Warga Bela Pedagang Es Keliling di Sukabumi yang Dituduh Curi Rp30 Juta, Minta Polisi Adil

Senin 30 September 2024, 21:22 WIB
Warga kampung Hegarmanah, Desa Ubrug, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Supabumi, sedang berkumpul di rumah Jujun Junaedi (54), seorang penjual es kue keliling yang menjadi korban pengeroyokan | Foto : Ilyas Supendi

Warga kampung Hegarmanah, Desa Ubrug, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Supabumi, sedang berkumpul di rumah Jujun Junaedi (54), seorang penjual es kue keliling yang menjadi korban pengeroyokan | Foto : Ilyas Supendi

SUKABUMIUPDATE.com - Warga kampung Hegarmanah, Desa Ubrug, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Supabumi meminta kepada pihak kepolisian untuk segera menegakkan keadilan setelah Jujun Junaedi (54), seorang penjual es kue keliling dan marbot masjid, menjadi korban pengeroyokan atas tuduhan mencuri uang sebesar Rp30 juta.

"Kang Jujun sebelumnya tinggal di RW 3, dan masyarakat tahu betul kondisinya. Selama dua tahun terakhir, beliau mengalami masalah penglihatan karena rabun. Setelah menjalani operasi, barulah beliau bisa kembali beraktivitas," kata Atma Wijaya (54 tahun) seorang tokoh masyarakat setempat kepada sukabumiupdate.com, Senin (30/9/2024).

Atma menjelaskan bahwa Jujun harus mengandalkan bantuan dari orang-orang di sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. "Ketika kejadian penganiayaan ini terjadi, kami tidak percaya sedikit pun bahwa kang Jujun bisa melakukan hal seperti itu. Masyarakat dari dua ke RW-an juga tau bahwa kang Jujun ini orangnya baik," ucapnya.

"Beliau itu jualan es keliling, itu juga punya orang dan beliau juga marbot masjid di Al-Istiqomah disini suka bebersih sehingga ada bulanan dari kami warga untuk beliau sekedar membatu meringankan," sambungnya.

Oleh karena itu, ia bersama warga agar pihak kepolisian adil dalam menangani kasus ini. "Kami berharap pihak kepolisian dalam hal ini aparat hukum bertindak se profesional mungkin tunjukan keadilan terhadap masyarakat kecil. Saya berharap bahwa ini (bisa jadi) tindak pidana penganiayaan yang berdasar pada main hakim sendiri," tandasnya.

Baca Juga: Polisi Angkat Bicara Soal Kasus Pedagang Es Keliling yang Dituduh Curi Uang di Sukabumi

Sebelumnya diberitakan, seorang pedagang es keliling bernama Jujun Junaedi (54 tahun) sempat diamankan oleh pihak kepolisian usai dituduh mencuri uang Rp30 juta saat dirinya berjualan di Kampung Padasuka, Desa Kertaharja, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.

Peristiwa yang menimpa Jujun itu ternyata sempat viral di media sosial Facebook dengan narasi yang dianggap menyudutkan polisi.

Kasi Humas Polres Sukabumi Iptu Aah Saepul Rohman kemudian angkat bicara, bahwa tindakan petugas kepolisian saat itu bukanlah salah tangkap, tapi menindaklanjuti laporan warga terkait adanya seorang pria paruh baya yang diamankan masyarakat karena dituduh telah melakukan pencurian.

"Informasi Polisi melakukan salah tangkap terhadap seorang pria yang dituduh melakukan pencurian itu informasi yang tidak benar. Yang sebenarnya Polisi menerima laporan warga tentang adanya seorang pria yang diamankan warga masyarakat karena dituduh telah melakukan pencurian," kata Aah dalam keterangan yang diterima sukabumiupdate.com, Senin (30/9/2024).

Aah mengungkap kronologi kejadian ini bermula dari petugas Piket Polsek Cikembar menerima laporan masyarakat pada Sabtu 28 September 2024 sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu Jujun tengah diinterogasi oleh warga atas tuduhan mencuri uang. Menurutnya, kecurigaan warga terhadap Jujun sebagai pelaku pencurian berdasarkan rekaman CCTV.

