SUKABUMIUPDATE.com - Curug Arca yang berada di aliran Sungai Cicalobak, Kampung Pasirbitung, Desa Sukajaya, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi, tengah menjadi perbincangan warga Pajampangan pasca ditemukannya mayat warga setempat pada Kamis 24 Oktober 2024.
Diketahui, korban adalah pria berinisial R (29 tahun) yang diduga mengalami gangguan jiwa selama hampir lima tahun. Ia diduga saat itu terjun ke dasar jurang karena lari dari rumah saat kondisi gelap sehari sebelum ditemukan jadi mayat.
Menurut Sekretaris Desa Sukajaya, Yadi Hermawan, Curug Arca masih jarang terjamah manusia karena lokasinya tersembunyi di dalam hutan. Air terjun tersebut memiliki tinggi tebing sekitar 100 meter dan lebar 30 meter.
"Berada di aliran Sungai Cicalobak, sebuah sungai kecil dengan hulu sungai di hutan mahoni dan jengjeng milik Perhutani dan mengalir ke Sungai Cikaso," kata Yadi kepada sukabumiupdate.com, Minggu (27/10/2024).
Baca Juga: Pria Pabuaran Sukabumi Tewas di Jurang Curug Arca, Warga Beri Kesaksian Begini
Yadi menuturkan, jarak Curug Arca dari pemukiman warga terdekat sekitar 600 meter. Di Aliran Sungai Cicalobak sendiri memiliki banyak air terjun, namun salah satu yang tertinggi adalah Curug Arca.
"Warga jarang sekali ke lokasi itu (Curug Arca), selain akses sulit, mungkin jarang terjamah jadi bawaannya males saja. Paling warga mancing di bagian hilirnya saja (Sungai Cicalobak), pada curug curug kecil," ungkapnya..
Berdasarkan cerita sesepuh setempat, lanjut Yadi, nama Curug Arca diambil dari sebuah patung dari batu atau arca yang mirip seorang laki-laki tengah duduk seperti sedang semedi berada di bawah Curug.
"Namun sekarang sudah tidak ada (patung tersebut), menghilang secara misterius. Diperkirakan hilang pada tahun 2000-an. Jadi dinamakan Curug Arca sudah zaman dulu, karena adanya arca dari batu, sekarang hilang, tinggal bekas tempat duduknya sebuah bebatuan," pungkasnya.