Sebelum Ditemukan Jadi Mayat di Cisolok Sukabumi, Korban Dijemput Dua Temannya

Kamis 03 Oktober 2024, 19:16 WIB
Mayat pria yang ditemukan di Kampung Cilengka RT 01/05 Desa Pasirbaru, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Minggu (29/9/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi

Mayat pria yang ditemukan di Kampung Cilengka RT 01/05 Desa Pasirbaru, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Minggu (29/9/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi

SUKABUMIUPDATE.com - Misteri penemuan jasad Diki Jaya (21 tahun) warga Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, mulai terkuak. Seminggu sebelum ditemukan menjadi mayat, Diki dikabarkan sempat dijemput oleh dua orang temannya.

Diketahui jenazah Diki ditemukan di bawah tembok penahan tanah, Kampung Cilengka RT 01/05 Desa Pasirbaru, Kecamatan Cisolok, Minggu pagi, 29 September 2024.

Dia diduga korban aksi kejahatan karena mengalami luka tusuk pada bagian dada. Sejumlah orang yang diduga sebagai terduga pelaku dan terlibat aksi kejahatan tersebut saat ini sudah ditangkap Polisi.

Ani (37 tahun), ibu angkat Diki menjelaskan bahwa meski tidak memiliki hubungan darah, ia tetap menganggap korban sebagai anak sendiri. Ani menceritakan bahwa pada Sabtu 21 September 2024 pagi, korban sempat membantu berjualan hasil melaut suami Ani yang seorang nelayan. Diki sendiri baru tinggal bersamanya sekitar seminggu sebelum kejadian.

"Hubungan darah gak ada, tapi saya sudah menganggap dia seperti anak sendiri. Dia (Diki) kan mau ikut ke laut mencari ikan, nah kata suami saya jangan dulu bantu si teteh di rumah bantu jualan. Pas itu paginya (Diki) habis bantuin jualan cumi," ujar Ani kepada awak media, Kamis (3/10/2024).

Baca Juga: Ini Identitasnya! Mayat di Cisolok Sukabumi Korban Kejahatan, Sejumlah Orang Ditangkap

Kemudian pada Sabtu malamnya, Ani menyebut korban dijemput oleh kedua temannya. Saat itu ia tidak mengetahui urusan apa yang membuat Diki pergi bersama temannya.

"Habis itu ada temennya ngejemput kesini (rumah) ada dua orang, yang satu namanya Noval yang satunya gak tahu. Tidak tahu urusan apa apanya, cuma dua kali datang kesini sih nyariin," ucapnya.

"Saat itu sempat ngobrol dulu di depan rumah, tak lama langsung pergi. Enggak pamitan apa apa sih, cuma kata anak saya, (Diki) pergi sama temennya. Besok paginya saya cari ke mana-mana, tapi enggak ketemu," sambungnya.

Setelah beberapa hari pencarian, Ani mulai khawatir karena Diki tak juga kembali. Pihaknya bahkan sempat mencari ke tempat-tempat yang sering ditongkrongi korban.

"Ada tiga hari saya kedepan nyariin dari ujung cafe ke ujung cafe gak ada gak ketemu. Sampe nyuruh anak saya nyariin kan kasian saya inget sama perutnya dia (takut belum makan) udah gitu gak ketemu ketemu," terangnya.

Baca Juga: Bercelana dan Jaket! Ciri-ciri Pakaian Mayat Pria yang Membusuk di Cisolok Sukabumi

Dua hari kemudian, kabar tentang penemuan mayat di Cisolok sampai ke telinga Ani. Ia mengenali pakaian yang dikenakan mayat tersebut melalui sebuah foto yang beredar di media sosial Facebook.

"Dua hari yang lalu ada kabar bahwa Diki meninggal, bener gak ini potonya, belum ada polisi (saat itu), baru ada kabar dari Facebook. Yang saya kenali itu cuma bajunya yang warna merah sama celananya sama jaketnya pas di selidiki itu (benar) Diki," bebernya.

Ani mengaku merasa kehilangan dengan kepergiannya korban. "Merasa kehilangan biasa disini (sekarang) gak ada. Dia itu orangnya baik. Jadi gak kelihatan ada masalah apa-apa, dan saya juga enggak tahu ada permasalahan sama temennya apa gak tahu," ucapnya.

"Selama ini saya kira dia baik-baik saja dengan temannya, enggak ada pikiran buruk. Diki nggak pernah cerita ada masalah. Dia juga anaknya pendiam," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, mayat Diki ditemukan membusuk dengan posisi menelungkup di sebuah lahan di bawah tembok penahan tanah, Kampung Cilengka RT 01/05 Desa Pasirbaru, Minggu lalu. Jenazah pertama kali ditemukan oleh warga yang akan mengambil rumput untuk hewan ternaknya.

Jasad Diki memakai celana panjang hitam, kaus merah atau cokelat, jaket dominasi hitam, dan ikat pinggang. Kemudian di atas tubuhnya terdapat sarung.

Dia diduga korban aksi kejahatan karena mengalami luka tusuk pada bagian dada. Keterangan ini disampaikan Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Ali Jupri kepada sejumlah wartawan.

Ali menyebut proses identifikasi sempat terkendala karena kondisi mayat telah membusuk dan sebagian mengering. Alat pemeriksa sidik jari pun tidak mampu langsung mengungkap identitas korban. Polisi lalu menggunakan metode ilmiah lain sehingga diketahui dia adalah Diki Jaya.

"Identitas atas nama Diki Jaya, usia 21 tahun. Petugas identifikasi kami menggunakan metode ilmiah lain hingga akhirnya identitas korban diketahui. Setelah itu keluarga korban dipanggil dan terungkap Diki Jaya adalah korban kejahatan," ujar dia pada Kamis (3/10/2024).

Ali mengatakan saat ini kepolisian telah menangkap sejumlah orang yang diduga sebagai terduga pelaku dan terlibat aksi kejahatan tersebut. "Penyelidikan masih berlangsung dan beberapa orang sudah kami amankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut," katanya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa