SUKABUMIUPDATE.com - Baru-baru ini warga Pajampangan dihebohkan dengan kejadian aneh yang terjadi di Kampung Ciburial, Desa Sukajadi, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Sukabumi. Sebuah toren milik masjid tiba-tiba penuh dengan air padahal saat itu tidak ada sumber air yang diarahkan ke toren.
Sebagaimana dalam video yang beredar, sebuah toren yang tersimpan di pinggir masjid yang berada di komplek pesantren Nurul Kholasoh, memperlihatkan air menggelembung seperti masuk dari bagian bawah toren, dalam video lainnya nampak air yang melimpas dari toren tesebut. Sementara saat itu tidak ada air masuk ke dalam toren karena mesin sedot sedang mati, dan pipa air dari sumur tidak diarahkan ke toren.
Menelusuri kebenaran video tersebut, sukabumiupdate.com mengunjungi kampung Ciburial, pada Jumat (11/10/2024), untuk melihat langsung lokasi dimana toren ajaib itu berada. Pada saat yang sama hadir Kapolsek Jampangkulon, Iptu Mukhlis yang juga monitoring toren ajaib karena viral.
Dari pantauan di lokasi, toren berwarna orange dengan kapasitas 500 liter itu tersimpan dipinggir masjid dilingkungan Ponpes Nurul Kholasoh. Letak toren berada dalam ketinggian sekitar 4 meter, dan jarak antara toren dengan sumur terpaut sekitar 15 meter. Sementara sumur yang berada tepat di dalam majelis (tempat pengajian santri) itu memiliki kedalaman sekitar 50 meter.
Toren yang sudah terpasang sejak 5 tahun itu lalu itu, selain menampung kebutuhan air untuk masjid (berwudlu dll), juga untuk mengalirkan air ke asrama santri putra dan santri putri di Ponpes yang tidak jauh dari masjid.
Baca Juga: Heboh, Warga Kembali Saksikan Air Ajaib Penuhi Toren Masjid di Cimanggu Sukabumi
Pimpinan Ponpes Nurul Kholasoh, KH. Saepul Anwar, membenarkan adanya kejadian ajaib dalam toren masjid dilingkungan pesantren yang diasuhnya. Meski ia sendiri mengaku tidak kaget dan tidak aneh lagi dengan peristiwa tersebut.
Pak Kyai Anwar pun mengungkapkan bahwa peristiwa serupa sudah sering dialaminya. "Sudah tiga kali menyaksikan air yang muncul tiba-tiba. Pertama kali itu tahun 1975, saat jadi buruh gergaji bersama orangtua (bapak), di Karangbolong Kecamatan Cibitung, saat mau salat dzuhur, karena susah air waktu itu musim kemarau, maka sama bapak disuruh naik ke atas Gunung Cikelentung, disana mendapatkan sebuah kolam kecil (colobak), awalnya tidak terlihat ada air, maka pada waktu dicoba dengan melemparkan potongan kayu, ternyata hanyut kebawa air, berarti air mengalir. Lalu mengambil air wudhu bersama bapak. Setelah itu banyak keanehan, seperti banyak buah-buahan untuk dimakan disekitar gunung itu," kata Pak Kiyai menceritakan.
Selanjutnya, ujar Pak Kiyai, keanehan kedua dialaminya terjadi dirumah (waktunya lupa tahun berapa, namun sekitar 1975 kesini). "Terjadi keanehan pada sebuah pipa lama yang tidak dipakai dan tidak ada saluran kemana-mana, pipa yang menempel pada dinding saat itu selama 40 hari mengeluarkan air (meski kadang keluar air, kadang tidak)," sambungnya.
Dan yang ketiganya, tutur Pak Kiyai, kejadian pada toren ini. Dimana awal mulai ketahuannya pada hari Kamis, 3 Oktober 2024, sekitar pukul 11.00 WIB,
"Kami saat itu sedang bekerja dilingkungan masjid, tiba-tiba mendengar suara air limpas dari toren, padahal mesin sanyo mati. Lalu kami cek dan disaksikan sama santri dan warga sekitar, tutup atasnya dibuka terlihat air dalam toren bergelembung dan mengeluarkan suara ada air yang mengalir," jelasnya.
Menurut Pak Kyai, munculnya air tersebut tidak menentu, bahkan banyak warga yang mencoba seharian menunggu disini untuk bisa melihat langsung, akan tetapi tidak terjadi. Baru terjadi lagi terakhir kemarin, Kamis malam (10/10/2024), dari pukul 19.00 sampai pukul 21.00 WIB.
Baca Juga: Warga Jampang Geger, Ada Sumber Air Ajaib Dalam Toren Masjid di Cimanggu Sukabumi
Kata Pak Kyai, meski dalam toren itu dipakai alat sensor, dimana saat air penuh, pasti sanyo-nya berhenti. "Sementara ini (kalau air ajaib sedang datang, seolah sensor tidak berfungsi, karena air terus penuh dan limpas," terangnya.
"Memamg dalam toren ada airnya, namun tidak penuh ada batasnya sesuai sensor. Nah, ini yang terjadi air terus mengalir hingga limpas, sedangkan pipa dibuka, mesin sedot juga mati. Inilah kekuasaan Alloh SWT," tambahnya.
Kejadian itu pun mengingatkan Kyai Anwar pada perkataan sesepuh di kampung Ciburial di waktu dulu. "Kami ingat perkataan sesepuh, bahwa kampung ini dinamakan Ciburial (air yang keluar), bahwa suatu saat akan ada keistimewaan disini," tandasnya.
Kyai Anwar menyampaikan, melalui tirakatnya, ia mendapati petunjuk bahwa air mengalir (dari limpasan toren) itu merupakan tempatnya para wali mengambil air wudhu. "Pokoknya petunjuknya (dalam tirakat) jangan banyak bertanya, itu kekuasaan Allah," ucapnya.