SUKABUMIUPDATE.com - Gelombang tinggi di wilayah Pantai Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, mengakibatkan kerusakan pada sejumlah warung di kawasan wisata tersebut. Warga, pengunjung, dan nelayan diminta waspada.
Salah satu warga Palabuhanratu, Maman (70 tahun), mengatakan gelombang pasang mulai terlihat sejak Rabu sore, 16 Oktober 2024. Ombak ganas ini membuat sejumlah warung terbawa ke arah laut yakni sekitar enam sampai tujuh warung.
"Biasanya kalau kayak gini tuh sampai tiga hari. Sebelah sana terbawa warung-warung dan bale-balenya," kata dia kepada sukabumiupdate.com, Kamis (17/10/2024).
Maman menyebut air laut naik hingga mencapai batas antara pesisir dan pantai. Bahkan air tersebut sempat membanjiri area jalan di sekitar pantai.
Baca Juga: Diangkut Bertahap, Helikopter Evakuasi Nelayan dari Dermaga ke Lapang Surade Sukabumi
"Naik mulai tanggul perbatasan sampai ke jalan karena gedenya air pasang pas malem. Ya kalau waswas mah pasti ada, tapi kan gimana lagi ini mah faktor alam," ujarnya.
Kasatpolairud Polres Sukabumi AKP Tenda Sukendar mengatakan gelombang tinggi memang sudah terjadi sejak awal Oktober 2024 dan semakin masif dalam pekan kedua.
"Ketinggian gelombang 3 sampai 5 meter. Jadi kepada para nelayan yang melaut ini membahayakan karena bisa terjadi human error, salah satunya kapal terbalik," kata dia.
Tenda mengungkapkan pihaknya telah melakukan berbagai upaya edukasi dan sosialisasi kepada nelayan dan penduduk pesisir. "Kami rutin memberikan imbauan melalui media radio, sambang ke kampung nelayan dan dermaga, untuk mengingatkan nelayan agar tidak melaut jika cuaca buruk," ujarnya.