Persentase Penduduk Miskin di Kota Sukabumi Menurun, BAPPEDA Buka Datanya

Rabu 02 Oktober 2024, 14:21 WIB
(Foto Ilustrasi) BAPPEDA membuka data soal menurunnya persentase penduduk miskin di Kota Sukabumi tahun 2024. | Foto: Freepik

(Foto Ilustrasi) BAPPEDA membuka data soal menurunnya persentase penduduk miskin di Kota Sukabumi tahun 2024. | Foto: Freepik

SUKABUMIUPDATE.com - Persentase penduduk miskin di Kota Sukabumi tahun 2024 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mengalami penurunan. Ini disampaikan oleh Plt Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Sukabumi Asep Supriadi pada Selasa, 1 Oktober 2024.

Pernyataan itu diungkapkan kepada publik untuk membantah video diduga hoaks yang beredar di media sosial terkait kemiskinan di Kota Sukabumi berdasarkan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Padahal diketahui, angka PDRB tidak ada kaitannya dengan tingkat kemiskinan suatu daerah atau wilayah.

Menurut BPS, persentase penduduk miskin di Kota Sukabumi tahun ini adalah 7,20 persen, turun dari 2023 sebesar 7,50 persen. Asep menyebut pengukuran penduduk miskin ini mengacu kepada kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar dalam jangka waktu seminggu terakhir saat dilakukan survei.

“Angka kemiskinan di Kota Sukabumi mengalami penurunan. Naik itu ketika pandemi Covid-19 dan terjadi di semua daerah. Setelah pandemi, 2022 dan 2023, (angka kemiskinan) kita mengalami penurunan cukup drastis. Tahun lalu 7,50 persen dan sekarang 7,20 persen," kata dia dikutip dari website Kota Sukabumi.

.

Baca Juga: Waspada Hoaks! BPS Bantah Isu Kemiskinan Kota Sukabumi, Jelaskan Apa Itu PDRB

Pada kesempatan tersebut, Asep juga menerangkan meski PDRB Kota Sukabumi di Jawa Barat tidak berada di peringkat atas, namun hal ini tidak berkorelasi dengan angka kemiskinan karena PDRB memiliki indikator dan pengukuran yang berbeda.

“PDRB kita memang tiga terendah di Jawa Barat. Hanya yang perlu disampaikan adalah selama puluhan tahun PDRB Kota Sukabumi, tetap tiga terendah. Tapi yang harus dipahami adalah PDRB tidak ada kaitannya dengan kemiskinan. PDRB itu dipengaruhi oleh jumlah penduduk, luas wilayah, dan aktivitas ekonomi yang berpengaruh seperti tambang dan industri. Selama tidak ada itu ya tetap akan segitu," ujarnya.

Dia pun menyatakan laju pertumbuhan ekonomi Kota Sukabumi menempati peringkat 11 di Jawa Barat. “Kalau mau lebih jelas membaca PDRB, ada yang disebut PDRB per kapita. Jadi PDRB dibagi jumlah penduduk. Ini menentukan laju pertumbuhan ekonomi, dan laju pertumbuhan ekonomi per kapita Kota Sukabumi itu urutan 11 di Jawa Barat.”

Kepala BPS Kota Sukabumi Urip Sugeng Santoso pada hari yang sama, menuturkan bahwa PDRB diukur dengan pendekatan produksi dan pengeluaran melalui 17 sektor seperti pertanian dan industri serta tidak mengukur angka kemiskinan.

“PDRB itu nilai seluruh produksi di satu wilayah dalam periode waktu tertentu. PDRB, ada pendekatan produksi dan pengeluaran. Produksi itu seperti dari sektor pertanian, industri, jasa, keuangan, total ada 17 sektor. Untuk mendapatkan PDRB, seluruh sektor usaha dinilai," katanya.

Urip menambahkan, kondisi PDRB yang menunjukkan kondisi perekonomian di satu wilayah sangat dipengaruhi oleh luas wilayah dan jumlah penduduk.

“PDRB itu tidak menggambarkan kemiskinan, tidak secara langsung. PDRB itu menghitung seluruh kegiatan ekonomi. PDRB Kota Sukabumi betul tiga terbawah. Kenapa? Karena wilayah Kota Sukabumi kecil. Jadi kalau penduduknya kecil dan luas wilayahnya kecil, PDRB cenderung akan kecil karena kegiatan ekonomi kan butuh tempat dan penduduk," ujar dia.

Dalam berita sebelumnya, Urip mengatakan data BPS menyebut angka kemiskinan di Kota Sukabumi berada di tengah-tengah yakni peringkat ke-17 dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat. ''Lebih baik dari posisi sebelumnya di angka 16," katanya yang menegaskan semakin tinggi peringkat, semakin menurun tingkat kemiskinan. (ADV)

Sumber: Website Kota Sukabumi

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:00 WIB

Menyatu dengan Alam di Curug Sawer, Hanya 30 Menit dari Kota Sukabumi

Tersembunyi di tengah hutan yang rimbun, Curug Sawer ini menawarkan keindahan alam yang masih asri dan suasana yang tenang.
Curug Sawer adalah salah satu destinasi wisata alam yang menarik di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. (Sumber : Screenshot YouTube/@Kemanapedia).
Entertainment18 Januari 2025, 09:50 WIB

Sherina Munaf Gugat Cerai Baskara Mahendra Usai 4 Tahun Menikah

Kabar mengejutkan datang dari kehidupan rumah tangga penyanyi Sherina Munaf dan musisi Baskara Mahendra. Setelah hampir empat tahun menikah, Sherina resmi menggugat cerai Baskara ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
Sherina Munaf Gugat Cerai Baskara Mahendra Usai 4 Tahun Menikah (Sumber : Twitter/@akuratco)