SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah warga Kampung Loji, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mendatangi gedung Satreskrim Polres Sukabumi, untuk melaporkan dugaan penipuan terkait jasa pembuatan Kartu BPJS Kesehatan palsu.
Salah satunya adalah ketua RT bernama Erwan Suhenda. Ia menceritakan kasus ini bermula saat dirinya melihat tawaran pembuatan kartu Indonesia Sehat (KIS) tersebut melalui unggahan di media sosial Facebook pada September 2024 lalu. Dalam unggahannya, Pelaku menawarkan pembuatan KIS dengan tarif Rp100 ribu per kartu.
"Awalnya saya liat di Facebook grup Palabuhanratu ada yang mengunggah untuk pembuatan kartu BPJS. Saat itu saya tertarik, karena ini kan bagi saya sangat bermanfaat untuk di pergunakan buat saya dan masyarakat juga," kata Erwan kepada sukabumiupdate.com di Mapolres Sukabumi, Palabuhanratu, Jumat (25/10/2024).
Baca Juga: Rp350 Juta Raib, Warga Gunungguruh Sukabumi Minta Polisi Tangkap Terduga Pelaku Tipu Gelap
Menurut Erwan, percakapan kemudian berlanjut melalui aplikasi perpesanan WhatsApp (WA). Kala itu, pelaku berhasil meyakinkan Erwan bahwa kartu BPJS Kesehatan tersebut asli dan memintanya untuk mengirimkan Kartu Keluarga (KK) sebagai syarat pembuatan.
"Saya tanya tanya lewat chatingan WA. Ini betul apa bohongan, dan dia (pelaku) meyakinkan saya bahwa (pembuatan kartu BPJS) ini resmi dan meminta saya untuk mengirim Kartu Keluarga," jelasnya.
Karena dalam KK miliknya terdapat enam orang, Erwan membayar total Rp600 ribu. Menurutnya, pelaku sehari kemudian datang ke rumahnya bersama seorang perempuan yang disebut sebagai istri pelaku dan membawa kartu-kartu BPJS yang dijanjikan.
"Setelah mengirimkan KK, satu hari kemudian dia datang ke rumah membawa kartu dan meminta pembayaran sebesar 600 ribu untuk enam orang. Kalau bikin satu 100 ribu," sambungnya.
Setelah mendapatkan kartu tersebut, lanjut Erwan, pelaku menjanjikan bahwa kartu akan aktif pada tanggal 14 Oktober 2024. Ia juga meminta Erwan untuk menawarkan kepada warga lainnya, dengan mengatakan bahwa ada kuota untuk 50 orang lagi.
Ia kemudian menawarkan hal itu ke warganya yang membutuhkan, hingga total ada puluhan orang yang tertarik dan ikut membuat kartu BPJS Kesehatan tersebut.
"Karena ini sangat bermanfaat untuk warga apa lagi saya kan sebagai RT saya ngasih tau lah ke warga dan warga mau membuat kartu mungkin karena membutuhkan. Total ada 21 orang yang bikin," ungkapnya.
Erwan lalu baru sadar bahwa kartu BPJS Kesehatan yang dibuatkan oleh pelaku itu palsu, setelah mendatangi Puskesmas untuk berobat. Bagai disambar petir, pihak puskesmas menyatakan kartu BPJS yang dimilikinya itu ternyata tidak terdaftar. Tak hanya itu, seluruh kartu milik warga lainnya juga tak aktif setelah di cek.
"Semuanya tidak terdaftar semuanya. Saya komplain lah (ke pelaku), cuman kata dia (pelaku) sabar aja dulu mungkin dua hari akan aktif saya cek lagi. Bahkan nomer saya sudah diblokir oleh pelaku. Semua chatan komunikasi dan bukti kartunya ada," tandasnya.
Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri membenarkan adanya laporan dari warga terkait kasus penipuan Kartu BPJS Kesehatan diduga palsu tersebut.
"Iya benar hari ini Jumat 25 Oktober 2024, adanya masyarakat Kabupaten Sukabumi membuat laporan adanya kartu BPJS yang diduga palsu," singkatnya.