SUKABUMIUPDATE.com - Duka mendalam masih dirasakan Mimih (63 tahun) atas kepergian cucunya, Neng Laras (22 tahun), yang ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tertindih motor di Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Kamis 17 Oktober 2024.
Menurut Mimih, proses pencarian Neng Laras yang sempat hilang selama beberapa hari sebelum ditemukan meninggal di dalam saluran irigasi pinggir jalan Ciheulang Tonggoh-Cirendeu, Kampung Palasari, Desa Girijaya, Kecamatan Nagrak, bukanlah hal yang mudah bagi keluarga.
Ia mengungkapkan bahwa saat Neng Laras tidak pulang, keluarga segera melaporkan kehilangan tersebut ke desa setempat. Bahkan, tempat kerja Neng Laras juga menginformasikan bahwa ia sudah tidak masuk bekerja selama beberapa hari.
“Kami langsung lapor ke desa dan tempat kerjanya juga bilang dia gak masuk beberapa hari,” ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Rabu (23/10/2024).
Baca Juga: Baru Putus Dari Pacar, Kisah Hidup Wanita Sukabumi yang Ditemukan Tewas Tertindih Motor
Namun, pencarian itu seperti menemui jalan buntu. Tidak ada tanda-tanda keberadaan Neng Laras. Bahkan, pada hari jasadnya ditemukan, ada warga yang sempat membersihkan rumput di lokasi tanpa melihat sesuatu yang mencurigakan. “Siang harinya ada yang bersihin rumput di sana, tapi gak ada yang lihat apa-apa, gak dengar suara motor jatuh juga,” tuturnya.
Putus asa dengan pencarian yang belum membuahkan hasil, keluarga akhirnya meminta bantuan seorang paranormal. "Kami sampai pakai dupa dan minta bantuan paranormal," ungkapnya.
Dari hasil penerawangan paranormal, disebutkan bahwa Neng Laras berada di "wetan" atau arah timur dan akan pulang hari itu juga. Mimih mengatakan, petunjuk tersebut ternyata benar.
"Hari itu juga jasadnya ditemukan di wetan, sekitar jam 3 sore," kata Mimih, mengenang saat-saat ketika akhirnya Neng Laras ditemukan tak bernyawa.
Ketika jasad Neng Laras ditemukan, Mimih mengaku sempat pingsan tidak sadarkan diri. Kesedihan membuatnya sulit menerima kenyataan di awal, meskipun ia paham itu adalah takdir. "Saya sempat gak sadar, bukan karena gak ingat takdir, tapi karena melihat cucu saya dalam keadaan begitu, rasanya masih sakit," lirihnya.
Mimih kemudian menceritakan ada hal tak biasa dari Neng Laras pada Minggu 13 Oktober 2024 pagi, hari ketika Neng Laras terakhir kali terlihat. Sebelum berpamitan, mata Neng Laras sembab, seperti habis menangis.
“Saya tanya kenapa, dia hanya diam, tidak menjawab. Dia sedang menggoreng nasi untuk sarapan saat itu," cerita Mimih.
Mimih kala itu tidak bertanya lebih jauh karena seperti kebiasaan, Neng Laras tidak akan bercerita kepadanya. Cucunya itu hanya berpamitan untuk berolahraga bersama teman-temannya. "Dia pamit mau olahraga, berangkat dari rumah sekitar jam 09.00 WIB," jelasnya.
Baca Juga: Tak Pulang Sejak Minggu, Fakta Wanita Muda Tewas Tertindih Motor di Nagrak Sukabumi
Menurut Mimih, cucunya itu dikenal memang sebagai pribadi yang tertutup dan jarang berbagi masalah. "Pergi tanpa sempat menyampaikan apa yang ia alami," ujarnya.
Neng Laras kemudian berangkat seorang diri dari rumahnya. Menurut teman perempuannya, lanjut Mimih, cucunya itu janjian bermain bulutangkis di Kota Sukabumi dan berangkat bersama-sama dari Nagrak.
Mereka berdua membawa motor masing-masing, dan Neng Laras terlihat membawa peralatan olahraga seperti sepatu, topi, dan pakaian olahraga. Setelah selesai berolahraga sekitar pukul 12.00 WIB, Neng Laras sempat mengajak temannya untuk segera pulang karena ingin tiba di rumah sekitar jam 14.00 WIB.
Namun, dalam perjalanan pulang, Neng Laras berpisah dengan temannya di Karangtengah, Cibadak.
"Setelah itu, tidak ada lagi kabar dari Neng Laras, hingga akhirnya ditemukan meninggal dunia di irigasi dekat rumah warga," tandasnya.