Pasangan Ayeuna Siapkan Perencanaan Berkelanjutan Atasi Banjir Kota Sukabumi

Rabu 06 November 2024, 09:12 WIB
Calon Walikota Sukabumi nomor urut 2, Ayep Zaki. | Foto: Istimewa

Calon Walikota Sukabumi nomor urut 2, Ayep Zaki. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Cuaca ekstrem pada Selasa, 5 November 2024, mengakibatkan hujan dengan intensitas tinggi merata mengguyur Kota Sukabumi, Jawa Barat. Kondisi ini mengakibatkan puluhan titik bencana banjir dan tanah longsor.

"Ini harus menjadi perhatian serius kita bersama. Bahwa perencanaan tata ruang dan pengendalian banjir serta perencanaan ruang terbuka hijau serta perencanaan penghijauan dari hulu ke hilir harus terintegrasi dan direncanakan dengan matang," ungkap calon Walikota Sukabumi Nomor Urut 2, Ayep Zaki kepada media, Selasa.

Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi Nomor Urut 2, Ayep Zaki-Bobby Maulana menyoroti cuaca ekstrem yang terjadi pada Selasa, 5 November 2024. Hujan dengan intensitas tinggi yang merata mengguyur Kota Sukabumi menyebabkan puluhan titik bencana banjir dan longsor.

Baca Juga: Tinjau Penanganan Banjir, Pj Wali Kota Sukabumi Bicara Soal Peringatan Cuaca BMKG

Pasangan Ayeuna, Ayep Zaki-Bobby Maulana, sebagai putra daerah asli Sukabumi mengaku terpanggil dengan kondisi Kota Sukabumi seperti sekarang. Tak pelak, cuaca ekstrem pun mendapat sorotan serius.

Ayep mengulas, bahwa Kota Sukabumi tidak pernah mengalami banjir merata di berbagai wilayah dalam kurun waktu beberapa tahun belakang. Terutama daerah yang dekat aliran sungai. Peristiwa ini akan mengakibatkan kerugian besar dan signifikan jika tidak ada penanganan dan perencanaan yang serius dan matang.

"Maka pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi Nomor Urut 2, Ayeuna, akan memerhatikan betul perencanaan ke depan. Karena pembangunan Kota Sukabumi harus mengacu pada pembangunan yang berkelanjutan dari generasi ke generasi. Jangan sampai ada generasi masa depan yang dirugikan," tandas Ayep Zaki.

Banjir di berbagai wilayah Kota Sukabumi, tambah Ayep, jelas akan merugikan warga. Mobilitas warga terganggu yang berujung pada perekonomian masyarakat akan terganggu.

"Sudah deh, kalau sudah banjir, nyaris masyarakat tidak bisa ngapa-ngapain. Belum yang rumahnya terendam banjir, paling tidak banyak aset rumah tangga yang tidak lagi bisa digunakan, dokumen penting terancam. Gara-gara banjir, semua urusan jadi panjang. Kenapa ini bisa terjadi, karena pemerintah daerah belakangan ini tidak memiliki perencanaan tata kota yang matang," papar Ayep Zaki.

Menurut Ayep, cuaca ekstrem akan selalu ada karena merupakan suatu siklus fenomena alam. Namun, apabila pembangunan infrastruktur dan penataan daerah dilakukan dengan baik, dia meyakini akan meminimalisir dampak dari cuaca ekstrem tersebut.

"Dan jika kita mengacu pada program berkelanjutan dari generasi ke generasi, insya Allah, saya yakin dampak dari cuaca ekstrem bisa kita kendalikan bersama dengan baik," kata Ayep. (ADV)

Sumber: Siaran Pers

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Bola18 Januari 2025, 16:00 WIB

Prediksi Madura United vs Barito Putera: Duel Dua Tim Papan Bawah!

Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini.
Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini. (Sumber : Instagram).
Sukabumi18 Januari 2025, 15:45 WIB

Buruh dan Pelajar Collab Edarkan Hexymer-Tramadol di Sukabumi, Ditangkap saat Transaksi

Barang bukti yang disita adalah empat paket hexymer dan lima setrip tramadol.
Kedua terduga pelaku kasus obat keras terbatas yang ditangkap di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Polsek Sagaranten
Sukabumi18 Januari 2025, 15:23 WIB

Lindas Material Longsor, Truk Terguling di Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Longsor ini sempat menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua.
Truk terguling di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi