SUKABUMIUPDATE.com - Unit Pelayanan Perpustakaan (UPP) Cicurug, yang berada di bawah Dinas Kearsipan dan Perpustakaan atau Diarpus Kabupaten Sukabumi, terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan minat baca masyarakat.
Salah satu upaya terbaru yang dilakukan adalah memperluas jangkauan program literasi melalui kolaborasi dengan sekolah dan komunitas lokal.
Administrasi Umum UPP Cicurug, Syukur Rahayu menyatakan, bahwa terdapat banyak program yang telah digagas untuk meningkatkan literasi masyarakat. “Kami memiliki perpustakaan keliling yang mengunjungi sekolah-sekolah, taman baca, dan melakukan pembinaan langsung ke sekolah-sekolah,” jelasnya kepada sukabumiupdate.com, di kantor UPP Cicurug, Selasa (15/10/2024).
Selain itu, kata Syukur, UPP Cicurug juga meluncurkan program pembelajaran bahasa Jepang secara gratis untuk siswa SMA yang berminat untuk melanjutkan studi atau bekerja di Jepang.
“Program ini kami jalankan dengan kerja sama Lembaga Pendidikan dan Keterampilan (LPK). Ke depannya, kami berencana bekerja sama untuk pengajaran bahasa lain, seperti bahasa Mandarin,” katanya.
Baca Juga: Diarpus Sukabumi Launching Kartu SHAKILA di HJKS ke-154, Ini Manfaatnya Bagi Pemustaka
Menyadari tantangan di era digital, di mana generasi milenial lebih tertarik pada teknologi, Syukur menyatakan bahwa pihaknya terus mengikuti perkembangan zaman. Salah satu inovasi yang diterapkan adalah Sistem Antar Jemput Pinjam Perpustakaan Daerah (SAPI PERAH). Melalui sistem ini, anggota perpustakaan dapat meminjam buku secara online dengan menghubungi perpustakaan melalui WhatsApp, dan buku akan diantar langsung ke alamat peminjam.
“Kami berupaya menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Sistem antar jemput ini adalah bentuk pelayanan jemput bola untuk meningkatkan literasi,” jelasnya.
Namun, Syukur mengakui bahwa minat baca masyarakat saat ini cenderung stagnan. Oleh karena itu, promosi perpustakaan dan buku-buku baru menjadi penting untuk mendongkrak minat baca. “Salah satu indikator yang kami nilai adalah indeks pembangunan literasi masyarakat. Indikator ini membantu kami mengukur tingkat gemar membaca setiap tahun,” paparnya.
Ia menambahkan bahwa indeks pembangunan literasi masyarakat merupakan salah satu indikator kinerja Diarpus.
"Sekaligus menjadi tolak ukur bagi pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan kualitas literasi masyarakat," pungkasnya. (ADV)