Pandangan Akademisi soal Fenomena Joget Sadbor Sukabumi Viral di TikTok

Rabu 30 Oktober 2024, 21:32 WIB
Joget Sadbor asal Sukabumi viral di tiktok | Foto : @sadbor86

Joget Sadbor asal Sukabumi viral di tiktok | Foto : @sadbor86

SUKABUMIUPDATE.com - Fenomena Joget Sadbor di media sosial TikTok yang dilakukan ratusan masyarakat di Kampung Margasari, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi tengah menjadi perhatian publik.

Akademisi dari Nusa Putra University, Siti Nur Aisyah menilai, fenomena Joget Sadbor yang tengah viral ini bukanlah hal yang pertama terjadi sehingga dapat menarik hati Masyarakat. Menurutnya, sebelum ramai medsos digunakan seperti saat ini, banyak hal yang terjadi dan viral melalui televisi.

"Seperti fenomena viralnya nyanyian Norman (Kamaru) yang dulunya seorang polisi, saat nyanyiannya viral lantas dia beralih dari polisi menjadi seorang penyanyi, namun ternyata masa viralnya berakhir sehingga membuat keputusannya sangat disesalkan," kata Dosen Program studi Manajemen yang membidangi Bisnis, Hukum dan Pendidikan itu kepada sukabumiupdate.com, Rabu (30/10/2024).

"Secara psikologi, manusia menyukai hal-hal yang baru serta menarik, dan joget sadbor merupakan sebuah gebrakan baru yang dihasilkan oleh salah satu masyarakat dari Bojongkembar," tambahnya.

Baca Juga: Cerita Petani 70 Tahun di Cikembar Sukabumi, Ikut Live Joget Sadbor di TikTok Usai dari Kebun

Terkait apakah fenomena joget sadbor ini semata-mata karena trending atau disebabkan oleh ekonomi yang sulit, Siti menyebut kedua hal itu bukan sebuah persamaan atau perbandingan.

Ia menilai sebuah postingan akan menjadi trending adalah sebuah kebetulan yang tidak disengaja dan tidak bisa diprediksi oleh masyarakat.

"Sikap yang dimiliki oleh masyarakat Bojongkembar bisa dikatakan sangat bagus karena mereka bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan baik," tuturnya.

Hanya saja, Siti menyebut masyarakat Bojongkembar tidak boleh bergantung dengan fenomena ini secara terus menerus, karena secara psikologi manusia tidak bisa bahagia secara kontinyu akan suatu hal.

"Dalam kurun waktu tertentu masyarakat tidak akan lagi tertarik dengan hal ini," jelasnya.

Dosen Universitas Nusa Putra Sukabumi, Siti Nur Aisyah, MA. | Foto: Dok. PribadiDosen Universitas Nusa Putra Sukabumi, Siti Nur Aisyah, MA. | Foto: Dok. Pribadi

Siti menyebut fenomena joget sadbor ini sangat normal karena bukan pertama kalinya terjadi. Adapun hal yang dikhawatirkan dari fenomena ini adalah ketika mereka sudah tidak lagi viral.

"Karena mereka tidak akan lagi memiliki pendapatan dan mereka akan melakukan segala cara untuk mendapatkan uang mereka kembali," ujar Siti.

Menurut Siti, mereka yang sudah pernah merasakan memegang banyak uang, akan sangat merasa kehilangan jika mereka tidak lagi memiliki uang. Jadi, mereka harus menyiapkan kemungkinan terburuk yang pasti akan terjadi.

"Yaitu ketika fenomena tersebut tidak lagi viral, mulai dari bagaimana mereka akan menyambung hidup, bagaimana mereka merasa kehilangan uang yang banyak dan bagaimana mereka mempertahankan perasaannya supaya tidak terlalu larut dalam kehilangan," ungkapnya.

Baca Juga: Skema Pembagian Honor Ratusan Karyawan Sadbor yang Viral Live TikTok di Sukabumi

Lebih lanjut Siti menyampaikan, bahwa keadaan ekonomi yang dimiliki oleh masyarakat Bojongkembar yang melakukan joget sadbor ini adalah mereka yang memiliki kelas menengah kebawah. Menurutnya, mereka sangat rentan terhadap sebuah bujukan yang menurut mereka menarik.

"Fenomena menarik ini, juga melibatkan mereka yang memberikan saweran banyak yang berasal dari akun judi online. Akun judi online bisa melihat peluang dari mereka sebagai konsumen barunya yang akan tertarik dengan judi online," kata dia.

"Karena Masyarakat secara tidak langsung akan melihat bahwa mereka yang melakukan judi online memiliki uang yang banyak, sehingga mereka bisa saja merasa bahwa setelah joget sadbor tidak lagi trending mereka akan beralih ke judi online," tambahnya.

Sejumlah warga Kampung Babakan, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi tengah melakukan live TikTok joget Sadbor.Sejumlah warga Kampung Babakan, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi tengah melakukan live TikTok joget Sadbor.

Siti menyebut Joget sadbor yang saat ini mereka anggap sebagai lapangan pekerjaan, belum bisa dikatakan sebagai pekerjaan yang bisa menjamin kehidupan mereka.

Menurutnya, sudah banyak fenomena yang viral atau trending lalu jatuh dan mereka tidak lagi mendapatkan pendapatan dari keuntungan viral dan trendingnya fenomena tersebut.

