SUKABUMIUPDATE.com - Satu unit rumah panggung yang dihuni pasangan suami istri (pasutri) lanjut usia (lansia) di Kampung Cisaar RT 09/02 Desa Padasenang, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi, ludes terbakar.
Informasi yang dihimpun, peristiwa ini terjadi pada Jumat 18 Oktober 2024, sekitar pukul 15.30 WIB. Kebakaran tersebut melanda rumah panggung berukuran 13x6 meter persegi yang dihuni Cecep (70 tahun) dan istrinya Ipah (60 tahun).
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cidadap, Husni Mubarok mengatakan, insiden ini pertama kali diketahui setelah adanya kepulan asap tebal yang keluar dari atap rumah.
Menurut Husni, pada saat kejadian Cecep tidak jauh berada di belakang rumah sedang menyiram tanaman, sedangkan istrinya, Ipah, sedang menggembala kambing di sawah.
"Setelah diketahui ada kepulan asap dari atap rumah, Abah Cecep curiga lalu bergegas masuk kedalam rumah, setelah masuk ia melihat asap, dan api didalam rumah bagian atas plafon," kata Husni kepada sukabumiupdate.com.
Baca Juga: Api Menyala Hebat! Kebakaran Habiskan Rumah Asep di Pabuaran Sukabumi
Seketika Cecep saat itu panik dikarenakan ruangan bagian tengah sudah dipenuhi kepulan asap. Ia kemudian melihat api sudah membesar dan merembet dibagian plafon atas. lantas Cecep segera keluar setelah diketahui rumahnya terbakar.
"Bah Cecep bergegas meminta pertolongan sama tetangganya yang kebetulan tidak jauh dari lokasi kejadian, namun pada saat kejadian angin sangat kencang sehingga api semaikn membesar dan sulit untuk di padamkan," kata Husni.
"Akhirnya dengan keterbatasan alat dan sulitnya air, rumah dan barang-barang yang ada di dalamnya semua ikut terbakar," tambahnya.
Kejadian tersebut menurut Husni diduga akibat korsleting listrik. Percikan api merembet ke bilik rumah yang terbuat dari bambu dan papan kayu, sehingga api dengan mudah melahap kontruksi bangunan menjadi arang. Akibatnya kini hanya menyisakan puing-puing bekas kebakaran.
Husni memastikan dalam insiden ini tidak ada korban jiwa atau luka-luka, namun kondisi korban sangat memperihatinkan setelah kejadian, sehingga harus diungsikan ke tempat anaknya yang merupakan kuli bangunan. Adapun jumlah kerugian sekitar Rp70 juta.
"Korban perlu bantuan bahan-bahan bangunan atau material, peralatan rumah tangga, sembako dan pakaian," tandasnya.