SUKABUMIUPDATE.com - Polisi merespons video viral tentang dugaan aksi pemalakan terhadap sopir truk di kawasan Parungkuda Kabupaten Sukabumi baru-baru ini.
Kapolsek Parungkuda, Kompol Aah Hermawan mengatakan, bahwa peristiwa yang terjadi dalam video tersebut dipicu adanya salah paham.
Hal itu disampaikan Aah usai mendapatkan keterangan dari dua orang pria yang tampangnya terekam dalam video viral tersebut di Mapolsek Parungkuda Polres Sukabumi, Selasa 22 Oktober 2024 malam.
Kedua pria tersebut berinisial S (50 tahun) warga Bojonggenteng, dan H (59 tahun) warga Parungkuda. Mereka diketahui berprofesi sebagai buruh harian lepas.
Menurut Aah, keduanya mengaku terlibat cekcok dengan sopir truk yang merekam kejadian tersebut di jalan raya Parungkuda-Pakuwon, Kampung Paku Haji, Desa/Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Senin 21 Oktober 2024, sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu, keduanya juga mengakui sempat memintai sopir sejumlah uang dengan dalih untuk membeli kopi.
"(Kasus ini) hanya kesalahpahaman saja," kata Aah kepada sukabumiupdate.com, Rabu (23/10/2024).
Baca Juga: Viral Sopir Truk Dipalak dan Diancam Preman di Parungkuda Sukabumi
Aah menuturkan, kesalahpahaman antara S, H dan sopir truk kontainer ini bermula saat dua pria tersebut tengah nongkrong di posko mereka yang berada di pinggir jalan raya Parungkuda-Pakuwon.
"Tiba-tiba kendaraan tersebut melintas menuju arah Jakarta. Saat itu, mereka meminta uang untuk ngopi kepada sopir, karena mereka sering melihat orang lain meminta hal serupa," jelas Aah.
Menurut keterangan dari S dan H, lanjut Aah, permintaan tersebut dilakukan keduanya dengan cara yang biasa saja, namun sopir truk menurut mereka meresponsnya dengan cara yang dinilai tidak sopan.
"Sopir tersebut memberikan uang dengan cara melempar dan disertai kata-kata tidak enak, yang membuat S dan H tersulut emosi sehingga terjadi cekcok dan adu mulut," tuturnya.
Di Mapolsek Parungkuda, kata Aah, S dan H kemudian menandatangani surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatan tersebut. Kasus ini pun tidak berlanjut ke ranah hukum karena menurut Aah sampai saat ini tidak ada yang melaporkan dari pihak sopir truk.
"Sampai saat ini tidak ada yang melaporkan ke Polsek Parungkuda," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah rekaman video berdurasi 10 detik yang bernarasikan adanya aksi pemalakan terhadap sopir truk viral di media sosial dan menjadi perbincangan warga Sukabumi.
Dalam video viral itu, sopir truk awalnya merekam aksi seorang pria berkaus hitam mencoba menaiki kabin sopir sambil melotot penuh emosi.
"Rek kumaha, hayoh, rek nenggeulan? (Mau gimana, mau mukul?)" kata sopir kepada pria berkaus hitam yang mencoba menaiki kabin truk tersebut seperti dilihat sukabumiupdate.com dari video, Selasa (22/10/2024).
"Diditu tuh diditu (disana tuh disana)," timpal pria diduga preman tersebut kepada sopir usai turun dari pintu kabin truk sambil menunjuk seperti ingin mengajak berkelahi.
Tak lama, pria lain yang juga berkaus hitam, bertopi dan nampak lebih tua tiba-tiba ikut mencoba naik ke kabin sopir dan mengancam sopir agar rekaman dihentikan sambil mengayunkan tangannya ke kamera dari celah jendela pintu kabin truk yang dibuka.
"Kamu nelepon siapa, jangan foto-foto kamu," ancam pria tersebut dengan bahasa sunda kasar sambil salah satu tangannya terlihat mengenai kamera handphone yang digunakan sopir untuk merekam kejadian.
Berdasarkan penelusuran sukabumiupdate.com, peristiwa ini menimpa F (24 tahun) sopir truk perusahaan garmen. Menurutnya, aksi pemalakan yang menimpanya itu terjadi di ruas jalan Parungkuda-Pakuwon, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Selasa (22/10/2024) sekitar pukul 14.00 WIB.
F saat itu sedang dalam perjalanan pulang dari sebuah pabrik di Pakuwon, membawa muatan pakaian garmen yang rencananya akan diekspor dari Jakarta.
"Orang yang punya barang ikut mengawal dan menjadi saksi saat kejadian," kata F saat dihubungi sukabumiupdate.com.
Menurut F, di lokasi tersebut sebelumnya tak pernah ada aksi premanisme seperti ini. Namun saat kejadian, ia kaget di pinggir jalan ada seorang pria berkaus hitam tiba-tiba memukul pintu kabin truknya dan berteriak memintanya uang. Selepas menghentikan kendaraannya, F memutuskan tak turun dari truk, namun sempat adu mulut dengan preman tersebut.
"Saya disangka melototin dia, lalu mobil saya dipukul karena dikira saya mau kabur tanpa memberikan uang," katanya.
Tidak berhenti di situ, salah seorang dari kelompok pria tersebut berlari dari pos tempatnya mangkal dan menarik baju F agar turun dari kabin truk. Melihat situasi yang semakin memanas, F memutuskan untuk merekam kejadian itu sebagai langkah antisipasi.
"Saya akhirnya memberikan uang 5 ribu rupiah, tapi mereka tidak terima karena saya merekam dan para pelaku meminta agar video tersebut dihapus," jelasnya.
"Kayaknya takut ada bukti video, dan minta saya hapus video itu, padahal udah saya kasih uang, saya lanjut jalan, tapi mereka tetap ancam suruh hapus video," tambahnya.
Atas kejadian tersebut, F mengaku masih berkoordinasi dengan atasannya. "Katanya mau dibawa ke Polsek Parungkuda, tapi masih menunggu persetujuan atasan apakah kasus ini akan dilanjutkan atau tidak," pungkasnya.