"Jika masyarakat ingin menganggap bahwa joget sadbor adalah sebuah pekerjaan, maka mereka harus mampu berinovasi sehingga khalayak media sosial akan terus tertarik dengan inovasi yang mereka ciptakan," jelasnya.

Siti menekankan, viral dan trending sudah sering terjadi sebelumnya, sehingga membuat mereka yang terlibat didalamnya memiliki ketergantungan akan hal tersebut. Namun, yang terjadi adalah mereka tidak viral selamanya sehingga mereka membutuhkan sebuah pekerjaan yang lebih menjanjikan dan berkelanjutan.

Ia juga menjawab terkait pertanyaan soal netizen atau follower yang mau memberikan saweran atau gift di media sosial. Hal itu karena menurutnya masyarakat merasa terhibur atau merasa kasihan kepada sang konten kreator.

"Semudah mengapa kita mau memberikan uang kita kepada badut di pinggir jalan, karena kita merasa terhibur dengan mereka atau kita merasa kasihan dengan mereka," ujarnya.

"Saya tidak mengatakan mereka adalah para pengemis online, karena itu adalah bagian dari inovasi yang mereka lakukan. Sesederhana jika mereka adalah pengemis online, maka bagaimana dengan mereka yang juga membuat konten di youtube dan media sosial yang lain?,"

"Posisi mereka saat ini hanyalah belum mendapatkan iklan yang bisa menjadi sumber pendapatan yang lain sedangkan content creator yang lain sudah menerima iklan," tandasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Seleb

Joget Sadbor Asal Sukabumi Viral di Tiktok

Minggu 20 Oktober 2024, 11:51 WIB
Joget Sadbor Asal Sukabumi Viral di Tiktok
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 15:15 WIB

Bertemu Buruh dan Honorer, Komisi IV DPRD Bahas Isu Ketenagakerjaan hingga PPPK di Sukabumi

Buruh meminta dilibatkan dalam setiap kasus atau masalah di perusahaan.
Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi bertemu perwakilan buruh buruh pada Kamis (30/1/2025). | Foto: Istimewa
Life30 Januari 2025, 15:10 WIB

Sudah Lelah dengan Kerjaan? Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign

Setiap orang pasti pernah merasa jenuh atau lelah dengan pekerjaan yang mereka jalani, apalagi jika pekerjaan tersebut terasa tidak lagi sesuai dengan harapan atau impian.
Ilustrasi Resign, Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign (Sumber : Freepik)
Sukabumi30 Januari 2025, 15:03 WIB

Tolak Skema PPPK Paruh Waktu, Ribuan Guru Honorer R3 Sukabumi Demo di DPRD

Ribuan guru honorer R3 Sukabumi menuntut kejelasan status kerja agar diangkat menjadi pegawai penuh waktu, bukan paruh waktu.
Ribuan guru honorer R3 Kabupaten Sukabumi mendatangi gedung DPRD Kabupaten Sukabumi untuk menolah skema PPPK paruh waktu. (Sumber Foto: SU/Ilyas)
Inspirasi30 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi. (Sumber : Freepik.com)
Life30 Januari 2025, 14:41 WIB

Red Flag di Tempat Kerja: 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic

Lingkungan kerja yang sehat sangat penting bagi kesejahteraan karyawan dan kesuksesan perusahaan. Namun, tidak semua tempat kerja menciptakan atmosfer yang mendukung.
Ilustrasi Lingkungan Kerja Toxic, Red Flag di Tempat Kerja, 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic (Sumber : Freepik)
Life30 Januari 2025, 14:31 WIB

Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya

Malam Nisfu Sya'ban adalah salah satu malam istimewa dalam kalender Islam yang sangat dinantikan oleh umat Muslim setiap tahunnya.
Ilustrasi Malam Nisfu Sya'ban, Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya (Sumber : Freepik/@sketchepedia)
Entertainment30 Januari 2025, 14:30 WIB

Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama

Abidzar Al-Ghifari kembali menuai kritikan dari netizen setelah menyampaikan pernyataan kontroversial tentang penggemar fanatik drama korea ketika menjadi bintang tamu dalam podcast bersama Ariel Tatum.
Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama (Sumber : Instagram/@abidzar73 dan @ikanatassa)
Sukabumi30 Januari 2025, 14:28 WIB

Angin Kencang Robohkan Pohon Sengon, Timpa Rumah Warga di Parakansalak Sukabumi

Kebutuhan mendesak adalah sembako dan bahan bangunan untuk rumah terdampak.
Pohon sengon yang menimpa rumah warga di Kampung Sukarame RT 05/05 Desa/Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, Kamis (30/1/2025). | Foto: Tagana Kecamatan Parakansalak
Bola30 Januari 2025, 14:15 WIB

Persib Hati-hati Tergelincir! Persija Menguntit di Posisi Dua Hanya Beda 5 Poin!

Persija Jakarta terus menguntit Persib Bandung, Macan Kemayoran kini ada di posisi kedua dengan selisih poin 5.
Persija Jakarta terus menguntit Persib Bandung, Macan Kemayoran kini ada di posisi kedua dengan selisih poin 5. (Sumber : X/@Persija_Jkt/@persib).
Sukabumi30 Januari 2025, 14:07 WIB

Warga Protes! Objek Wisata Bukit Karang Numpang Sukabumi Digerus Tambang

Bukit ini dikenal karena memiliki pemandangan yang indah.
Warga menunjukkan aktivitas tambang batu karst di bukit Karang Numpang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa