Kesaksian Warga Citepus Sukabumi soal TKP Pembunuhan Diki, Terselip Cerita Horor

Rabu 09 Oktober 2024, 20:23 WIB
Lokasi Diki Jaya (21) sempat dikubur di Pantai Katapang Condong, Kampung Pantai Wisata, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. (Sumber Foto: SU/Ilyas)

Lokasi Diki Jaya (21) sempat dikubur di Pantai Katapang Condong, Kampung Pantai Wisata, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. (Sumber Foto: SU/Ilyas)

SUKABUMIUPDATE.com - Kasus pembunuhan Diki Jaya (21 tahun) menggegerkan warga Kampung Wisata Katapang Condong, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Pasalnya pada saat peristiwa yang terjadi pada Sabtu malam 21 September 2024 sekitar pukul 23.30 WIB itu, nyaris tidak diketahui oleh warga sekitar.

Bisingnya suara musik dari warung kopi dan karaoke di kawasan ini menjadi salah satu alasan mengapa rentetan peristiwa ini luput dari perhatian warga, meski lokasi pembunuhan yaitu di sebuah warung berwarna ungu, hanya berjarak sekitar 50 meter dari area ramai.

Peristiwa pembunuhan terhadap Diki Jaya baru diketahui setelah korban ditemukan membusuk di semak-semak jurang pinggir Jalan Raya Sukabumi-Banten di Kampung Cilengka, Desa Pasirbaru, Kecamatan Cisolok, pada Minggu 29 September 2024 lalu.

Baca Juga: Fakta-fakta Pembunuhan Diki di Citepus Sukabumi, Korban Sempat Dikubur di Pantai

"Kalau malam kawasan ini ramai dengan suara musik, jadi enggak kedengaran apa-apa, apalagi suara keributan," kata Benen (40 tahun) warga setempat yang juga pegawai di salah satu kafe karaoke yang lokasinya bersebelahan dengan TKP tersebut kepada sukabumiupdate.com, Rabu (9/10/2024).

Selama sepekan sebelum jasad korban ditemukan, Benen menyebut warga di sekitar TKP kerap mengalami kejadian horor atau mistis. Mulai dari mendengar suara tangisan dari belakang bangunan kafe tempatnya bekerja, hingga ada yang mengetuk pintu dan minta pertolongan.

"Ada yang bilang sempat dengar suara tangisan di belakang, ada yang ketok pintu, kaya minta tolong. Tapi pas dicek, nggak ada siapa-siapa. Kejadiannya satu minggu sebelum ditemukan. Tiap jam 2 atau setengah 3 pagi, selalu ada suara yang menangis tapi tidak ada orangnya saat dicek, saat itu tidak tahu ada yang meninggal," ungkapnya.

TKP kejadian pembunuhan Diki Jaya yaitu warung ungu milik tersangka N saat dipasang garis polisi. | Foto: SU/IlyasTKP kejadian pembunuhan Diki Jaya yaitu warung ungu milik tersangka N saat dipasang garis polisi. | Foto: SU/Ilyas

Setelah jasad korban ditemukan, menurut Benen, peristiwa mistis tersebut sudah tidak dialami warga. Terlebih menurutnya saat ini di kampung tersebut kerap digelar pengajian oleh ustaz setempat.

"Sekarang alhamdulillah sudah nggak ada (gangguan), mungkin karena ada Pak Ustaz yang ngaji," ujarnya.

Lebih lanjut Benen mengatakan, bahwa warga berharap kasus ini cepat bisa diselesaikan. Pasalnya peristiwa pembunuhan ini telah membuat usaha warung dan kafe di sekitar lokasi menjadi sepi. Terlebih setelah lokasi kejadian dipasangi garis polisi.

"Udah ada pas kejadian itu sepi semuanya, apa lagi pas ada dipasang garis polisi, mungkin tamu-tamu jadi pada takut. Banyak yang pada pulang lagi. Usaha jadi sepi, jadi pengaruh ke semuanya. Kami berharap kasus ini cepat selesai dan garis polisi cepat dilepas," tandasnya.

