Siswa di Sukabumi Hadapi Bahaya Jembatan Rapuh Setiap Hari untuk Sekolah

Selasa 15 Oktober 2024, 08:35 WIB
Kondisi jembatan di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi

Kondisi jembatan di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi

SUKABUMIUPDATE.com - Siswa SDN Cipanas, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, setiap hari harus menghadapi tantangan berat ketika pergi ke sekolah. Mereka terpaksa melewati jembatan bambu yang sudah rusak bertahun-tahun dan mengancam keselamatan.

Jembatan bambu itu memiliki panjang sekitar 15 meter dengan ketinggian 3 meter, melintasi Sungai Cipanas. Dalam kondisi yang sudah rapuh dan licin, jembatan ini menuntut siswa untuk ekstra hati-hati saat melintas, terutama pada musim hujan, agar terhindar dari kecelakaan.

Jembatan ini bukan hanya jalur vital bagi siswa, tetapi juga akses utama warga yang akan bepergian, menghubungkan Desa Wangunsari dan Desa Gunung Kramat, Kecamatan Cisolok.

Baca Juga: Dulu dan Kini: Senyum Pelajar SDN Pasir Pogor Melintasi Jembatan Gantung Cikanara Simpenan

Ketua RT Kampung Cipanas, Desa Gunung Kramat, Didim, menyebut kondisi jembatan rusak dan jalan licin tidak hanya menyulitkan siswa, tetapi juga membahayakan keselamatan. "Ya meski tidak setiap hari terjadi, tetapi membuat aktivitas belajar mengajar para pelajar dari sini menuju SDN Cipanas sedikit terganggu," kata dia, Selasa (15/10/2024).

Menurutnya, saat cuaca buruk atau musim penghujan, siswa sering terpaksa meliburkan diri karena tidak mungkin melewati akses tersebut dengan aman. Meski ada jalan alternatif namun jaraknya terlalu jauh dan memakan waktu. "Ada jalan lain tapi agak jauh dan memutar, makanya masyarakat melintasi jalan ini, tapi kondisinya begini, jembatan penghubungnya rusak," ujar Didim.

Didim menjelaskan warga sering melakukan perbaikan jembatan dengan peralatan seadanya, namun kembali rusak. Menurutnya, warga pun telah berulang kali mengajukan keluhan kepada pihak terkait, tetapi hingga kini belum ada tindakan perbaikan yang dilakukan.

"Kondisi jembatan ini rusak tidak hanya mengganggu aktivitas anak sekolah, tetapi juga menghambat mobilitas warga dalam menjalankan aktivitas sehari-hari," ungkapnya.

Didim mewakili warga, berharap perbaikan jembatan itu dapat segera dilakukan untuk meringankan beban dan mengurangi risiko kecelakaan, terutama bagi anak-anak sekolah.

"Mereka berharap bisa meringankan beban dan meminimalisir risiko kecelakaan, terutama bagi anak-anak sekolah. Warga berharap pemerintah segera memberikan perhatian lebih dan mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jalan dan jembatan ini," katanya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Film24 Oktober 2024, 15:30 WIB

Sinopsis Film My Annoying Brother versi Indonesia, Tentang Hubungan Kakak Adik

My Annoying Brother versi Indonesia menjadi salah satu film terbaru yang sangat dinantikan dan telah tayang di seluruh bioskop Tanah Air pada Kamis, 24 Oktober 2024.
Sinopsis Film My Annoying Brother versi Indonesia, Tentang Hubungan Kakak Adik (Sumber : Instagram/@angga)
Inspirasi24 Oktober 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK dengan Penempatan di Kota Sukabumi, Cek Kualifikasinya!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK dengan Penempatan di Kota Sukabumi, Cek Kualifikasinya!(Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 Oktober 2024, 14:56 WIB

Bikin Padam Rumah Warga, Dampak Truk Tabrak Angkot dan Tiang Listrik di Sukabumi

Panji awalnya tidak menduga padamnya listrik disebabkan adanya kecelakaan.
Proses evakuasi tiang listrik yang dihantam truk dalam kecelakaan di Jalan Nasional Sukabumi-Cianjur, tepatnya di Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Kamis pagi (24/10/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Musik24 Oktober 2024, 14:30 WIB

Harga Tiket Konser M2M di Jakarta, yang Kembali Setelah Rehat Selama Dua Dekade

Grup pop duo asal Norwegia, Marit Larsen dan Marion Rave atau lebih dikenal sebagai M2M akan kembali ke dunia hiburan dengan menggelar konser dan Jakarta masuk ke dalam daftarnya.
Harga Tiket Konser M2M di Jakarta, yang Kembali Setelah Rehat Selama Dua Dekade (Sumber : Instagram/@marit2marion)
Sukabumi24 Oktober 2024, 14:26 WIB

Usai Tabrak Angkot, Truk Hantam Tiang Listrik hingga Ambruk di Sukalarang Sukabumi

Berikut kronologi kecelakaan maut di Sukalarang Sukabumi, truk boks tabrak angkot dan tiang listrik hingga ambruk. Satu orang tewas, 8 luka-luka akibat kejadian ini.
PLN evakuasi tiang listrik yang ambruk usai dihantam truk dalam kecelakaan maut di Sukalarang Sukabumi. (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Sukabumi Memilih24 Oktober 2024, 14:07 WIB

Catat Waktunya! Iyos-Zainul dan Asjap-Andreas Bakal Berhadapan di Debat Pilkada Sukabumi

150 personel akan diterjunkan untuk memastikan debat berjalan aman dan lancar.
Dua paslon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi di Pilkada 2024. | Foto: Istimewa
Life24 Oktober 2024, 14:00 WIB

Sejarah Jakarta: Dari Sunda Kelapa Hingga Jayakarta dan Batavia

Sejarah mencatat, pada masa pendudukan Jepang selama Perang Dunia II, nama Batavia diubah menjadi Djakarta.
Monas, salah satu ikon DKI Jakarta | Foto : Ist
Sukabumi24 Oktober 2024, 13:40 WIB

Khimar dan Kimono Sukabumi Sukses Gelar Acara Ramah ABK

Lebih dari dua ratus pemudi yang terdiri dari pelajar dan mahasiswi memadati tribun GOR Merdeka Kota Sukabumi.
Kegiatan Student Fest 2024 yang digelar Khimar dan Kimono Sukabumi. | Foto: Istimewa
Inspirasi24 Oktober 2024, 13:27 WIB

UMKM Ubi Jalar Ini Rasakan Dampak Positif Pendampingan BRI dan Manfaat Desa BRILiaN

Keripik Ubi Jalar dari Kubu Raya merupakan inovasi lokal yang memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah di daerah tersebut.
UMKM binaan BRI yang menghasilkan produk unggulan dari Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, yaitu Keripik Ubi Jalar. | Foto: BRI
Nasional24 Oktober 2024, 13:10 WIB

Masyarakat Sipil Indonesia Desak Pemerintah dukung Agenda Masyarakat Adat di COP 16 CBD

Perwakilan masyarakat sipil Indonesia di Cali meminta pemerintah dan dunia internasional untuk mendukung hak-hak masyarakat adat dan komunitas lokal.
Ilustrasi - Perwakilan masyarakat sipil Indonesia di Cali meminta pemerintah dan dunia internasional untuk mendukung hak-hak masyarakat adat dan komunitas lokal. (Sumber : Pexels.com/@el jusuf).