SUKABUMIUPDATE.com - 29 unit laptop Chromebook milik Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Cibodas, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, dilaporkan raib disikat maling. Laptop-laptop ini sebelumnya direncanakan untuk digunakan dalam pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) bagi siswa kelas V.
Informasi yang dihimpun, SDN 1 Cibodas sendiri diketahui bergabung dengan SD Muhamad Toha, masing-masing menerima bantuan 15 unit Chromebook, sehingga total ada 30 laptop. Sebelum hilang, pihak sekolah sempat melakukan pengecekan terhadap laptop-laptop tersebut dan memisahkan unit yang rusak dari yang masih layak pakai.
"Kebetulan kemarin (sebelum hilang) sudah dicek, ada yang bagus dan perlu diperbaiki, sudah dipisahkan, kebetulan yang satu saya pegang. tadinya mau coba perbaiki, makanya yang satu ada di saya, berarti 29 unit yang hilang," kata Ana Supriatna, salah seorang guru SDN 1 Cibodas kamis (10/10/2024).
Ana menjelaskan bahwa laptop itu terakhir kali dilihatnya pada Kamis 26 September 2024. Namun pada saat hendak digunakan kembali pada Sabtu 28 September untuk latihan, laptop-laptop yang tersimpan di lemari sudah hilang.
"Itu teh laptop bantuan tahun 2022, sudah lama, cuma dikeluarkan itu untuk dicek mau di pakai kepentingan ANBK, itu untuk siswa untuk kelas V. Ketahuan awalnya oleh rekan guru, terakhir dipakai hari Kamis (26/9) untuk simulasi atau latihan, itu udah dirapikan di lemari. Besoknya, Jumat (27/9), kita enggak ada latihan, makanya nggak ngeuh (sadar) di lemari ada. Begitu hari Sabtu (28/9) kita mau nyoba latihan lagi, sudah hilang," terangnya.
Baca Juga: Tangis Histeris Pedagang Tahu di Sukabumi Diduga Jadi Korban Hipnotis, Uang Rp3 Juta Raib
Ana mengungkapkan bahwa pada saat laptop tersebut sudah tidak terlihat di lemari, pihak sekolah segera melakukan pencarian. Namun hingga kini laptop-laptop tersebut tak kunjung ditemukan.
Kemudian Ana menduga bahwa pelaku pencurian beraksi saat kondisi sekolah sedang sepi. Saat itu menurutnya ruangan tempat penyimpanan laptop dalam keadaan lupa dikunci.
"Saat guru nanya soal laptop, saya jawab pede aja, di lemari ada, begitu dicek dibuka (lemari) sudah nggak ada, awalnya menyangka takutnya diberesin sama penjaga atau siapa, tapi pas ditanyai, banyak yang enggak tahu, oh berarti hilang," ucapnya.
"Langsung laporan ke kepala sekolah, nah dari kepsek langsung laporan ke polsek, udah laporan ke pengawas dan Dinas Pendidikan juga," sambungnya.
Ana menegaskan bahwa laptop tersebut sangat dibutuhkan untuk ANBK, namun karena hilang, pihak sekolah pun jadi bingung dalam pelaksanaannya.
"Simulasi ANBK seharusnya dimulai 16 Oktober, dan pelaksanaan ANBK dijadwalkan pada 4 November. Anak-anak harus terbiasa menggunakan laptop, tapi sekarang alatnya hilang, jadi kami bingung," tambahnya
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Palabuhanratu Kompol Roni Haryanto membenarkan pihaknya telah menerima laporan adanya kejadian tersebut. "Iya ada sudah (laporan) dan masih dalam penyelidikan," singkatnya.