SUKABUMIUPDATE.com - Siswa SDN Cipanas, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, setiap hari harus menghadapi tantangan berat ketika pergi ke sekolah. Mereka terpaksa melewati jembatan bambu yang sudah rusak bertahun-tahun dan mengancam keselamatan.
Jembatan bambu itu memiliki panjang sekitar 15 meter dengan ketinggian 3 meter, melintasi Sungai Cipanas. Dalam kondisi yang sudah rapuh dan licin, jembatan ini menuntut siswa untuk ekstra hati-hati saat melintas, terutama pada musim hujan, agar terhindar dari kecelakaan.
Jembatan ini bukan hanya jalur vital bagi siswa, tetapi juga akses utama warga yang akan bepergian, menghubungkan Desa Wangunsari dan Desa Gunung Kramat, Kecamatan Cisolok.
Baca Juga: Dulu dan Kini: Senyum Pelajar SDN Pasir Pogor Melintasi Jembatan Gantung Cikanara Simpenan
Ketua RT Kampung Cipanas, Desa Gunung Kramat, Didim, menyebut kondisi jembatan rusak dan jalan licin tidak hanya menyulitkan siswa, tetapi juga membahayakan keselamatan. "Ya meski tidak setiap hari terjadi, tetapi membuat aktivitas belajar mengajar para pelajar dari sini menuju SDN Cipanas sedikit terganggu," kata dia, Selasa (15/10/2024).
Menurutnya, saat cuaca buruk atau musim penghujan, siswa sering terpaksa meliburkan diri karena tidak mungkin melewati akses tersebut dengan aman. Meski ada jalan alternatif namun jaraknya terlalu jauh dan memakan waktu. "Ada jalan lain tapi agak jauh dan memutar, makanya masyarakat melintasi jalan ini, tapi kondisinya begini, jembatan penghubungnya rusak," ujar Didim.
Didim menjelaskan warga sering melakukan perbaikan jembatan dengan peralatan seadanya, namun kembali rusak. Menurutnya, warga pun telah berulang kali mengajukan keluhan kepada pihak terkait, tetapi hingga kini belum ada tindakan perbaikan yang dilakukan.
"Kondisi jembatan ini rusak tidak hanya mengganggu aktivitas anak sekolah, tetapi juga menghambat mobilitas warga dalam menjalankan aktivitas sehari-hari," ungkapnya.
Didim mewakili warga, berharap perbaikan jembatan itu dapat segera dilakukan untuk meringankan beban dan mengurangi risiko kecelakaan, terutama bagi anak-anak sekolah.
"Mereka berharap bisa meringankan beban dan meminimalisir risiko kecelakaan, terutama bagi anak-anak sekolah. Warga berharap pemerintah segera memberikan perhatian lebih dan mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jalan dan jembatan ini," katanya.