SUKABUMIUPDATE.com - Isu potensi megathrust disikapi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi dengan melakukan berbagai upaya kesiapsiagaan. Baru-baru ini, BPBD kembali mengecek aktivasi Early Warning System (EWS). Diketahui, pengecekan alat untuk deteksi tsunami ini dilakukan secara rutin setiap bulan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena, mengungkapkan hasil monitoring EWS yang terpasang di sejumlah titik di pesisir Sukabumi tersebut pada Kamis (26/9/2024).
"Tadi kondisi (EWS) berjalan bagus, karena kami juga sekalian zoom meeting dengan stasiun BMKG. Sirine yang terpasang berfungsi dengan baik dan tidak ada kendala teknis," ujarnya saat dihubungi oleh sukabumiupdate.com.
Ia juga menuturkan bahwa sistem EWS tsunami, meskipun alatnya dari BMKG, tetap dioperasikan melalui Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD.
"Alurnya dari BMKG ke Pusdalops, kemudian kami yang akan menyebarkan informasi tersebut ke masyarakat," katanya.
Baca Juga: Jangan Panik Tapi Waspada! Simak Lebih Detail Gejala Datangnya Gempa Megathrust
Selain pengecekan EWS, Deden menyatakan BPBD Kabupaten Sukabumi juga sedang mempersiapkan pembangunan gedung baru Pusdalops di kawasan Kantor BPBD, Ciangsana, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. Gedung ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan informasi kebencanaan, terutama melalui sistem informasi yang lebih baik dan memadai.
"Gedung Pusdalops ini akan mempermudah integrasi informasi, sehingga sarana dan prasarana menjadi lebih baik. Gedung tersebut akan menjadi rujukan bagi dinas-dinas dan intansi lain, seperti BMKG. Data curah hujan, ketinggian air, potensi tsunami, dan pergerakan sesar semuanya akan masuk ke Pusdalops, yang kemudian diteruskan kepada masyarakat agar mereka tahu apa yang harus dilakukan," jelasnya.
Baca Juga: Laut Sukabumi dan Ancaman Nyata Gempa Dahsyat Megathrust Selat Sunda
Deden juga menekankan pentingnya keterlibatan Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) dan Kasi Trantib dalam kegiatan ini. "Mereka adalah tim yang pertama kali melakukan penanganan di wilayah, seperti asesmen dan penanganan darurat. Jadi, kami pastikan sinergi terus terjalin," katanya.
"Makanya tadi apel kesiapsiagaan untuk antisipasi persiapan megathrust, selain itu juga dalam menghadapi peralihan musim kemarau ke musim hujan," lanjutnya.
Ke depannya, BPBD Kabupaten Sukabumi berupaya mengajukan peralatan standar yang harus dilengkapi untuk memudahkan proses penanganan bencana. "Mudah-mudahan anggaran tersedia baik dari pemerintah daerah maupun pusat," pungkasnya.