SUKABUMIUPDATE.com - Kericuhan terjadi dalam pertandingan sepak bola amatir atau yang kerap disebut laga antar kampung (tarkam) di Kabupaten Sukabumi. Peristiwa ini terekam kamera penonton hingga videonya beredar viral di grup-grup media sosial warga Sukabumi.
Informasi yang dihimpun, insiden ini terjadi dalam laga semifinal turnamen Persiratu Cup 2024 yang mempertemukan Arekas FC dan Ezra FC di Lapang Sepak Bola Cikeong, Desa Cimanggu, Kecamatan Palabuhanratu pada Senin 7 Oktober 2024 sore.
Kericuhan bermula ketika di tengah laga, salah satu pemain Ezra FC mendapatkan kartu merah setelah memprotes keras keputusan wasit yang sebelumnya memberi kartu kuning.
"Awalnya, pemain Ezra FC protes keras setelah diberi kartu kuning. Karena protesnya dianggap berlebihan, wasit langsung mengeluarkan kartu merah," kata Rudi, salah satu penonton yang menyaksikan insiden tersebut, Selasa (8/10/2024).
Baca Juga: PT LIB Ungkap Biang Kerok Kericuhan usai Laga Persib Vs Persija
Menurut Rudi, situasi kemudian semakin memanas ketika protes berujung kepada gesekan fisik antara pemain tersebut dengan wasit. Aksi ini memicu respons dari penonton yang langsung merangsek masuk ke dalam lapangan, menyebabkan suasana menjadi semakin tidak terkendali.
"Pemain menubruk wasit, lalu penonton tiba-tiba ikut masuk ke lapangan. Semua jadi tidak terkendali. Padahal ada Pak Andreas (Calon Wakil Bupati) yang ikut menonton," kata Rudi.
Sementara itu, Ketua Persiratu selaku panitia penyelenggara, Anwar Saleh, menyebut pemicu kericuhan ini akibat salah satu pemain Ezra FC tak terima dikartu merah kemudian menanduk wasit.
"Kalau kericuhannya iya benar, tapi bukan suporter Ezra dengan Arekas. Ini mah wasit dengan pemain Ezra yang tidak diterima dikartu merah, akhirnya dia sampai menyundul pakai kepala mukanya dari seorang wasit. Itu jadi pemicu," kata Anwar.
Anwar menjelaskan, pertandingan tersebut sempat dihentikan dengan harapan bisa dilanjutkan, namun melihat situasi yang semakin tidak kondusif, keputusan akhir adalah menghentikan pertandingan sepenuhnya.
"Setelah melihat situasi yang tidak memungkinkan, pertandingan kami putuskan untuk dihentikan," jelasnya.
Menurut Anwar, wasit dan pemain Ezra FC yang terlibat keributan saat ini sudah saling memaafkan. Terkait kelanjutan turnamen, Anwar menyebutkan masih menunggu hasil musyawarah.
Adapun terkait dengan kehadiran Calon Wakil Bupati Sukabumi Andreas dalam laga yang diwarnai kericuhan tersebut, Anwar membantah ada agenda politik dalam turnamen sepak bola yang dihelatnya itu. Menurutnya, kehadiran Andreas saat itu hanya kebetulan saja. Anwar selaku panitia tentu merasa senang mendapat kunjungan tersebut.
“Kehadiran Pak Andreas tidak terkait dengan politik. Beliau hanya kebetulan lewat dan mampir sebentar, setelah itu beliau langsung pergi. Tentunya saya senang karena pertandingan ini mendapat perhatian dan beliau langsung datang,” kata Anwar.