Krisis Air Bersih Melanda Warga Sekitar Pembangunan Tol Bocimi di Sukabumi

Senin 21 Oktober 2024, 19:40 WIB
Bantuan air bersih untuk warga sekitar tol bocimi di Kampung Cicangkore, RT 3-4 RW 4, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi | Foto : Istimewa

Bantuan air bersih untuk warga sekitar tol bocimi di Kampung Cicangkore, RT 3-4 RW 4, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi | Foto : Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Warga yang tinggal di sekitar pembangunan Tol Bocimi Seksi III  di Kampung Cicangkore, RT 3-4 RW 4, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, tengah menghadapi krisis air bersih selama beberapa bulan terakhir. Mereka juga kesulitan mendapatkan pasokan air yang layak untuk kebutuhan sehari-hari.

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Nagrak, Miky, membenarkan bahwa warga di wilayah tersebut mengalami kesulitan air bersih. Menurutnya, penyebab utama kesulitan air lebih disebabkan oleh musim kemarau.

"Sebetulnya ada sumber air walaupun agak jauh dari pemukiman, tapi makin hari sumur juga jadi pada kering," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Senin (21/10/2024). "Adapun dampak dari jalan tol saya kurang tahu, karena setahun yang lalu pun sebelum pembangunan jalan tol, warga juga sama-sama kesulitan air," tambahnya menjelaskan.

Kata Miky, sebelumnya akses kendaraan tangki air ke lokasi tersebut sulit, sehingga warga mengatasi masalah air secara mandiri tanpa meminta bantuan. "Sekarang jalan tol sudah terbuka, sehingga mobil tangki bisa masuk menggunakan jalur tol yang sudah dibangun," tuturnya.

Baca Juga: Krisis Air Bersih Landa Bogor & Sukabumi, Dompet Dhuafa Salurkan Air Bagi Ribuan Jiwa

Miky menegaskan, bantuan air yang dikirimkan disambut baik oleh warga. "Alhamdulillah, warga senang dengan adanya bantuan air. Hari ini sudah dikirim dua tangki dengan kapasitas 5.000 liter per tangki," ungkapnya.

Miky juga menjelaskan bahwa sejak September, pihaknya telah melakukan asesmen ke lokasi. Namun, kekeringan sudah terjadi bahkan sebelum itu. "Pengajuannya saat musim kemarau panjang, sempat terpotong hujan, dikira sudah aman, tapi ternyata masih butuh bantuan," katanya.

Sebelum bantuan datang, warga terpaksa mengambil air dari sumber mata air jauh atau membeli air galonan. Kini, warga berharap adanya pipanisasi untuk menyambungkan sumber air yang ada di lokasi yang lebih jauh. "Di sana ada kobakan air yang tidak surut meskipun musim kemarau, tapi jaraknya jauh dari pemukiman. Sebagian warga sudah memanfaatkan pompa air secara pribadi," jelasnya.

Miky juga menyebut bahwa sebagian warga mulai menyalurkan air menggunakan paralon atau selang ke rumah masing-masing dari sumber air yang tersedia. "Jadi warga menyuling dari situ, disalurkan pakai paralon atau selang ke rumahnya masing-masing," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa