Dosen Komunikasi UI: Joged Sadbor Potensi Besar untuk Dikembangkan, Pemkab Sukabumi Harus Gercep

Kamis 31 Oktober 2024, 21:43 WIB
Sejumlah warga Kampung Babakan, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi tengah melakukan live TikTok joget Sadbor. (Sumber : SU/Asep Awaludin)

Sejumlah warga Kampung Babakan, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi tengah melakukan live TikTok joget Sadbor. (Sumber : SU/Asep Awaludin)

SUKABUMIUPDATE.com – Dosen Komunikasi Universitas Indonesia (UI), Awang Ruswandi, turut menanggapi fenomena Joget Sadbor di media sosial TikTok yang dilakukan ratusan masyarakat di Kampung Babakan, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. Menurutnya, aktivitas tersebut (konten kreator) mencerminkan dinamika masyarakat di era digital saat ini.

Awang, yang juga merupakan asal kelahiran Cikembar Sukabumi itu menyatakan kebanggaannya terhadap Joged Sadbor yang telah berhasil menarik perhatian publik. Ia berpendapat bahwa fenomena ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan.

"Meski baru belakangan ini viral, saya sebetulnya sudah mengamati Joget Sadbor di media sosial tiktok sejak lama. Di daerah tersebut masyarakat sudah bisa memanfaatkan platform digital dengan baik dengan jenis hiburan yang unik secara live," kata pria yang biasa disapa Kang Awang ini kepada sukabumiupdate.com, Kamis (31/10/2024).

Namun, kata Kang Awang, walaupun aktivitas tersebut kini telah menghasilkan keuntungan bagi masyarakat yang terlibat. Tapi, menurutnya, seperti konten viral lainnya, lama-lama akan mengalami kebosanan. Apalagi saat ini sudah ada juga yang meniru Joged Sadbor di daerah lain.

"Tantangannya, live itu biasanya lama-lama bosen, terutama yang ngasih give ini makin lama semakin sedikit," ujarnya.

Baca Juga: Pandangan Akademisi soal Fenomena Joget Sadbor Sukabumi Viral di TikTok

Baca Juga: Pegiat Medsos Soal Fenomena Sadbor: Joget Khas Warga Sukabumi Pencipta Sumber Ekonomi Baru

Oleh karena itu, sambung Kang Awang, Gunawan selaku perintis Joged Sadbor dengan kemampuan yang dimiliki saat ini, baik pengetahuan soal digital maupun kemampuan mengkordinir masyarakat, jangan berhenti di joged-joged, harus bisa memanfaatkan kreativitas positif lainnya yang lebih menguntungkan.

"Misalnya dengan membuka toko berjualan di tiktok, membuka affialiate atau mempromosikan produk," kata pria yang sudah mengabdi di UI selama 35 tahun itu.

Terkait dengan kreatifitas yang bisa dikembangkan oleh komunitas Joged Sadbor, Kang Awang menyebut bahwa seharusnya pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi lebih gerak cepat memanfaatkan mereka.

"Ini potensi, harusnya dinas kominfo (Kabupaten Sukabumi) memanfaatkan mereka yang saat ini sedang hight, peluang buat mereka sebagai agen kominfo mempromosikan wisata, termasuk UMKM Sukabumi. Kominfo atau Dinas Pariswisata jangan kalah gercep oleh pihak lain," ungkapnya.

Sebab, kata Kang Awang, melalui rating yang dimiliki Sadbor saat ini sangat memungkinkan ada pihak lain yang ingin merekrut mereka untuk pengembangan bisnis. "Sudah pasti akan ada pihak yang membujuk dan merayu mereka, syukur-syukur dalam bidang yang positif, kalau ternyata ada udang dibalik batu, bisa berbahaya," tukasnya. 

Kang Awang pun tidak mempermasalahkan keterlibatan ragam usia warga setempat dalam aktivitas konten kreator tersebut. Ia mengungkapkan bahwa yang penting kemampuan dan kreatifitas ini harus disalurkan ke lebih positif. "Ini ide cemerlang kalau Pemda menjadikan mereka sebagai influencer wisata atau UMKM ke depannya," tandasnya. 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Seleb

Joget Sadbor Asal Sukabumi Viral di Tiktok

Minggu 20 Oktober 2024, 11:51 WIB
Joget Sadbor Asal Sukabumi Viral di Tiktok
Berita Terkini
Sukabumi31 Oktober 2024, 22:17 WIB

