SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah keluarga asal Desa Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, mengeluhkan pelayanan RSUD Jampangkulon yang diduga melakukan kesalahan dalam pemasangan selang saat proses operasi paru-paru. Pasien dalam kejadian ini adalah perempuan bernama Isop (50 tahun).
Adapun keluhan itu disampaikan suami Isop yakni Asep Jeka melalui unggahan di status Facebook pribadinya pada Senin (4/11/2024). Asep mengatakan istrinya adalah peserta BPJS Kesehatan kelas III yang berbayar. Asep sendiri telah melunasi tunggakan dan denda layanan jaminan sosial ini hampir sekitar Rp 4,5 juta.
"Istri saya mengalami sesak napas. Setelah berobat ke dokter, tidak ada perkembangan. Makanya dibawa ke RSUD Jampangkulon pada 30 Oktober 2024," kata dia kepada sukabumiupdate.com, Senin.
Baca Juga: Pasien DBD Di RSUD Jampang Kulon Sukabumi Alami Peningkatan Kasus
Setibanya di RSUD Jampangkulon, Isop langsung dilayani di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Sementara Asep mengurus administrasi. Singkatnya, Isop dan Asep menerima penjelasan dari petugas bahwa harus dilakukan operasi karena paru-paru tidak berfungsi dengan baik. Persetujuan keluarga pun diperlukan sebagai syarat.
"Saya tanda tangan untuk dilakukan operasi, dipasang selang. Di RSUD Jampangkulon dirawat selama empat hari, tapi kondisinya tidak ada perkembangan sehingga dirujuk ke rumah sakit lain. Saya tanda tangan (lagi) menggunakan meterai untuk persetujuan dirujuk. Pada 2 November 2024 sekira pukul 23.00 WIB, berangkat ke RS Gunawan Cisarua (Rumah Sakit Paru Dr M Goenawan Partowidigdo). Setelah sampai di rumah sakit rujukan, 3 November 2024, kemudian dicek, di-USG, dan dibuka kembali operasiannya. Diketahui oleh dokter, ada kesalahan pasang selang sehingga tidak berfungsi. Sekarang sudah diganti selangnya. Kondisinya normal, bisa tidur," ujar Asep.
Menanggapi keluhan ini, Humas RSUD Jampangkulon Lia Desti mengaku belum dapat memberikan keterangan secara rinci. "Mohon maaf untuk sementara kami belum bisa menanggapi apa-apa, karena permasalahannya sedang kami telusuri lebih lanjut. Kami harus konfirmasi ke dokter yang menanganinya terlebih dahulu. Beliau masih tindakan operasi," kata dia.