"Kecurigaan warga yang mengaku sebagai korban pencurian bernama A (47 tahun) seorang Ibu Rumah Tangga Warga Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi berdasarkan rekaman CCTV yang menangkap aktifitas mencurigakan seorang penjual es yang diduga itu adalah J (Jujun)," ungkap Aah.

Baca Juga: Dituduh Curi Uang Rp30 Juta, Pedagang Es Keliling di Sukabumi Dikeroyok Hingga Babak Belur

Menurut Aah, saat itu personel Polsek Cikembar segera mengevakuasi Jujun ke Mako Polsek Cikembar guna menghindari tindakan main hakim sendiri oleh warga. Setelahnya Jujun dibawa ke RSUD Sekarwangi Cibadak untuk dicek kondisi kesehatannya.

"Kapolsek Cikembar AKP Tedy Slamet bersama anggota nya berinisiatif membawa J ke RSUD Sekarwangi Cibadak Sukabumi untuk diperiksa kondisi kesehatannya. Alhamdulillah setelah diperiksa oleh tim medis kondisi J dalam keadaan baik," kata Aah.

Aah menjelaskan, saat ini Jujun sudah dikembalikan kepada keluarganya karena tidak cukup bukti dalam kasus yang dituduhkan kepadanya. Namun demikian menurut Aah pihak Polisi membuka ruang bagi masyarakat yang akan melaporkan kasus pencurian, namun tidak boleh warga masyarakat melakukan tindakan sendiri apalagi main hakim sendiri.

"Bapak Kapolres AKBP Dr. Samian tadi sudah memberikan arahan kepada Kapolsek Cikembar untuk menerima laporan masyarakat terkait dugaan pencuriannya," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Jujun, warga kampung Hegarmanah, Desa Ubrug, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, mengalami luka memar di bagian kepala setelah dikeroyok oleh sekelompok orang. Pria paruh baya yang sehari-hari berjualan es kue keliling tersebut dituduh mencuri uang sebesar Rp 30 juta.

Informasi yang dihimpun, peristiwa pengeroyokan ini terjadi di Kampung Padasuka, Desa Kertaharja, Kecamatan Cikembar, pada Sabtu 28 September 2024 sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu, Jujun sedang menjalankan rutinitasnya berjualan, hingga tiba-tiba warga menangkapnya dan menuduhnya sebagai pencuri uang.

"Awalnya saya lagi jualan di pengajian hari Senin (23 September), nah setelah ada yang beli dapat 2 ribu langsung ngider (keliling) jualan. Enggak tahu ada kejadian di sana hari Senin itu ilang uang enggak tahu. Pas Sabtu tiba-tiba saya ditangkap, ditanya kamu ya yang maling uang saya Rp 30 juta. Saya bilang enggak, karena saya enggak merasa mencuri," ujar Jujun kepada sukabumiupdate.com di rumahnya.

Namun meskipun Jujun membantah tuduhan tersebut, warga yang berada di lokasi langsung memukulinya.

"Saya gak tahu tiba-tiba ditangkap. Setelah itu langsung warga memukul saya terus mukul walaupun saya sudah ngaku enggak maling. Pada saat itu saya sudah enggak berdaya. Saya juga takut ada yang bawa senjata (tumpul), ditanya kamu ya malingnya bukan saya bukan maling, itu ada di CCTV lihat dulu katanya," kata Jujun.

Pada saat itu, lanjut Jujun, tak lama kemudian pihak kepolisian akhirnya datang dan mengamankannya dari amukan warga. Namun, meski sudah ada polisi, Jujun mengaku masih mendapatkan pukulan dari beberapa warga.

"Daripada saya mati konyol kan saya punya istri, punya anak, sampai akhirnya saya mengaku itu juga kepaksa, karena udah banyak warga disitu ngaku aja dulu dari pada saya mati," kata dia.

Akibat pengeroyokan tersebut, Jujun mengalami memar di bagian kepala dan wajah. "Kepala masih sakit sampai sekarang, sampai sekarang saya nggak bisa makan enak. Muka kemarin biru, sekarang mendingan waktu kemarin mah parah kepala saya tuh," tuturnya.

