SUKABUMIUPDATE.com - Kelompok Tani (Poktan) Warung Waru di Kampung Cihaur RT 51/12 Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, terus berusaha dalam pengembangan gula semut. Pengolahan gula semut dengan bahan dasar gula merah kelapa atau air nira kelapa organik, dilakukan sudah sejak tahun 2010.
Ketua Kelompok Tani Warung Waru, M. Supendi mengatakan selain melayani permintaan dari pasar lokal, gula semut juga diminati pasar luar negeri, seperti Eropa dan Asia.
"Permintaan perusahaan memang saat ini cukup tinggi, ini prospek yang cerah kedepannya bagi para penyadap (perajin gula) yang mau beralih menggunakan bahan organik," kata Supendi kepada sukabumiupdate.com, Senin (30/9/2024).
Supendi menjelaskan, perbedaan antara mengolah gula merah kelapa biasa dengan gula semut. Menurutnya, selama ini mayoritas penyadap masih menggunakan bahan kimia untuk mengolah gula merah kelapa. Sedangkan untuk gula semut bahannya dari gula merah kelapa atau air nira yang alami atau organik.
"Untuk memenuhi permintaan gula semut selama ini terkendala bahan baku, sehingga kami hanya mengolah mengandalkan suplai bahan baku gula merah kelapa dari beberapa penyadap yang sudah mengolah secara organik," tutur Supendi.
"Paling ada sekitar 500 pohon yang diproduksi dengan secara alami atau organik," imbuhnya.
Baca Juga: Latih Penyadap Aren di Sukabumi, DPESDM Geliatkan Usaha Gula Semut
Baca Juga: Diekspor ke Belanda, Manisnya Usaha Gula Semut Kelapa Poktan Warungwaru Sukabumi
Padahal, sambung Supendi, kebutuhan bahan baku gula organik mengalami kenaikan. Saat ini untuk bahan baku selain mengolah sendiri, juga membeli dari penyadap yang membuat gula merah kelapa organik. "Sehari kami bisa memproduksi 1 kwintal gula semut,"
Adapun harga jual gula semut ke perusahan terbagi dalam dua kategori, untuk gula semut grade A dijual seharga Rp30 ribu per kilo gram, sedangkan gula semut grade B dijual seharga Rp29 ribu per kilogram.
Menurut Supendi, proses pembuatan gula semut membutuhkan beberapa kali proses, yaitu pertama gula merah kelapa organik atau nira kelapa organik dimasak dalam tungku besar, sesusah berbusa disaring dulu biar bersih.
Berikutnya setelah mengkristal, lalu diangkat lalu digerus sehingga menjadi butiran butiran lembut seperti semut.
"Terakhir, gula yang sudah menjadi butiran-butiran itu dimasukan ke mesin oven selama 8 jam, lalu disaring kembali," pungkasnya.