SUKABUMIUPDATE.com - Icah (64 tahun), janda yang rumahnya ambruk di Kampung Pamuruyan RT 4/4, Desa Pamuruyan, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, sejak suaminya meninggal enam tahun lalu, ia tinggal ditemani kedua anak laki-lakinya yang setia menopang kebutuhan sehari-hari keluarga.
Dedi Sahara (23 tahun), salah satu anak Icah, mengungkapkan bahwa dirinya bersama saudara laki-lakinya selalu berusaha memenuhi kebutuhan ibunya, terutama sejak sang ayah tiada.
"Ibu hanya ibu rumah tangga. Tapi kadang kalau ada yang meminta dipijat, ibu kadang mijat juga. Untuk keseharian rumah, saya dan kakak saya yang membantu," jelas Dedi kepada sukabumiupdate.com, Jumat (27/9/2024).
Dedi bekerja sebagai pekerja lepas, sementara kakaknya bekerja di depot isi ulang galon. Mereka berdua kerap kali menyisihkan pendapatan mereka untuk membantu sang ibu, namun kondisi ekonomi keluarga membuat mereka kesulitan untuk merenovasi rumah yang sudah rapuh. Kayu-kayu yang lapuk dan kondisi bangunan yang semakin parah menjadi penyebab ambruknya rumah tersebut.
Baca Juga: Firasat Buruk Jadi Kenyataan, Kronologi Ambruknya Rumah Janda di Cibadak Sukabumi
Kendati demikian, Dedi bersyukur karena bantuan mulai mengalir dari warga dan pemerintah daerah. "Sudah warga gotong royong, setelah sholat Jumat tadi. Alhamdulillah, tadi pagi pemda sama Kang Iyos juga bantu," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pamuruyan, Ujang Sarip Hidayat, mengonfirmasi bahwa proses pembangunan kembali rumah Icah telah dimulai. Ujang menyebut bahwa pihak desa telah menerima laporan mengenai kondisi rumah Icah sebelum ambruk. "Sebelum ambruk, saya bersama Pak RW sudah merencanakan pembongkaran rumah itu pada Jumat ini," ujarnya.
Namun, rencana pembongkaran belum sempat terlaksana karena rumah tersebut sudah lebih dulu ambruk. "Jadi mendahului. Alhamdulillah, saya bersama Pak RW serta warga bergotong royong untuk membangun kembali rumah tersebut," pungkasnya.