SUKABUMIUPDATE.com - Di Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, ada sosok pedagang batagor keliling yang mencuri perhatian pembeli dengan penampilannya yang tak biasa.
Dia adalah Amzad (28 tahun). Warga asli Kecamatan Warungkiara itu tampil necis saat menjajakan batagor di bawah merek yang ia ciptakan, 'Batagor Ikan Komando'.
Berbeda dengan pedagang keliling lainnya, Amzad terlihat modis karena selalu mengenakan jas, kemeja berdasi, celana bahan dan bersepatu pantofel. Penampilannya pun semakin keren dengan aksesoris kacamata hitam dan topi mut atau topi perahu berpin garuda.
Saat dihubungi sukabumiupdate.com pada Selasa (5/11/2024), Amzad menjelaskan alasannya memilih tampilan nyentrik ini.
"Pelanggan lebih tertarik, dan tentunya berpengaruh ke penjualan. Walaupun banyak pedagang batagor, tapi saya punya sesuatu yang berbeda," ujarnya.
Baca Juga: Suara PKL, Ini Harapan dan Unek-unek Pedagang Pasar ke Calon Wali Kota Sukabumi
Amzad juga mengaku senang berinteraksi dengan pelanggan dari berbagai usia, menciptakan suasana yang akrab dan membuat pelanggan merasa bahagia.
"Karena saya orangnya suka ngobrol juga sama semua umur, tidak pandang bulu," jelasnya.
Menurut Amzad, ide berdagang dengan penampilan 'perlente' ini muncul dari pengalaman pribadinya yang tidak suka berpenampilan berantakan dan jorok.
Sebelumnya, ia sudah pernah berdagang makanan di Manado, Sulawesi Utara, lalu pindah ke Sulawesi Tengah dan selama 14 tahun menjual pentol. Sejak 2017, ia mulai menggunakan jas saat beralih menjual batagor.
“Dulu hanya jas biasa, tapi yang jadi pembeda ada topi (mut) militer dan dasi. Setiap hari saya ganti jas dengan warna berbeda, begitu pula dengan topinya,” jelasnya.
Setelah sempat berjualan di Bogor pada 2023, Amzad akhirnya kembali ke Sukabumi pada awal 2024 untuk menikah. Kini tinggal di Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, dan istri Amzad saat ini tengah mengandung anak pertamanya.
"Mungkin ini tanda dari Allah, yang memberi kepercayaan kepada saya," ungkapnya.
Dengan menggunakan sepeda motor Honda Supra, Amzad setiap harinya berangkat dari rumah sekitar pukul 08.30 WIB, memulai perjalanan dagangnya di SDN Sundawenang, lalu lanjut ke daerah Palasari, Cibuluh, hingga perumahan Bumi Pakuwon Regency pada sore hari.
"Pokoknya, habis atau tidak, saya pulang ke rumah setelah Maghrib," katanya.
Amzad menjual batagor ikan komando seharga Rp10 ribu per porsi, namun bagi anak-anak ia memberikan harga lebih fleksibel, bahkan melayani pembelian Rp1 ribu. “Tidak pandang bulu, pokoknya semua bisa menikmati batagor saya,” pungkasnya.