SUKABUMIUPDATE.com - Dua organisasi wartawan di Sukabumi mengajak pegiat media sosial untuk bijak dalam menyebarkan informasi. Hal itu menyusul terkait adanya postingan video kasus pembegalan yang diunggah oleh salah satu akun media sosial (medsos) beberapa waktu lalu yang kemudian diketahui keterangan dalam video tersebut tidak sesuai dengan faktanya.
Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sukabumi Raya, Apit Haeruman sangat menyayangkan dengan beredarnya video yang diunggah oleh salah satu penggiat media sosial di Sukabumi.
Menurut Apit, postingan tersebut selain dapat meresahkan warga yang hendak beraktifitas pada malam hari. juga dapat menggiring opini negatif. “Postingan video tersebut dapat membuat warga Kota Sukabumi jadi resah jika mau keluar malam hari karena khawatir ada kejadian yang tidak diinginkan,” ujar Apit kepada sukabumiupdate.com, Rabu (2/10/2024).
Apit berharap para pengguna media sosial untuk memastikan terlebih dahulu terkait kebenaran dari video atau informasi yang akan disebarkan. “Kami berharap siapapun penggiat media sosial kalaupun menerima informasi atau menerima video sebaiknya melakukan kroscek dan memastikan kebenaran kejadian itu,” ucapnya.
“Karena kalau melihat video, itu postingan kejadiannya memang ada tetapi itu terjadi sudah dua hari yang lalu dan kejadiannya berbeda bukan pembegalan tapi itu kejadian penusukan oleh geng motor,” ungkapnya.
Baca Juga: Ikbal Zaelani Terpilih Secara Aklamasi Jadi Ketua PWI Kota Sukabumi Periode 2024-2027
Baca Juga: Viral Pria Terluka usai Dibegal di Jalan RE Martadinata Kota Sukabumi, Ini Faktanya
Hal senada disampaikan Ketua Persatuan Wartawn Infonesia (PWI) Kota Sukabumi, Ikbal Zaelani. Ikbal mengajak kepada para pengguna medsos untuk bijak dalam bermedia sosial. “Saya mengajak kepada pelaku atau pengguna medsos untuk bijak dalam menggunakan media sosial, jangan asal main share begitu saja,” ujar Ikbal.
Terlebih, untuk memastikan kebenaran dari satu informasi, kata Ikbal, perlu adanya konfirmasi terlebih dahulu sebelum informasi itu disebarluaskan. “Informasi itu perlu adanya konfirmasi dari pihak terkait, agar pesannya tidak melebar kemana-mana, sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan beredarnya video yang menarasikan adanya pembegalan di sekitar BPK Penabur, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Polisi menyebut video itu merupakan hoax atau berita bohong.
Dalam Video berdurasi 18 detik yang diunggah oleh salah satu akun Media Sosial (Medsos) di Sukabumi itu memperlihatkan seorang pemuda baju putih berlumur darah dan hendak dibawa ke rumah sakit.
Akun tersebut juga menyematkan keterangan jika peristiwa itu merupakan kejadian pembegalan yang terjadi di sekitar BPK Penabur, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi pada Selasa (1/10/2024) sekira pukul 03:00 WIB dini hari.
Berdasarkan penelusuran sukabumiupdate.com pada Selasa (1/10) di sekitar BPK Penabur, tidak ada satupun warga atau satuan pengamanan (satpam) yang mengetahui peristiwa tersebut.
Kepolisian Sektor Cikole, Polres Sukabumi Kota saat dikonfirmasi menyatakan jika video tersebut merupakan peristiwa penusukan yang dilakukan oleh kelompok motor yang terjadi di Jalan R Syamsudin SH pada beberapa hari sebelumnya, yakni pada Minggu (29/9/2024).