Warga Resah Batang Pohon Sisa Penebangan Picu Kecelakaan di Nagrak Sukabumi

Batang pohon bekas penebangan di Kampung Warung Kawung, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, dikeluhkan masyarakat, lantaran menjadi penyebab kecelakaan pengendara roda dua.
Pohon sisa penebangan picu kecelakaan di Nagrak Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi31 Oktober 2024, 21:43 WIB

Dosen Komunikasi UI: Joged Sadbor Potensi Besar untuk Dikembangkan, Pemkab Sukabumi Harus Gercep

Dosen Komunikasi UI, Awang Ruswandi, menanggapi fenomena Joget Sadbor di media sosial TikTok yang dilakukan ratusan masyarakat Sukabumi. Aktivitas tersebut (konten kreator) mencerminkan dinamika masyarakat era digital saat ini
Sejumlah warga Kampung Babakan, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi tengah melakukan live TikTok joget Sadbor. (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Nasional31 Oktober 2024, 20:51 WIB

Polri Amankan Pegawai Komdigi Diduga Terkait Judi Online, Ini Respons Meutya Hafid

Para pegawai Komdigi tersebut hingga saat ini masih dilakukan pemeriksaan oleh tim penyidik Bareskrim Polri.
Menkomdigi Meutya Hafid. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi31 Oktober 2024, 20:21 WIB

Agung Pembajak Truk di Sukabumi Terus Berhalusinasi, Pengobatan Terkendala Alamat

Masih terus berhalusinasi, Agung pembajak truk tangki di Palabuhanratu Sukabumi kini diisolasi di Panti Rehabilitasi.
Agung, pria diduga ODGJ yang membajak truk tangki di Palabuhanratu Sukabumi kini diisolasi di Panti Rehabilitasi. (Sumber : SU/Ilyas)
Sehat31 Oktober 2024, 20:00 WIB

Cara Membuat Jus Buah Bit untuk Mengatasi Anemia, Si Merah yang Kaya Manfaatnya!

Buah bit mengandung sejumlah nutrisi penting yang sangat bermanfaat bagi tubuh, terutama untuk mengatasi anemia.
Jus Buah Bit. Kandungan zat besi dan asam folat dalam buah bit membantu meningkatkan produksi sel darah merah, sehingga kadar hemoglobin dalam darah dapat meningkat. (Sumber : Instagram/@k2_fruits)
Kecantikan31 Oktober 2024, 19:00 WIB

5 Perbedaan Milk Cleansing dan Cleansing Oil, Lebih Cocok untuk Kulit Sensitif!

Milk Cleansing memiliki tekstur yang ringan dan tidak terlalu berminyak, sehingga lebih cocok untuk kulit sensitif atau mudah iritasi.
Ilustrasi. Milk Cleansing memiliki tekstur yang ringan dan tidak terlalu berminyak, sehingga lebih cocok untuk kulit sensitif atau mudah iritasi. (Sumber : Pexels/KarolinaGrabowska)
Food & Travel31 Oktober 2024, 18:45 WIB

Kolam Alami Pemandian Cirahab Banten, Hanya Rp10.000 untuk Nikmati Kesegaran Airnya

Pemandian Cirahab adalah salah satu destinasi wisata alam yang menarik di Banten.
Pemandian Cirahab adalah salah satu destinasi wisata alam yang menarik di Banten. (Sumber : Instagram/@hamadesuk).
Nasional31 Oktober 2024, 18:38 WIB

Aktivis dan Akademisi Desak Bebaskan Mardani H Maming, Korban Kesesatan Peradilan

Putusan Hakim yang memidana Mardani H Maming menurut guru besar Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Prof Yos Johan Utama, syarat dengan kekeliruan.
Gerakan bebaskan Mardani H Maming (Sumber: istimewa)
Life31 Oktober 2024, 18:30 WIB

Misteri Batu Goong Ciamis: Suara Magis Gamelan di Tengah Malam Jumat Kliwon

Menurut cerita dari para orang tua dan masyarakat, pada malam Jumat Kliwon, suara gamelan diperkirakan berasal dari Batu Goong.
Ilustrasi. Misteri Batu Goong Ciamis: Suara Magis Gamelan di Tengah Malam Jumat Kliwon (Sumber : Ist)
Keuangan31 Oktober 2024, 18:18 WIB

Waspada Penipuan, Ini Cara Bedakan BRImo FSTVL yang Asli dan Palsu!

Agar tidak terjebak penipuan undian hadiah palsu, berikut cara bedakan BRImo FSTVL yang asli dan palsu.
Poster waspada scam dan penipuan mengatasnamakan BRI. (Sumber Foto: Istimewa)