SUKABUMIUPDATE.com - Polres Sukabumi Kota mengamankan tujuh orang dari dua kubu ormas yang diduga terlibat kasus pengeroyokan, penganiayaan, dan pengrusakan di Sukabumi. Ketujuh orang tesebut 2 orang merupakan anggota Ormas Garis, dan 5 dari ormas Pemuda Pancasila. Berita terkait ormas tersebut menjadi salah satu yang terpopuler dalam sepekan terakhir di sukabumiupdate.com.
Selain itu, berita tentang 11 warga Sukabumi yang menjadi korban TPPO di Myanmar, satu oraang korban TPPO meninggal di Kamboja, kasus penembakan pemiliki warkop oleh oknum pengacara, hingga geng motor ngamuk di Pasar Cibadak menjadi sejumlah peristiwa yang menarik perhatian masyarakat Sukabumi dan sekitarnya.
1. Warga Sukabumi Disekap di Myanmar
Salah satu berita yang menghebohkan adalah peberitaan terkait adanya 11 warga Kabupaten Sukabumi yang disekap di Myanmar, dan 1 warga lainnya meninggal di Kamboja. Mereka didga merupakan korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), dimana sebelumnya mereka mencari kerja di Thailand, tapi kemudian dibawa ke wilayah konflik di Myanmar.
Kesebelas warga korban TPPO yang diduga dipekerjakan sebagai scamer online atau operator judi online ini, diketahui berasal dari Desa Kebonpedes dan Jambenenggang, Kecamatan Kebonpedes, serta warga dari Desa Cipurut, Kecamatan Cireunghas.
Kasus serupa selalu terulang karena korban berangkat melalui jalur ilegal sehingga lepas dari pantauan pemerintah daerah. Terkhusus iming-iming gaji tinggi dan akan dipekerjakan layak, menjadi pemikat para korban untuk berangkat.
2. Bentrok Organisasi Masyarakat
Polres Sukabumi Kota mengamankan tujuh orang dari dua kubu ormas yang diduga terlibat kasus pengeroyokan, penganiayaan, dan pengrusakan di Sukabumi. Ketujuh orang tesebut 2 orang merupakan anggota Ormas Garis, dan 5 dari ormas Pemuda Pancasila.
Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Rita Suwadi, menjelaskan peristiwa ini bermula pada Jumat, 13 September 2024, sekitar pukul 16.00 WIB. Sejumlah anggota ormas Garis (Gerakan Reformis Islam) mendatangi kantor WOM Finance di Jalan Sudirman nomor 57, Sriwedari, Gunungpuyuh, untuk menanyakan masalah penarikan sepeda motor milik nasabah yang menunggak pembayaran. Penarikan unit sepeda motor dilakukan oleh AM (27 tahun), seorang pihak eksternal dari PT WOM Finance.
"Terjadi cekcok antara anggota ormas Garis dan AM. Dalam insiden tersebut, AM dipukul oleh anggota Garis berinisial E, yang kemudian memicu anggota Garis lainnya untuk ikut memukul dan mendorong AM. AM melarikan diri, sementara sepeda motor yang sempat ditariknya diambil kembali oleh debitur yang meminta bantuan kepada ormas Garis," kata Kapolres, Minggu (15/9/2024).
Pasca insiden yang melibatkan dua kelompok organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP) Kota Sukabumi dan ormas Gerakan Reformis Islam (Garis) Sukabumi Raya pada Jumat 13 September 2024 lalu, kedua belah pihak bersepakat untuk islah atau berdamai.
Hal itu kemudian dibuktikan dalam surat pernyataaan islah atau damai yang ditandatangani di atas materai oleh kedua pimpinan masing-masing ormas di Majelis Pimpinan Cabang (MPC) PP Kota Sukabumi, Kamis (19/9/2024).
Mengingat ada 7 anggota orang dari kedua belah pihak yang telah diamankan oleh pihak kepolisian, Ade menyebut berdasarkan hasil kesepakatan yang ditandatanginya itu, kedua belah pihak bersepakat untuk saling mencabut laporan polisi.
