10 Tahun Rasakan Dampak Negatif, Warga Nagrak Sukabumi Tolak Perpanjangan Izin Tower BTS

Senin 30 September 2024, 14:14 WIB
Tower BTS milik PT STP ditolak warga Kampung Sinagar RT 2/2, Gang Turbin, Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi. (Sumber : Istimewa)

Tower BTS milik PT STP ditolak warga Kampung Sinagar RT 2/2, Gang Turbin, Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi. (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah warga Gang Turbin, Kampung Sinagar RT 2/2, Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, menyatakan penolakan mereka terhadap perpanjangan kontrak izin operasional tower yang telah berdiri di wilayah pemukiman padat penduduk sejak tahun 2014.

Warga merasa terdampak, terutama karena banyaknya kerusakan pada peralatan elektronik akibat keberadaan tower Base Transceiver Station (BTS) tersebut.

Selama 10 tahun terakhir, pengalaman hidup di dekat tower memberikan pelajaran berharga bagi warga setempat. Mereka berharap agar izin operasional tower yang habis pada Agustus 2024 tidak diperpanjang.

Namun, kabar mengejutkan datang ketika warga mengetahui bahwa pemilik tower dan pemilik tanah diduga diam-diam memperpanjang kontrak tanpa persetujuan warga. Menurut warga, tidak ada kompensasi yang layak diberikan kepada mereka selama 10 tahun terakhir.

Baca Juga: Diduga ODGJ Panjat Tower 50 Meter di Kalapanunggal Sukabumi, Evakuasinya Bikin Panik

Salah satu tokoh masyarakat, Deni Rahmat Mulyadarma, menegaskan bahwa warga bukan membenci keberadaan tower, melainkan khawatir atas dampak negatif yang dirasakan bakal terus berkelanjutan.

"Pada prinsipnya, tower ini sudah berdiri selama 10 tahun. Setelah 10 tahun, masyarakat baru merasakan dampak-dampaknya. Ada insiden petir yang mengancam, bahkan ada mobil warga yang hampir terbakar. Ketika ada petir, kami diminta mematikan lampu dan handphone, tapi tower tetap menyala. Itu yang jadi masalah," ujar Deni kepada sukabumiupdate.com, Sabtu, 28 September 2024.

Deni juga menyampaikan masalah tanah di area tower yang dinilai labil dan rentan karena dekat dengan pengairan. "Tower ini seperti bom waktu, tanahnya labil, dan besinya juga bukan galvanis, sehingga mulai berkarat. Kalau tower ambruk, entah ke mana kami mengadu, karena pihak perusahaan tidak pernah turun langsung saat ada masalah. Belum ada komitmen yang jelas terkait dampaknya," jelasnya.

Lebih lanjut, Deni menekankan bahwa masyarakat seharusnya diundang dalam diskusi untuk mendapatkan jaminan terkait dampak yang mereka alami. "Ketika ada elektronik yang rusak, gantinya tidak sebanding. Kontrak dengan warga hanya untuk 10 tahun, tapi ternyata kontrak sudah diperpanjang tanpa kompromi," keluhnya.

Deni juga menjelaskan bahwa sudah ada dua kali mediasi yang dilakukan. Mediasi pertama menjelaskan kondisi, sedangkan mediasi kedua masyarakat sudah mulai tidak mau damai, karena selama 10 tahun situasi sangat mengerikan. "Yang datang pun hanya humas, bukan pihak berkompeten yang bisa memutuskan masalah ini," ujarnya.

Warga yang merasa semakin resah sempat melakukan aksi protes karena keinginan mereka untuk berdialog dengan pimpinan perusahaan tidak ditanggapi. "Kami ingin pimpinan datang dan menyelesaikan tuntutan masyarakat. Tapi yang datang hanya perwakilan yang tidak bisa membuat keputusan," katanya.

