SUKABUMIUPDATE.com - Sebagai wujud nyata kepedulian terhadap upaya mitigasi bencana di Kabupaten Sukabumi dan sekitarnya, Program Studi Teknik Sipil Nusa Putra University sukses menggelar Seminar Nasional Teknik Sipil dan Lingkungan (SENTIL) 2024.
Bertemakan “Strategi Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Tanah Longsor di Kabupaten Sukabumi: Pendekatan Terpadu untuk Masyarakat Tangguh,” Seminar Tingkat nasional yang diikuti oleh ratusan peserta ini berlangsung meriah di Auditorium Nusa Putra University, Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Sabtu 2 November 2024.
Ketua Program Studi Teknik Sipil Nusa Putra University, Utamy Sukmayu Saputri, S.T., M.T., mengungkapkan bahwa SENTIL 2024 dirancang untuk berbagi pengetahuan dan membangun koneksi dengan pihak eksternal.
“Seminar ini diharapkan dapat membuka peluang bagi mahasiswa, seperti magang, pertukaran pelajar, dan riset. Harapan kami, SENTIL ke depannya dapat lebih besar dengan melibatkan lebih banyak pihak eksternal dan meningkatkan kualitas internal,” tutur Utamy.
Baca Juga: SENTIL Teknik Sipil Nusa Putra Sukabumi, Bahas Rancangan Konstruksi yang Aman
Sementara itu, Ir. Erwin Lim, S.T., M.S., Ph.D., sebagai pembicara pertama dalam seminar nasional tersebut menekankan pentingnya materi yang ia sampaikan, yaitu tentang konstruksi rumah sederhana yang tahan gempa.
Menurutnya, topik ini sangat relevan, mengingat banyaknya rumah sederhana yang mengalami kerusakan parah akibat gempa. "Saya berharap mahasiswa Teknik Sipil dapat mendalami pengetahuan ini lebih lanjut, sehingga mereka dapat mengembangkan solusi rumah tahan gempa yang berguna bagi masyarakat," ujar Erwin.
Selain itu, Koordinator BASARNAS Pos SAR Sukabumi, Suryo Adianto, sekaligus pembicara kedua pada seminar sipil tersebut, berbagi pengalaman penanganan gempa dan bangunan runtuh di wilayah Sukabumi dan Sekitarnya. Ia juga sangat mengapresiasi antusiasme para mahasiswa yang begitu besar terhadap acara seminar tersebut.
“Wilayah Sukabumi penuh dengan sesar aktif yang bisa memicu gempa kapan saja. Kesadaran dan kesiapsiagaan harus selalu ditingkatkan. Saya berharap ilmu yang diperoleh mahasiswa dapat digunakan untuk menciptakan program yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” ungkap Letda Suryo.
Seminar Nasional Teknik Sipil dan Lingkungan tersebut tidak hanya memberikan wawasan teoritis tetapi juga mendorong mahasiswa untuk lebih sadar dan tanggap terhadap potensi bencana di wilayah kabupaten Sukabumi dan sekitarnya.
Partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk akademisi dan praktisi SAR, memperkaya diskusi serta memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai mitigasi bencana. Melalui SENTIL 2024 menjadi langkah awal yang signifikan dalam memperkuat kerja sama antara dunia pendidikan dan pihak eksternal untuk menciptakan masyarakat yang lebih tangguh menghadapi bencana. (ADV)