SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah truk tangki bernomor polisi B 9584 ZJ ditemukan nyaris terperosok masuk ke sawah di Kampung Gunungsumping, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Rabu (30/10/2024). Insiden ini mengejutkan warga setempat.
Menurut keterangan warga, peristiwa kecelakaan ini terjadi sekitar pukul 03.30 WIB. Saat itu, warga melihat sang sopir langsung keluar dari truk hingga akhirnya mendatangi rumah warga.
“Kedengarannya seperti suara gebrug-gebrug. Pas dilihat jam 03.30 WIB, saya melihat dari pintu dapur. Saya pikir mobil selip, tapi kok masih bunyi, Pas dilihat lagi, ada orang keluar dari jendela mobil,” kata warga setempat Rini kepada sukabumiupdate.com.
Menurut Rini, sopir tersebut kemudian mendatangi rumahnya untuk meminta minum. Ia melihat yang bersangkutan seperti orang linglung.
"Orang itu ke sini, minta air minum. Saya kasih air hangat, lalu dia minta nasi, tapi saya bilang nasi belum masak," tuturnya.
Baca Juga: Dibujuk Rokok, Pria Diduga Linglung Akhirnya Turun dari Pohon Kelapa di Cidahu Sukabumi
Informasi yang dihimpun, Truk tangki pengangkut limbah B3 tersebut ternyata dicuri oleh seorang pria yang diduga mengalami gangguan jiwa (ODGJ) bernama Agung, setelah sebelumnya diparkir di area Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jabar II Palabuhanratu.
"Mobil kita dicuri saat terparkir di area parkir PLTU. Mobil itu datang jam 11 malam, sopirnya langsung turun untuk istirahat di mess. Ketika bangun pagi, mobilnya sudah tidak ada," jelas Deden, pemilik truk.
Menurut Deden, bahwa sopir asli yang membawa truk tersebut sebelum kejadian mengaku lupa mencabut kunci karena kelelahan. "Mobil tiba sekitar jam 1 pagi, dan sopirnya langsung tertidur. Baru sadar kalau mobil hilang sekitar jam 6 pagi," tuturnya.
Deden mengaku baru mengetahui kejadian ini setelah mendapat kabar dari warga bahwa truk yang ia kelola menabrak pagar SMP IT Sahabat Alam dan merusak jaringan listrik sebelum nyaris terperosok masuk ke sawah di Kampung Gunungsumping.
"Dapat kabar dari warga bahwa truk tersebut ditemukan di Gunungsumping. Mendengar kabar itu, saya langsung mengecek ke lokasi. Ternyata benar ada, infonya yang bawa mobil ODGJ," ucap Deden.
Menurut Deden, berdasarkan penelusuran dari titik terparkir truk hingga ke TKP, kurang lebih mencapai 7 kilometer. Truk yang dibajak Agung itu berhasil keluar dari tengah antrean sembilan kendaraan lainnya di pos 3 PLTU Palabuhanratu.
"Kalau dari PLTU menuju TKP itu tidak ada (yang rusak), yang ada di TKP itu aja. Nah itu yang belum diketahui, malam itu lewat Jalan Pelita atau Jayanti, masih ditelusuri juga lewat jalannya," terangnya.
"Di pos 3 itu ada 9 mobil, bahkan mobilnya yang dibawa itu juga ada di tengah-tengah antrian. Nah itu bisa keluar dari tengah-tengah antrian herannya, mobil depan belakang itu memang ada jarak sekitar 1 meter, tidak terlalu rapat," sambungnya.
Ia menegaskan, akan bertanggung jawab terkait dampak dari kecelakaan tersebut. “Kerusakan akan kami bicarakan lebih lanjut, termasuk gerbang sekolah dan kabel yang putus,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sarana SMP IT Sahabat Alam, Asep Yusuf menyebut bahwa pada saat kejadian, pembina asrama dan anak-anak santri mendengar suara keras saat truk menabrak pagar yang terkunci.
"Sekitar jam 03.00 WIB, anak-anak santri dan pembina asrama ramai, pas dilihat ada mobil menabrak pagar lalu pagarnya juga dilindas. Jadi ditabrak sampai ambruk lalu dilindas, mobil masuk paksa. Selain itu aliran listrik juga putus di bagian atasnya," beber Asep.
Asep juga mengaku bersyukur bahwa truk tidak sampai masuk ke area sekolah yang bisa menyebabkan kerusakan yang lebih parah. "Kalau belok ke kanan, ada taman yang rusak juga. Harapan kami ingin utuh lagi seperti semula," ungkapnya.
Terpisah, Panit Binmas Polsek Palabuhanratu, Aipda Taupik Hadianto menjelaskan, pihaknya mendapat laporan kecelakaan tersebut sekitar pukul 05.30 pagi. Ia memastikan hal tersebut langsung dilakukan cek TKP.
“Saya langsung cek ke TKP, ternyata benar. Adanya kecelakaan mobil yang terperosok ke sawah dan sempat menabrak beberapa fasilitas disekitar TKP,” terangnya.
Taupik menegaskan, jika yang membawa mobil tersebut merupakan ODGJ. Hal itu diketahui setelah dilakukan beberapa pemeriksaan di lokasi kejadian.
“Pada saat dilakukan pemeriksaan di lokasi, ternyata benar sopir yang membawa kabur mobil tersebut merupakan ODGJ yang diketahui bernama Agung. Dia mengaku pernah bekerja di perusahaan kayu di Jambi dan di CPO sawit di Jawa,” jelasnya.
“Dia bilang mendengar bisikan yang menyuruhnya membawa mobil ini. Tetapi karena tidak tahu jalan, mobil malah tergelincir di jurang. Rencananya, Agung akan dibawa ke panti rehabilitasi di Palabuhanratu, di Aura Welas Asih,” pungkasnya.