6 Tahun Terakhir Nol Kasus Rabies, Pj Gubernur Jabar Apresiasi Pemkab Sukabumi

Kamis 03 Oktober 2024, 17:38 WIB
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin dan Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat menghadiri peringatan hari rabies sedunia tingkat Provinsi Jabar di Cisaat Sukabumi, Kamis (3/10/2024). (Sumber Foto : Biro Adpim Jabar)

Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin dan Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat menghadiri peringatan hari rabies sedunia tingkat Provinsi Jabar di Cisaat Sukabumi, Kamis (3/10/2024). (Sumber Foto : Biro Adpim Jabar)

SUKABUMIUPDATE.com - Bupati Sukabumi Marwan Hamami menghadiri peringatan hari rabies sedunia atau World Rabies Day (WRD) tingkat Jawa Barat yang dilaksanakan di Komplek GOR Pemuda, Cisaat, Kamis (3/10/2024).

Peringatan hari rabies tahun ini merupakan bagian tindak lanjut pelaksanaan penandatangan komitmen bersama Jabar bebas rabies.

Dalam kegiatan yang dihadiri Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin ini, Marwan menyampaikan keberhasilannya dalam mengendalikan rabies di Kabupaten Sukabumi.

"Penyakit rabies terakhir terjadi di Kabupaten Sukabumi pada 2018. Alhamdulillah sampai 2024, berarti sudah enam tahun penyakit rabies dapat dikendalikan," ujarnya.

Keberhasilan tersebut, menurutnya berkat upaya yang dilakukan Dinas Peternakan dalam pengendalian zoonosis. Hal itu dimulai dari vaksinasi penyakit rabies pada hewan penular rabies seperti, anjing, kucing dan kera.

"Kami pun membentuk kader siaga rabies (Kasira) yang mempunyai peran dan fungsi sangat penting serta strategis dalam pengendalian penyakit rabies," ucapnya.

Baca Juga: Daftar 10 Provinsi di Indonesia dengan Kasus Rabies Terbanyak

Selain itu, menggencarkan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat. Baik secara formal maupun informal.

"Kami pun berkolaborasi mengendalikan dan menangani penyakit rabies pada hewan dan manusia bersama Dinas Kesehatan, Kecamatan, dan Desa," ungkapnya.

Oleh karena itu, Marwan mengajak semua pihak untuk menjadi momentum ini sebagai komitmen dalam melindungi kesehatan masyarakat dan hewan. Hal itu tentu saja dengan upaya yang sinergis.

"Kita bisa mengurangi bahkan menghilangkan kasus rabies di daerah kita," bebernya.

Sementara itu Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengapresiasi Pemda Kabupaten Sukabumi yang sudah mempertahankan nol kasus rabies selama enam tahun terakhir melalui pembentukan Kasira.

"Alhamdulillah, program Kasira ini diadaptasi dan direplikasi oleh provinsi lain seperti Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Kabupaten Sukabumi sangat baik dalam penanganan rabies," sebut Bey.

Lebih lanjut Bey mengatakan bahwa dalam pengendalian rabies juga perlu mengedepankan implementasi prinsip one health atau kesehatan semesta.

One health bermakna kesehatan manusia, kesehatan hewan, dan kesehatan lingkungan saling berkaitan.

"Edukasi memang sangat penting dimulai dari anak-anak, bahkan mungkin bisa mulai dari PAUD. Supaya kita ingat, dan juga yang punya hewan agar mengvaksinkan hewan peliharaannya," katanya.

Penanggulangan penyakit rabies memerlukan dukungan seluruh masyarakat, maka petugas kesehatan manusia, petugas kesehatan hewan dan pemilik hewan harus berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosialisasi atau edukasi.

Pemdaprov Jabar pun mendapatkan Penghargaan dari Kementerian Pertanian atas nol kasus rabies selama empat tahun. Penghargaan itu diberikan langsung kepada Penjabat Gubernur Jabar.

"Empat tahun terakhir tidak ada rabies (di Jabar), berarti ya baik, mendapat penghargaan," ujar Bey Machmudin.

Selain itu, Pemdaprov Jabar ikut berkontribusi dalam mendukung program Jawara (Jawa Bebas Rabies) tahun 2029 selama ini yakni vaksinasi massal, pelaporan kasus gigitan anjing

Selanjutnya manajemen populasi, surveilans dan pemantauan kasus, pendidikan dan penyuluhan masyarakat, kampanye kesadaran, serta koordinasi lintas sektor.