Diketahui, warung berwarna ungu yang merupakan lokasi kejadian adalah milik tersangka E (48 tahun), ibu dari N (19 tahun) yang merupakan tersangka utama dari kejadian tersebut. Selain mereka, keponakan E yakni G (20 tahun) dan J (18 tahun) juga terlibat.

Polisi saat olah TKP lokasi Diki Jaya sempat dikubur di dalam pasir pantai usai dibunuh. | Foto: SU/IlyasPolisi saat olah TKP lokasi Diki Jaya sempat dikubur di dalam pasir pantai usai dibunuh. | Foto: SU/Ilyas

Sebelumnya, Kapolres Sukabumi, AKBP Samian menyampaikan kesalahpahaman akibat pengaruh minuman keras membuat pelaku N saat itu nekat menghabisi nyawa korban.

"Pembunuhan ini dipicu oleh kesalahpahaman antara tersangka utama (N) dan korban. Dilatari motif tuduhan pencurian ponsel milik pelaku. Kemudian dari salah paham itu pelaku (N) mengambil sebilah pisau dapur kemudian ditusukkan di bagian leher sebelah kiri korban," kata Samian.

Tidak sampai di sana, lanjut Samian, setelah korban tidak berdaya ditelungkupkan oleh pelaku dan kembali ditusuk sebanyak dua kali di punggung. Setelah korban meninggal dunia, tersangka N bersama dengan tersangka G langsung mengubur jasad korban di dalam lubang pasir pantai yang kini tampak seperti cekungan.

Baca Juga: Ada Ibu Rumah Tangga, Ponsel Picu Pembunuhan Diki di Pantai Citepus Sukabumi

Adapun barang bukti yang diamankan polisi dalam kasus ini antara lain sebilah pisau dapur, cangkul, celana panjang abu-abu, jaket hitam cream merk KAMIKAZE milik korban, kaos merah, serta sepeda motor Yamaha Mio tanpa nomor polisi.

Cangkul sendiri dijadikan barang bukti bahwa mayat korban sempat dikubur di pantai.

"Setelah korban dikubur di pantai, para pelaku merasa khawatir akan ketahuan, sehingga jasadnya digali kembali. Tersangka E yang mengetahui peristiwa ini setelah jasad korban dikubur, menyuruh tersangka N, tersangka G dan tersangka J untuk memindahkan jasad korban menggunakan sepeda motor dan membuangnya sekitar 15 kilometer dari TKP awal, di jurang dengan kedalaman lima meter di wilayah Cisolok," jelas Samian.

4 pelaku pembunuhan Diki Jaya diperlihatkan ke publik oleh Polres Sukabumi4 pelaku pembunuhan Diki Jaya diperlihatkan ke publik oleh Polres Sukabumi

Setelah identitas dari korban didapat, lanjut Samian, tidak lebih dari 24 jam Satreskrim Polres Sukabumi berhasil mengamankan empat tersangka.

Mereka kemudian masing-masing disangkakan Pasal 338 KUHPidana dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara, Pasal 351 Ayat (3) KUHPidana dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara, Pasal 55 Ayat (1) Ke-1é KUHPidana, Pasal 181 KUHPidana dengan hukuman 8 tahun penjara, dan Pasal 221 KUHPidana ancaman hukuman 9 bulan penjara.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi22 Februari 2025, 17:45 WIB

Kadis Arpus Buka Acara Pengukuhan dan Raker Pengurus Daerah Forum TBM Sukabumi 2025-2030

DPRD siap mendukung Forum TBM dalam membumikan literasi.
Kadis Arpus Hj. Aisah membuka kegiatan Pengukuhan dan Rapat Kerja Pengurus Daerah Forum TBM Kabupaten Sukabumi periode 2025-2030. | Foto: Istimewa
Sukabumi22 Februari 2025, 17:26 WIB

Ikan Goreng Terakhir, Cerita Samson Simpenan Pamit ke Masjid dan Titip Anak Berusia 2 Tahun