"Kalau saya ngambil (uang) saya gak pulang, ini buktinya saya pulang, karena tidak terbukti. Saya aja dari dulu sampai sekarang rumah masih ngontrak. Sehari hari jualan es, keliling Panglengseran Cikembang. Saya mah orang enggak mampu, meskipun saya enggka mampu saya mah enggak berani mencuri," tambahnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Entertainment30 Januari 2025, 16:00 WIB

Jisoo BLACKPINK Tanda Tangan Kontrak Dengan Warner Records Jelang Comeback

Menjelang comeback solo Jisoo BLACKPINK secara resmi menandatangani kontrak dengan Label Musik Amerika, yaitu Warner Record untuk membantunya dalam karir bermusik.
Jisoo BLACKPINK Tanda Tangan Kontrak Dengan Warner Records Jelang Comeback (Sumber : Instagram/@blisoo_official)
Life30 Januari 2025, 15:30 WIB

Mengenal Perbedaan Cranky vs Tantrum Pada Anak, Serupa Tapi Tak Sama Ya!

Cranky biasanya hanya berlangsung singkat, sementara Tantrum bisa berlangsung lebih lama.
Ilustrasi. Anak Mengamuk. Yuk, Mengenal Perbedaan Cranky vs Tantrum Pada Anak. (Sumber : Freepik/@MateusAndre)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 15:15 WIB

Bertemu Buruh dan Honorer, Komisi IV DPRD Bahas Isu Ketenagakerjaan hingga PPPK di Sukabumi

Buruh meminta dilibatkan dalam setiap kasus atau masalah di perusahaan.
Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi bertemu perwakilan buruh buruh pada Kamis (30/1/2025). | Foto: Istimewa
Life30 Januari 2025, 15:10 WIB

Sudah Lelah dengan Kerjaan? Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign

Setiap orang pasti pernah merasa jenuh atau lelah dengan pekerjaan yang mereka jalani, apalagi jika pekerjaan tersebut terasa tidak lagi sesuai dengan harapan atau impian.
Ilustrasi Resign, Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign (Sumber : Freepik)
Sukabumi30 Januari 2025, 15:03 WIB

Tolak Skema PPPK Paruh Waktu, Ribuan Guru Honorer R3 Sukabumi Demo di DPRD

Ribuan guru honorer R3 Sukabumi menuntut kejelasan status kerja agar diangkat menjadi pegawai penuh waktu, bukan paruh waktu.
Ribuan guru honorer R3 Kabupaten Sukabumi mendatangi gedung DPRD Kabupaten Sukabumi untuk menolah skema PPPK paruh waktu. (Sumber Foto: SU/Ilyas)
Inspirasi30 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi. (Sumber : Freepik.com)
Life30 Januari 2025, 14:41 WIB

Red Flag di Tempat Kerja: 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic

Lingkungan kerja yang sehat sangat penting bagi kesejahteraan karyawan dan kesuksesan perusahaan. Namun, tidak semua tempat kerja menciptakan atmosfer yang mendukung.
Ilustrasi Lingkungan Kerja Toxic, Red Flag di Tempat Kerja, 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic (Sumber : Freepik)
Life30 Januari 2025, 14:31 WIB

Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya

Malam Nisfu Sya'ban adalah salah satu malam istimewa dalam kalender Islam yang sangat dinantikan oleh umat Muslim setiap tahunnya.
Ilustrasi Malam Nisfu Sya'ban, Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya (Sumber : Freepik/@sketchepedia)
Entertainment30 Januari 2025, 14:30 WIB

Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama

Abidzar Al-Ghifari kembali menuai kritikan dari netizen setelah menyampaikan pernyataan kontroversial tentang penggemar fanatik drama korea ketika menjadi bintang tamu dalam podcast bersama Ariel Tatum.
Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama (Sumber : Instagram/@abidzar73 dan @ikanatassa)
Sukabumi30 Januari 2025, 14:28 WIB

Angin Kencang Robohkan Pohon Sengon, Timpa Rumah Warga di Parakansalak Sukabumi

Kebutuhan mendesak adalah sembako dan bahan bangunan untuk rumah terdampak.
Pohon sengon yang menimpa rumah warga di Kampung Sukarame RT 05/05 Desa/Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, Kamis (30/1/2025). | Foto: Tagana Kecamatan Parakansalak