3. Geng Motor Ngamuk
Dua insiden melibatkan geng motor terjadi di wilayah Kabupaten Sukabumi pada Kamis, 19 September 2024, dini hari. Kejadian pertama berlangsung di kawasan Pasar Semi Modern Cibadak, Kecamatan Cibadak, di mana sekelompok orang tak dikenal melakukan serangan terhadap warga yang berada di area pasar. Setelah melakukan penyerangan, para pelaku kabur dari lokasi.
Namun, aksi tidak berhenti di situ. Sekitar pukul 02.30 WIB, sekelompok orang yang menjadi korban di Pasar Cibadak segera mencari tahu siapa pelaku penyerangan tersebut. Berdasarkan informasi yang mereka dapatkan, para pelaku diduga berasal dari wilayah Parungkuda. Tanpa menunggu lama, korban bersama kelompoknya melakukan penyerangan balasan ke wilayah Parungkuda, tepatnya di Jembatan Serong.
Hal tersebut diungkapkan, Kapolsek Cibadak, AKP Idji Djubaedi, bahwa kedua kejadian tersebut saling terkait. "Dari hasil wawancara, kedua insiden ini terjadi secara berurutan. Pertama, serangan di Pasar Cibadak, dan yang kedua merupakan serangan balasan yang terjadi di Parungkuda, tepatnya di Jembatan Serong," jelasnya kepada sukabumiupdate.com, Jumat (20/9/2024).
Polisi yang mendapat laporan segera bertindak dan mengamankan beberapa orang yang terlibat dari kedua lokasi. Mereka diamankan di Polsek Cibadak untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Enam anggota geng motor yang terlibat serangan brutal di parkiran Pasar Semi Modern Cibadak, ditangkap polisi. Mereka adalah IAR, VAD, AP, GL, II, dan AS, ditangkap di Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Kamis sore.
Idji menyebut geng motor ini sering meresahkan warga. Selain terlibat penyerangan terhadap petugas parkir di Pasar Semi Modern Cibadak, mereka juga dicurigai akan melakukan tawuran antar geng motor. "Mereka kami amankan karena membuat resah warga, terlebih berencana melakukan tawuran. Aksi mereka yang menyerang petugas parkir di Pasar Cibadak juga menjadi perhatian kami," katanya.
Selain menangkap enam terduga pelaku, polisi pun menyita barang bukti berupa enam senjata tajam jenis celurit dan samurai serta empat sepeda motor yang diduga digunakan ketika aksi penyerangan. Saat ini kasus tersebut telah dilimpahkan oleh Polsek Cibadak ke Polres Sukabumi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
4. Penembakan Tukang Warkop
Satreskrim Polres Sukabumi Kota tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan yang dilakukan oleh oknum pengacara kepada MAF (35 tahun), pemilik warung kopi (Warkop) di Kecamatan Gunungpuyuh Kota Sukabumi.
Diketahui, peristiwa penembakan ini terjadi tepat di depan Warkop milik korban pada Selasa 17 September 2024 sekitar pukul 21.30 WIB. Korban yang terluka, dibawa ke RSUD R Syamsudin SH.
Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota, AKP Bagus Panuntun mengatakan, kronologi kejadian bermula saat pelaku yang diduga oknum pengacara, datang ke halaman warung kopi untuk bertemu korban. Kemudian, korban disuruh masuk ke dalam mobil pelaku.
"Terduga pelaku dan korban sempat mengobrol kurang lebih setengah jam dan pelaku mengeluarkan sejenis senpi (senjata api) dan ditempelkan ke punggung (korban) sebelah kanan hingga meletus," ujar Bagus kepada sukabumiupdate.com, Rabu (18/9/2024).
Akibat peristiwa tersebut, korban mendapatkan luka tembakan di bagian punggung. Korban pun langsung dilarikan ke RSUD Syamsudin SH untuk mendapat penanganan medis.
"Sudah dilakukan operasi semalam untuk mengeluarkan proyektil dari punggung korban," kata Bagus.
Usai melakukan penembakan, pelaku langsung melarikan diri. Bagus menyebut, pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap pelaku. Adapun identitas pelaku penembakan berhasil diketahui berdasarkan keterangan saksi-saksi dan CCTV di lokasi kejadian.
"Dugaan sementara pelaku oknum pengacara. Sedangkan untuk korban masih belum dapat dimintai keterangan karena masih dirawat di rumah sakit Bunut (RSUD R Syamsudin SH)," pungkasnya.