Keluarga tak kuasa menahan duka, terutama sang bibi, Ema Purnamasari (43 tahun). Ia mengingat jelas momen-momen terakhir bersama keponakannya itu, sebelum tragedi mengerikan terjadi.
Anak perempuan samson yang berusia 2 tahun dititipkan ke bibinya di Simpenan Kabupaten Sukabumi (Sumber: SU/Ilyas)
Musik22 Februari 2025, 17:00 WIB

Lirik Lagu Extral Jennie BLACKPINK feat Doechii, yang Trending di Youtube

Jennie BLACKPINK kembali merilis lagu baru berjudul Extral yang dirilis pada Jumat, 21 Februari 2025. Kali ini, ia berkolaborasi dengan rapper wanita asal Amerika Serikat, Doechii.
Lirik Lagu Extral Jennie BLACKPINK feat Doechii, yang Trending di Youtube (Sumber : Youtube | Jennie)
Kecantikan22 Februari 2025, 16:54 WIB

Bisakah Mengunyah Permen Karet  Mengurangi Lemak di Wajah? Berikut 4 Risikonya

Mengunyah permen karet mungkin menyenangkan dan membantu melatih otot wajah, tetapi tidak cukup untuk mengurangi lemak di wajah.
Ilustrasi bisakah mengunyah permen karet mengurangi lemak di wajah (Sumber: Freepik/@drobotdean)
Sukabumi22 Februari 2025, 16:43 WIB

Usai Bacok Kakak hingga Tewas, Pelaku: Tolong Laporin Polisi Saya Bertanggung Jawab

Pelaku bacok kakak hingga tewas, menyerahkan diri kepada pihak kepolisian
F, pelaku bacok kakak hingga tewas. Sesaat setelah kejadian berdarah di Kadudampit Kabupaten Sukabumi (Sumber : dok warga)
Sukabumi22 Februari 2025, 16:21 WIB

Dari Rambonnet Hingga Ayep Zaki, Ngulik Sejarah 23 Wali Kota Sukabumi

Ngobrol dengan penikmat sejarah kesukabumian, Irman “Sufi” Firmansyah, kepemimpinan Kota Sukabumi dimulai pada masa kolonial Belanda dengan diangkatnya Mr. George François Rambonnet
Wali Kota Pertama, wali kota indonesia merdeka, wali kota dipilih DPRD dan pilkada serta wali Kota Sukabumi 2025 - 2023 (Sumber: dok berbagai sumber)
Bola22 Februari 2025, 16:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Madura United di Liga 1 2024/2025

Persib Bandung akan bertemu dengan Madura United dalam pertandingan pekan ke-24 BRI Liga 1 2024/2025 yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, pada Sabtu, 22 Februari 2025.
Link Live Streaming Persib Bandung vs Madura United di Liga 1 2024/2025 (Sumber : Instagram/@persib dan @maduraunited.fc)
Sukabumi22 Februari 2025, 15:23 WIB

Erik Ditemukan, Pemancing Hilang Disapu Ombak Pantai Karang Daeu Sukabumi

setelah tiga hari hilang, Jenazah pemancing yang tenggelam di pantai karang daeu Sukabumi ditemukan
Proses evakuasi jenazah Erik, pemancing yang hilang disapu ombak pesisir geopark ciletuh Sukabumi (Sumber: dok balawista)
Entertainment22 Februari 2025, 15:00 WIB

Sejumlah Musisi Indonesia Berikan Dukungan Untuk Sukatani: Gausah Ditarik Lagunya

Grup band asal Purbalingga, Sukatani tengah menjadi sorotan publik usah mengunggah video permintaan maaf atas lagunya berjudul Bayar Bayar Bayar dinilai mengkritik kepolisian.
Sejumlah Musisi Indonesia Berikan Dukungan Untuk Sukatani: Gausah Ditarik Lagunya (Sumber : Instagram/@dugtrax)
Sukabumi22 Februari 2025, 14:24 WIB

Saksi Ungkap Fakta Soal Tanah, Adik Bacok Kakak Hingga Tewas di Cikahuripan Sukabumi

Saksi kasus adik bacok kakak hingga tewas ungkap fakta soal tanah
TKP adik bunuh kakak di Sayangkaak Cikahuripan Kadudampit Sukabumi (Sumber: su/awal)