SUKABUMIUPDATE.com - Kampung Margasari, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi tiba-tiba menjadi perhatian publik. Warga yang sehari-hari berjibaku di kebun dan sawah memutuskan untuk menjadi konten kreator 'Joget Sadbor' di media sosial TikTok.
Media sosial TikTok yang kerap diidentikkan dengan generasi muda hari ini, yakni Gen Z, terlihat runtuh di mata warga Bojongkembar. Warga lansia dan paruh baya begitu antusias menjadi konten kreator dari aplikasi asal Cina ini.
Salah satunya adalah Usup. Pria berusia 70 tahun yang sehari-hari sebagai petani itu mengaku sudah setahun ikut serta dalam aksi live Tiktok Joget Sadbor yang tengah tren.
“Saya (sehari-hari) tani, ngebon, nyawah (bersawah) kadang dagang juga. (Mulanya ikut) kan kalau lagi musim kemarau nggak bisa ngebon, nyawah, akhirnya saya ikut daripada ngelamun di rumah ga betah," kata Bah Usup kepada sukabumiupdate.com di kediamannya, Selasa (29/10/2024).
Baca Juga: Pandangan Akademisi Soal Fenomena Joget Sadbor Sukabumi yang Viral di TikTok
Menurut Bah Usup, aktivitas live streaming bersama Gunawan sang penggagas Joget Sadbor dan ratusan warga lainnya ini hanya sampingan saja. Ia melakukannya selepas dari bertani padi dan berkebun singkong.
“Enggak full satu hari ikut, kalau pulang dari kebun baru ikut live, soalnya kan dulu mah pulang dari kebun ngelamun aja di rumah yaudah ada ini (live) saya ikutan,” jelasnya.
Bah Usup menyebut, penghasilannya dengan menjadi 'Karyawan' Sadbor ini diakuinya telah mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
“Kurang lebih satu tahun mah ada saya ikut live, alhamdulillah penghasilan mah ada cuman emang enggak tentu, kalau pertama mah ya ada Rp 50 ribu, Rp 100 ribu sampe Rp 200 (per hari),” ungkap dia.
“Daripada nganggur kan pulang dari kebun yaudah ikut, cuman abah mah nggak kaya yang lain loncat-loncat gitu, biasa aja abah mah udah tua juga nggak kuat,” pungkasnya.
Baca Juga: Skema Pembagian Honor Ratusan Karyawan Sadbor yang Viral Live TikTok di Sukabumi
Sebelumnya diberitakan, tren 'Joget Sadbor' yang tengah viral di media sosial TikTok membawa berkah bagi ratusan warga khususnya di Kampung Babakan Baru RT05/09, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Satu orang warga yang ikut menjadi konten kreator dengan berjoget Sadbor, disebut dapat penghasilan hingga Rp 6-7 juta dalam sebulan. Uang itu didapat dari hasil saweran (gift) para netizen atau penonton.
Joget Sadbor pertama kali digagas oleh Gunawan (38 tahun) yang juga warga Kampung Babakan Baru. Aksinya yang berjoget secara siaran langsung atau Live melalui akun TikTok @sadbor89 sejak 2020 lalu, hingga kini diikuti oleh sekurangnya 300 warga dengan penghasilan menjanjikan.
Menurut Gunawan atau yang kini akrab disapa Sadbor itu, warga yang bergabung untuk live 'Joget Sadbor' disebutnya sebagai 'karyawan'. Dari 300 orang warga yang bergabung menjadi karyawannya itu dibagi menjadi 50 akun TikTok dengan jumlah peserta dalam satu kali live sekitar 7-10 orang.
“Jadi di setiap akun itu ada yang ngasih (gift) paus, ada yang 3000 koin ada yang 5000 itu kurang lebih sekitaran Rp 700 ribu sampe Rp 1 juta tapi itu hasilnya dibagi-bagi lagi yang yang live di akun itu. Jadi tergantung penghasilan perharinya kalau itu mah,” ujar Gunawan kepada sukabumiupdate.com, Selasa (29/10/2024).
Adapun jam kerja untuk para karyawannya, lanjut dia, terbagi menjadi dua shift, yakni siang dan malam. Dalam satu hari, live itu dapat dilakukan dengan waktu 5 hingga 10 jam.
“Kalau live satu hari itu masing-masing akun ada 5, 6, 8 sampe 10 jam, dari jam 9 mulai lagi jam 12, mulai lagi jam 2 sampai jam 3 jam 4 sampe setengah 6,” jelasnya.