Terakhir, Deni menegaskan bahwa warga sudah kehilangan kesabaran, dan pihak manajemen tower sepertinya tidak mau lagi diajak berdiskusi, malah membawa warga ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). "Warga sekarang menginginkan tower ditutup atau dibongkar. Sekarang peran warga ada di Badan Permusyawaratan Desa (BPD), jika BPD juga tidak menerima, kami akan menutup tower tersebut," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:49 WIB

Iyos-Zainul Janji Hilangkan Pungli Tenaga Kerja di Sukabumi

Debat kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi 2024 yang digelar di Hotel Sultan Raja, Bandung, Jumat (22/11/2024), berlangsung meriah. Pendukung dari masing-masing pasangan calon memadati area sekitar hotel
Iyos-Zaenul janji hilangkan pungli tenaga kerja di Kabupaten Sukabumi (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:36 WIB

Serentak di 7 Kecamatan! Jalan Sehat SERASI Sukabumi Ngahiji untuk Fahmi-Dida

Kegiatan ini dapat dihadiri secara gratis dan menyediakan hadiah utama umrah.
Informasi kegiatan Jalan Sehat SERASI Sukabumi Ngahiji pada Sabtu, 23 November 2024. | Foto: Tim Fahmi-Dida
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:35 WIB

Asep Japar-Andreas: Bersama Wujudkan Sukabumi Maju, Berbudaya, dan Berkah

Asep Japar-Andreas siap wujudkan Sukabumi maju dan berkah! Dengan kolaborasi lintas sektoral, tata kelola prima, dan komitmen pro-rakyat, mereka hadir membawa perubahan nyata untuk masa depan Sukabumi.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan  Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Musik22 November 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Terjemahan Lagu Thats The Dream​ Shawn Mendes yang Viral di TikTok

Berikut Lirik Lagu Thats The Dream​ Shawn Mendes, cocok untuk playlist musik hari ini!
Official Video Lirik Lagu Thats The Dream Shawn Mendes. Foto: YouTube/Shawn Mendes
Sukabumi Memilih22 November 2024, 16:56 WIB

Iyos-Zainul: Komitmen Nyata untuk Sukabumi yang Lebih Baik, Bukan Sekadar Janji!

Iyos-Zainul hadir dengan komitmen nyata! Dari gizi balita, pasar murah, hingga 10 ribu lapangan kerja, mereka tawarkan solusi untuk Sukabumi yang sejahtera, agamis, dan inovatif. Yuk, kenali visi mereka!
Iyos-Zainul: Bersama Wujudkan Sukabumi yang Lebih Baik! Dari bantuan gizi hingga peluang kerja, mereka hadir membawa perubahan nyata untuk Sukabumi. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 16:44 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Kata Kedua Paslon soal Isu Perikanan, Cold Storage Jadi Sorotan

Kata kedua Paslon soal isu perikanan dan kelautan dalam Debat Terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024.
Suasana debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 membahas isu kelautan dan perikanan. (Sumber : YouTube Sukabumiupdate)
Sukabumi22 November 2024, 15:46 WIB

Sukabumi dalam Lingkaran Setan Judi Online

Sadbor merupakan fenomena gunung es kasus judi online di Sukabumi.
Foto ilustrasi tentang kasus judi online di Sukabumi. | Foto: SU
Food & Travel22 November 2024, 15:30 WIB

Curug Dengdeng, Surga Air Terjun Tersembunyi di Garut Selatan

Air Terjun Dengdeng adalah sebuah objek wisata alam tersembunyi yang terletak di bagian selatan Kota Intan, Garut.
Curug Dengdeng Garut Selatan. Foto: IG/curugdengdeng_grt
Sukabumi Memilih22 November 2024, 15:16 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Asep Japar-Andreas Sampaikan Kunci Wujudkan Sukabumi Mubarakah

Paslon nomor urut 2, Asep Japar-Andreas paparkan komitmen dan kunci dalam mewujudkan Kabupaten Sukabumi Mubarakah.
Paslon nomor urut 1 Asep Japar-Andreas saat memaparkan visi-misi dalam sesi pertama debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : Youtube Sukabumiupdate)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 15:13 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Iyos-Zainul Sebut Solusi Masyarakat Sejahtera Tak Cukup Melanjutkan

Paslon Iyos-Zainul berkomitmen mengelola seluruh potensi demi mewujudkan Sukabumi yang Agamis, Sejahtera, Inovatif dan Kolaboratif.
Paslon nomor urut 1 Iyos-Zainul saat memaparkan visi-misi dalam sesi pertama debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : Youtube Sukabumiupdate)