SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Kabupaten Sukabumi Jawa Barat terus memperkuat upaya mitigasi kebencanaan, terutama potensi ancaman megathrust. Sekda Ade Suryaman ungkap hasil kajian seluruh kecamatan di pesisir Kabupaten Sukabumi masuk zona sapuan tsunami dengan ketinggian mencapai 16 meter jika gempa megathrust terjadi.
Hal ini diungkap Ade, usai Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Megathrust, Hidrometeorologi Basah (Banjir, Banjir Bandang, Cuaca EkstremGelombang Ekstrem dan Abrasi, serta Tanah Longsor), dan Pilkada 2024 Daerah Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan di Grand Sunshine Resort & Convention, Kabupaten Bandung, Kamis (3/10/24).
Baca Juga: Dua Ekor Ditangkap, Buaya-buaya Besar Berkeliaran di Cianjur Kota
Menurut Ade, informasi ini bukan untuk menakut-nakuti warga tetapi sebagai bahan perencanaan mitigasi kebencanaan yang harus dilakukan. Rakor yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat ini bertujuan memperkuat kesiapan penanganan darurat bencana dari potensi gempabumi Megathrust,
Dari hasil rakor ini tegas Sekda Ade Kabupaten Sukabumi merupakan wilayah rawan bencana dan jika terjadi bencana Megathrust. Potensi tsunami dengan ketinggian gelombang bisa mencapai 16 meter.
"Berdasarkan paparan tadi bahwa baik dari BMKG dan badan geologi ,Kabupaten Sukabumi adalah kabupaten yang rawan bencananya sangat besar dari paparan BMKG tadi menyatakan bahwa kalau terjadi tsunami di Kabupaten Sukabumi itu ketinggian itu rata-rata di 16 meter," jelasnya dikutip dari akun medsos resmi Pemkab Sukabumi.
Untuk itu pemkab Sukabumi akan meningkatkan mitigasi dan kesiapsiagaan serta akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai potensi bencana megathrust.
Baca Juga: Loker Sukabumi Sebagai Kasir di Gerai Minuman, Yuk Cek Kualifikasinya Disini!
"BPBD beserta teman-teman semua berarti harus bisa mensosialisasikan ke masyarakat yang ada di lapangan terutama wilayah-wilayah yang berkaitan dengan laut seperti di daerah geopark, dimulai dari cisolok,cikakak, palabuhanratu, simpenan, ciemas, ciracap sampai dengan tegal buleud,"terangnya.
“Meskipun bencana Megathrust belum pasti kapan akan terjadi, namun pemda menghimbau untuk tetap waspada. "saya berharap dengan persiapan rapat rakor hari ini,bisa bermanfaat sebagai informasi ke teman-teman semua baik untuk di kecamatan supaya hal ini tersosialisasikan tapi juga jangan takut bahwa megathrust ini dalam catatan tadi bisa jadi atau tidak terjadi tapi kesiapannya harus dipersiapkan oleh kita semua," pungkasnya.