Jembatan Rusak Di Cisolok Sukabumi Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Hadapi Bahaya Setiap Hari

Kamis 17 Oktober 2024, 06:05 WIB
Siswa SDN Cipanas dibantu warga melintasi jembatan bambu yang rusak di Cisolok Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi

Siswa SDN Cipanas dibantu warga melintasi jembatan bambu yang rusak di Cisolok Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi

SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah warga Kampung Cipanas, Desa Gunung Kramat, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, merasa resah dengan kondisi jembatan bambu yang sudah bertahun-tahun rusak dan tak kunjung diperbaiki, meskipun sudah sering diajukan dalam musyawarah pembangunan (musrembang) desa.

Jembatan yang mrnjadi penghubung antara Desa Wangunsari dan Desa Gunung Kramat tersebut memiliki panjang panjang 15 meter dengan ketinggian 3 meter yang melintasi Sungai Cipanas. Jembatan itu juga setiap hari di lewati puluhan siswa SDN Cipanas harus menghadapi tantangan berat saat pulang pergi ke sekolah.

Kepala Dusun (Kadus) Cipanas, Desa Gunung Karamat, Herdy mengakui bahwa permasalahan jembatan ini sudah berulang kali diusulkan dalam Musrembang, namun hingga kini belum ada tindak lanjut.

"Memang setiap musrembang sudah diusulkan untuk pembangunan jembatan, tapi sampai saat ini belum ada juga realisasinya," ujar Herdy, Rabu (16/10/2024).

"Kalau harapan warga itu pemerintah segera turun tangan dan memperbaiki jembatan tersebut, demi keselamatan anak-anak dan warga yang setiap hari harus melintasi jembatan ini," ungkapnya.

Baca Juga: Adu Banteng Angkot dan Scoopy di Cikukulu Sukabumi, 2 Orang Terkapar di Jalan

Camat Cisolok, Jenal Abidin, menyatakan bahwa Forkopimcam Cisolok akan segera berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk perangkat desa, Babinsa, Babinmas, serta masyarakat, untuk mencari solusi. Menurutnya, jembatan ini sangat penting untuk kelancaran aktivitas anak sekolah dan petani di sekitar.

"Insyaallah akan segera diperbaiki. Kita juga akan melibatkan warga dalam prosesnya karena jembatan ini bermanfaat bagi masyarakat luas," ungkap Jenal.

Jenal menyampaikan bahwa sebelumnya masyarakat telah mengajukan jembatan tersebut pada Musrenbang Desa Gunung Karamat pada September 2024, dan perbaikannya akan segera dilakukan dengan semangat gotong royong.

"Pasalnya jembatan tersebut sangat bermanfaat untuk lalulintas anak sekolah dan hilir mudik para petani yang akan pergi ke kebun dan sawah di sekitarnya. Itu perbatas Desa Wangunssri dengan Desa Gunung Karamat. Akan segera diperbaiki dengan spirit gotong royong, untuk meningkatkan layanan dan kenyamanan warga masyarakat," tandasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)
Sehat22 Februari 2025, 19:30 WIB

Mengenal Maskne: Ketahui Penyebab dan 7 Masalah Kulit Akibat Penggunaan Masker

Maskne adalah masalah kulit yang umum terjadi akibat penggunaan masker secara terus-menerus.
Ilustrasi berbagai permasalahan kulit akibat penggunaan masker wajah (Sumber: Freepik/@freepik)
Sehat22 Februari 2025, 19:10 WIB

Mengenal Maskne: Siapa yang Lebih Berisiko dan 5 Cara Efektif Mengatasinya

Maskne adalah tantangan kulit yang bisa dialami siapa saja, tetapi dengan perawatan yang tepat, masalah ini dapat dikelola.
Ilustrasi cara efektif mengatasi maskne (Sumber: Freepik/@rawpixel.com)
Film22 Februari 2025, 19:00 WIB

Dipenuhi Genre Aksi, 8 Drama Korea Baru yang Tayang di Disney+ pada 2025

Platform Disney+ Hotstar telah resmi mengumumkan daftar drama korea terbaru yang bakal tayang selama tahun 2025. Bahkan, beberapa di antaranya akan segera tayang.
Dipenuhi Genre Aksi, 8 Drama Korea Baru yang Tayang di Disney+ pada 2025 (Sumber : Instagram/@disneypluskr)
Sukabumi22 Februari 2025, 18:52 WIB

Momen Langka Keakraban Dua Kepala Daerah Sukabumi Disorot Aktivis, Beri Catatan Soal Kolaborasi

Ayep Zaki mengaku ia bersama Asep Japar hanya melangsungkan obrolan ringan.
Bupati Sukabumi Asep Japar dan Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki. | Foto: Istimewa
Sehat22 Februari 2025, 18:50 WIB

6 Tips Mudah Perawatan Kulit untuk Menghindari Maskne

Maskne mungkin menjadi tantangan baru dalam perawatan kulit, tetapi dengan kebiasaan yang benar, Anda bisa mencegahnya. Pilih masker yang nyaman, jaga kebersihan masker, dan berikan waktu bagi kulit untuk beristirahat.
Ilustrasi tips mudah merawat kulit untuk menghindari maskne (Sumber: Freepik/@diana.grytsky)
Sukabumi22 Februari 2025, 18:44 WIB

Motif Warisan Muncul di Balik Pembunuhan Tragis Kakak oleh Adik di Sukabumi

F menghabisi nyawa kakaknya menggunakan pedang jenis samurai katana.
Keranda jenazah Hendra (55 tahun) di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin
Nasional22 Februari 2025, 18:29 WIB

Diperiksa Propam, 4 Polisi Diduga Menekan Band Sukatani untuk Tarik Lagu Kritik

Polda Jawa Tengah memeriksa empat polisi yang diduga menekan Band Sukatani hingga menarik lagu kritik mereka, Bayar, Bayar, Bayar. Polri membantah intervensi, sementara publik menyoroti kebebasan berekspresi.
Band Sukatani saat tampil di atas panggung, dikenal dengan gaya bermusik punk dan kritik sosial dalam lirik lagunya. (Sumber : Instagram/@sukatani.band)