SUKABUMIUPDATE.com - Warga Pajampangan digegerkan dengan kejadian misterius yang terjadi di Kampung Ciburial, Desa Sukajadi, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Sukabumi. Sebuah toren tempat menampung air tiba-tiba penuh, padahal mesin sedot dari sumur bor tidak dihidupkan, bahkan pipa air tidak tersambung.
Dalam video yang beredar, terlihat penampakan air di dalam toren tersebut dan muncul gelembung seolah-olah air mengalir masuk dari bagian bawah toren.
"Nuju dongkap cai, ngaburialna katawis, cai ajaib, Subhannallah cai dongkap, ya Allah Astaghfirullahaladzim, Allahu Akbar, Allahumma Shalli Ala Sayyidina Muhammad wa'ala ali sayyidina Muhammad, cai dongkap te puguh ti mana soal na te aya kocoran, te aya sanyo-an, asli toren, cai na dongkap na tina lebet toren, wallahu alam".
"Sedang datang air, munculnya terlihat, air ajaib, subhanallah air datang, ya Allah Astaghfirullahaladzim, Allahu Akbar, Allahumma Shalli Ala Sayyidina Muhammad wa'ala ali sayyidina Muhammad, air datang tidak jelas dari mana sebabnya tidak ada pipa, tidak ada mesin sanyo, asli toren, air datangnya dari dalam toren, wallahu alam," ujar suara seorang perekam dalam video tesebut.
Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Sukajadi, Muhamad Zen membenarkan video penampakan air itu terjadi pada sebuah toren yang disimpan dipinggir masjid dilingkungan Ponpes Nurul Kholasoh, Kampung Ciburial, Desa Sukajadi.
Menurut Zen, toren dengan kapasitas 500 liter itu disimpan dipinggir Masjid Nurul Kholasoh digunakan sebagai tempat penampungan air, akan tetapi karena kondisi sumur mengalami kering, maka toren kadang diisi, dan kadang tidak.
Baca Juga: 140 Triliun Lebih Besar dari Lautan di Bumi, Peneliti Temukan Sumber Air di Luar Angkasa
"Seminggu ini dihebohkan dengan kejadian tiba-tiba toren penuh air hingga limpas, bahkan warga sering mengambil air yang limpasnya menggunakan wadah," kata Zen kepada sukabumiupdate.com, Rabu (9/10/2024).
Padahal, kata Zan, mesin Sanyo atau Serumi dalam keadaan mati dan pipa air juga tidak diarahkan ke toren tersebut. Zen pun mengungkapkan awal terjadinya keanehan itu tidak diketahui secara pasti, tapi diperkirakan dalam satu seminggu terakhir.
"Pertama kali diketahui oleh pimpinan Ponpes K.H. Saepul Anwar. Tapi (munculnya air itu) tidak terjadi secara terus menerus, dan tidak menentu," ungkapnya.
"Pernah terjadi pada ba'da salat dhuha, bada salat tahajud, terkadang tiap menjelang salat 5 waktu," terangnya.
Zen menuturkan, dari hasil istikharah sesepuh Ponpes. "Bahwa saat toren penuh air dan muncul suara gelembung air, waktu itu para wali sedang melakukan wudhu," tuturnya.