SUKABUMIUPDATE.com - Menjelang pelaksanaan Pilkada 2024, tensi politik di Kabupaten Sukabumi semakin menguat, khususnya di kalangan organisasi masyarakat atau ormas. Sejumlah bentrokan pun terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Meski pemicunya tidak berhubungan langsung dengan masalah politik, namun bentrok antar ormas ini cukup menimbulkan ketegangan di masyarakat. Hal itu seperti yang terjadi di Desa Bojong Asih, Kecamatan Parakansalak, Minggu sore, 13 Oktober 2024. Peristiwa serupa terjadi di Kecamatan Nagrak pada keesokan harinya.
Kapolres Sukabumi AKBP Samian segera turun tangan untuk meredam situasi. Ia menyatakan konflik muncul karena kesalahpahaman yang sebenarnya bisa diselesaikan melalui komunikasi. Dalam kejadian yang terbaru, kedua pihak sepakat berdamai dan tidak akan mengangkat masalah pribadi menjadi masalah kelompok.
Baca Juga: Bentrokan Ormas di Nagrak Sukabumi, Gara-Gara Kayu Proyek Tol Bocimi
"Kami sudah melakukan mediasi dan ada kesepakatan perdamaian. Meski demikian, penegakan hukum tetap berjalan. Kami imbau seluruh pihak menahan diri, menghormati perbedaan, dan menjaga ketenangan bersama untuk kondusifitas wilayah Sukabumi," kata dia pada Rabu (16/10/2024).
Samian menegaskan pihaknya telah mengimbau para ketua ormas untuk mengendalikan anggotanya. Dalam waktu dekat, Polres Sukabumi berencana mengadakan forum silaturahmi untuk menyamakan pandangan tentang kebebasan berorganisasi dan pentingnya saling menghargai serta menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
"Dalam forum itu, kita akan menguatkan kembali prinsip kebebasan berorganisasi yang harus tetap menghormati perbedaan dan mengutamakan kerja sama demi keamanan Pilkada yang damai dan tertib," ujarnya.