk jaga-jaga jikalau nanti terjadi hal-hal yang tidak diinginkan masyarakat bisa mengungsi di tenda ini. Kapasitas ini untuk satunya bisa sampai 20 sampai 25 orang,” ucapnya.
Menurutnya, banjir limpasan yang terjadi di Kota Sukabumi diakibatkan oleh banyaknya saluran air yang tersumbat sehingga air melimpas ke jalan hingga ke pemukiman warga.
“Banjir limpasan yang terjadi akibatnya banyak saluran air tersumbat sampah kayak di Yogya sampahnya diambil, kembali (normal) lagi,” ungkapnya.
“Kembali lagi ke masyarakat jagalah lingkungan supaya semua pada aman karena kalau seperti ini bisa saja di sini terjaga lingkungan tapi di hulu sampah kita ga tahu. Seluruh manusia memang wajib menjaga lingkungan supaya terhindar dari segala bencana karena kalau tidak itu barangkali kemarin tidak terjadi banjir-banjir limpasan,” pungkasnya.