SUKABUMIUPDATE.com - Utom Royani (68 tahun), warga Kampung Palasari RT 4/3, Desa Girijaya, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, tidak menaruh kecurigaan saat mencium bau menyengat dari depan rumahnya. Padahal, bau tersebut berasal dari jasad Neng Laras (22 tahun) yang tewas dan sudah membusuk tertindih motor.
Neng Laras didiuga mengalami kecelakaan tunggal dan jatuh di selokan depan rumah Utom, dan ditemukan pada Kamis, 17 Oktober 2024 sore, setelah 3 hari dikabarkan tidak pulang.
Utom menyebut bahwa ia belum pernah melihat korban sebelumnya, apalagi sering melintas di sekitar rumahnya. “Saya tidak curiga apa-apa. Sebelumnya tidak ada bau, baru kemarin saya mencium bau itu,” ujarnya kepada sukabumiupdate.com.
Bahkan, kata Utom, pada hari-hari sebelumnya saat dirinya dan teman-temannya berolahraga setelah subuh, tidak ada tanda-tanda apapun yang mencurigakan.
Menurut Utom, di sekitar tempat tinggalnya, tidak ada ronda malam yang dilakukan secara rutin karena banyak warga yang bekerja di luar daerah. "Dulu suka ada ronda, tapi sekarang sudah tidak ada lagi. Awalnya semangat, tapi lama-lama tidak berjalan," kata Utom yang menganggap jika ada ronda malam mungkin Neng Laras bisa diketahui saat kecelakaan terjadi.
Baca Juga: Tak Pulang Sejak Minggu, Fakta Wanita Muda Tewas Tertindih Motor di Nagrak Sukabumi
Baca Juga: Kecelakaan Tunggal, Satlantas Polres Sukabumi Soal Wanita Muda Tewas Tertindih Motor di Nagrak
Utom menceritakan detik-detik ketika ia menemukan jasad Neng Laras di irigasi depan rumahnya. Kejadian ini terjadi sekitar waktu Ashar. "Saya pulang dari membeli gorengan di warung dan mencium bau bangkai. Saya kira itu bangkai ayam atau tikus. Pas saya tengok ke irigasi, ada motor, helm, dan terlihat kaki korban," terangnya.
Setelah mengetahui hal tersebut, Utom segera melapor kepada Ustad Denda (45 tahun) dan Ketua RT setempat, Ece (67 tahun). Ketua RT pun langsung melapor ke Polsek Nagrak, sementara warga sekitar mulai berdatangan, bahkan hingga tetangga kampung.
"Setelah itu ada yang mengaku kalau itu saudaranya yang sudah hilang sejak hari Minggu," pungkasnya.
Pantauan sukabumiupdate.com pada Jumat (18/10/2024), lokasi penemuan mayat Neng Laras berada di ruas jalan yang tidak begitu dipadati rumah penduduk.
Di sisi kiri jalan dari arah Karangtengah menuju Cirendeu, hanya ada beberapa rumah, termasuk rumah Utom, sementara sisi kanan jalan dipenuhi perkebunan pisang. Kondisi jalan yang minim penerangan dan tidak adanya CCTV di sekitar lokasi turut menjadi sorotan.
Atas kejadian ini, Utom mengungkapkan harapannya agar penerangan di sekitar tempat tinggalnya dapat lebih diperhatikan, mengingat ruas jalan tersebut sering kali gelap di malam hari. "Saya mohon di tempat ini adanya penerangan. Kalau misalkan ada kecelakaan, dengan penerangan lampu kan akan lebih kelihatan," jelasnya.