SUKABUMIUPDATE.com - Polisi memastikan kesiapan pengamanan dan pengaturan lalu lintas menjelang pembukaan kembali Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi Seksi 2 Cigombong-Cibadak pada Selasa (24/9/2024). Pengoperasian ini dilakukan setelah perbaikan longsor pada 3 April 2024 rampung dikerjakan. Meski begitu, belum diperoleh informasi kapan dan jam berapa pastinya pembukaan tersebut.
Kasat Lantas Polres Sukabumi AKP Fiekry Adi Perdana mengatakan pihaknya menyiagakan personel di beberapa titik strategis untuk memastikan kelancaran dan keselamatan pengguna jalan saat tol beroperasi. "Kami menurunkan 41 personel yang terdiri dari Kasat Lantas, perwira, dan anggota lainnya. Kami sudah apel di gerbang tol dan siap menjalankan tugas," kata Fiekry saat ditemui di gerbang tol Parungkuda, Selasa.
Fiekry menjelaskan, sesuai arahan Kapolres Sukabumi, Sat Lantas Polres Sukabumi melakukan apel dan persiapan pengamanan untuk penormalan jalur tol, khususnya di gerbang tol Parungkuda yang selama beberapa bulan ditutup akibat perbaikan longsor. "Kami akan memastikan masyarakat yang memasuki gerbang tol dapat melintas dengan aman dan lancar di jalur yang sudah diperbaiki," ujarnya menjelaskan.
Baca Juga: Jamnya Belum Jelas, Polisi Sebut Tol Bocimi Seksi 2 Tetap Dibuka 24 September 2024
Fiekry juga menegaskan pentingnya edukasi bagi pengendara yang akan melintasi tol agar tetap berhati-hati dan tidak melakukan tindakan yang berpotensi menimbulkan kecelakaan. "Kami memberikan edukasi kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati selama melintas di tol ini, demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," kata dia.
Dalam persiapan ini, Fiekry menyebutkan ada beberapa titik prioritas yang menjadi perhatian utama, terutama wilayah Cicurug yang sering mengalami kemacetan lalu lintas. "Cicurug sering padat karena beberapa faktor, salah satunya jalan utama yang sempit dan pusat publik yang terkonsentrasi di wilayah tersebut," jelasnya.
Fiekry mengimbau masyarakat yang akan bepergian menuju atau keluar dari Sukabumi agar pandai mengatur waktu perjalanan. "Karena di sini ada beberapa faktor, dalam artian banyak pabrik yang mengeluarkan pada jam pagi, apalagi sore itu sampai ribu, jadi menghambat."