"Semoga momen ini meningkatkan kesadaran seluruh elemen masyarakat untuk saling bekerjasama dalam mewujudkan nol kasus rabies tahun 2029 di Indonesia khususnya di Pulau Jawa," katanya.

"Dan tadi targetnya zero rabies secara nasional 2030 di Pulau Jawa 2029," lanjutnya.

Baca Juga: Waspada, Inilah 6 Gejala Hewan yang Terjangkit Rabies, Jangan Diabaikan

Terpisah, Plh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI, Makmum mengatakan, perayaan ini dilaksanakan untuk mengingatkan bahaya rabies. Baik kepada manusia maupun hewan.

"Mohon yang memiliki hewan peliharaan untuk memvaksin secara tertib. Aibat sangat berbahayanya zoonosis, makanya dimasukan ke dalam kurikulum pendidikan. Di mana masuk ke kurikulum dari SD," ujarnya.

"Pencegahan sejak dini terkait zoonosis supaya semuanya bisa sadar terhadap penyakit rabies," tambahnya.

Namun untuk Kabupaten Sukabumi, Menurut Makmum penanganannya sangatlah baik. Bahkan bisa dijadikan role model mengendalikan dan memberantas penyakit rabies di Indonesia.

"Semoga jangan ada lagi kasus rabies di Kabupaten Sukabumi. Semangat dari Sukabumi semoga menyebar ke seluruh Indonesia dalam memberantas penyakit rabies," pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut diluncurkan kader zoonosis, roadmap pembebasan rabies Pulau Jawa, dan makan telur serta minum susu serentak. (ADV)

SUMBER: DISKOMINFOSAN KAB.SUKABUMI/HUMAS JABAR

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Science24 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 24 November 2024, Pagi Berawan dan Siang Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 24 November 2024.
Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan saat siang hari pada 24 November 2024.(Sumber : Pixabay.com/@Horacio30).
Sukabumi23 November 2024, 23:52 WIB

Puluhan Rumah di Cidadap Sukabumi Terendam Banjir, Warga Berupaya Selamatkan Barang

Hingga kini warga masih berupaya menyelamatkan barang-barang.
Situasi banjir di Kampung Ciyocok, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu malam (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 23:37 WIB

Tiga Rumah di Simpenan Sukabumi Rusak Tertimpa Longsor, Penghuni Mengungsi

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Rumah yang tertimpa longsor di Kampung Cisaat, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 23:21 WIB

Jejak Ibu Soed di Sukabumi: Pendidikan, Musik, dan Lagu Tanah Airku yang Melegenda

Selain usaha kapal nelayan, Mohamad Niung juga membuka usaha kerajinan tangan.
Potret Ibu Soed. | Foto: aktualid.net
Sukabumi23 November 2024, 22:08 WIB

Kronologi Tabrakan Truk Molen Tol Bocimi dengan Mobil di Cibadak Sukabumi

Sopir mobil Honda CR-V menjalani perawatan di rumah sakit.
Truk molen proyek Tol Bocimi Seksi 3 yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 21:21 WIB

Truk Molen Belum Dievakuasi! Kecelakaan di Cibadak Sukabumi Bikin Macet

Kemacetan panjang terjadi di kawasan ini.
Truk molen yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 20:03 WIB

Sungai dan Gorong-gorong Meluap, Jalan Geopark Ciletuh Sukabumi Terendam Banjir

Erus menyebut ketinggian air kurang lebih 40 sampai 50 sentimeter.
Tangkapan layar jalan provinsi ruas Loji-Balewer-Puncak Darma di kawasan CPUGGp Kabupaten Sukabumi, terendam banjir pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Life23 November 2024, 20:00 WIB

7 Ciri Kamu adalah Seorang yang Fomo, Takut Ketinggalan Informasi dan Gila Medsos!

FOMO (Fear of Missing Out) adalah istilah yang merujuk pada perasaan cemas atau takut ketinggalan sesuatu yang penting atau menarik yang sedang terjadi, biasanya di lingkungan sosial atau media.
Ilustrasi - Tanda Kamu Orang yang FOMO Tapi Mungkin Tidak Menyadarinya (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi23 November 2024, 19:49 WIB

Banjir Rendam Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua Sukabumi, Lalu Lintas Sempat Macet

Bencana banjir ini sempat menyebabkan kemacetan panjang.
Kondisi banjir di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu sore (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 19:33 WIB

Dinding Rumah Warga di Ciemas Sukabumi Jebol Dihantam TPT Ambruk

Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian ini.
Kondisi rumah Mulyadi yang jebol di Kampung Bakanjati RT 03/04 Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa