SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah V Disdik Jawa Barat, Lima Faudiamar merespons aksi demonstrasi ratusan pelajar SMKN 1 Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, yang mempertanyakan sejumlah kebijakan sekolah pada Selasa 22 Oktober 2024.
Menurut Lima, aksi unjuk rasa tersebut menunjukkan bahwa para pelajar memiliki pemikiran kritis terkait hak-hak mereka di sekolah.
"Informasi yang saya terima langsung dari kepala sekolah, Ibu Ai, anak-anak mempertanyakan beberapa hal penting. Mereka ingin tahu penggunaan dana sumbangan komite, hingga kenapa pembangunan masjid di sekolah belum selesai," ujar Lima via telepon, Rabu (23/10/2024).
Tak hanya itu, kata Lima, para pelajar juga mempertanyakan terkait alokasi dana BOS dan penggunaan biaya Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang mencapai Rp1,5 juta.
"Ada juga yang menanyakan terkait dana BOS penggunanya untuk apa, dan itu sudah dijelaskan peruntukannya dana BOS itu, dan yang terakhir yang saya dapatkan informasi diluar dari kepala sekolah ada yang menanyakan terkait PKL, dana sumbangan untuk pembiayaan PKL, sekitar 1,5 juta," ucap Lima.
Baca Juga: Didemo Murid Soal Transparansi, Ini Jawaban Kepsek SMKN 1 Gunungguruh Sukabumi
Lima menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan investigasi untuk memastikan transparansi terkait penggunaan dana di sekolah tersebut.
"Tapi saya belum menanyakan apakah itu benar atau tidak, tapi yang pasti yang masuk bu Kepsek itu menanyakan terkait dana sumbangan, kenapa masjid belum beres-beres, terus uang infak untuk apa saja, terus dana BOS untuk apa saja, asnafnya, seperti itulah kira-kira," ujar dia.
Meski demikian, Lima mengapresiasi pihak sekolah yang cepat merespons pertanyaan kritis para siswa.
"Kalau saya pertama saya juga apresiasi dengan kepala sekolah yang langsung menjelaskan terkait penggunaan (dana), langsung dijelaskan secara rinci, walaupun memang menurut saya nih ketika anak-anak menanyakan dana BOS itu penggunaannya untuk apa, ketika diterangkan mereka bingung, ini apa, karena belum nyampe ke situ," tandasnya.