Dulu dan Kini: Senyum Pelajar SDN Pasir Pogor Melintasi Jembatan Gantung Cikanara Simpenan

Sabtu 21 September 2024, 17:41 WIB
Dulu dan kini. SD Negeri Pasir Pogor dulu ke sekolah baik ban bekas kini sudah ada jembatan. (Sumber: SU/Ilyas)

Dulu dan kini. SD Negeri Pasir Pogor dulu ke sekolah baik ban bekas kini sudah ada jembatan. (Sumber: SU/Ilyas)

SUKABUMIUPDATE.com - Para pelajar SD Negeri Pasir Pogor kini tersenyum lebar setelah Jembatan Gantung Cikanara selesai dibangun. Sarana vital yang sudah dinantikan cukup lama, karena selama ini mereka harus bertaruh nyawa untuk ke sekolah menyeberangi sungai Cikadaka.

Bertahun-tahun para pelajar di Desa Cidadap dan Loji Kecamatan Simpenan terpaksa menyebrangi sungai deras dengan ban atau bahkan berjalan kaki saat air surut. Hal ini seringkali membuat mereka khawatir akan keselamatan, terutama saat harus melintas sungai itu sendirian.

Fares, siswa kelas 5 SDN Pasir Pogor, mengaku senang senang dengan adanya jembatan baru ini.

"Kalau berangkat sekolah jam setengah tujuh, seringnya sih saya diantar orang tua, kan kalau lagi deras airnya takut juga. Kadang sampe nggak berangkat (sekolah) kalau airnya gede," ungkap Fares pada sukabumiupdate.com, Sabtu (21/9/2024).

Baca Juga: World News Day, Presidium ICEC Hadirkan Jurnalisme Berkualitas

"Senang banget sudah dibangun. Enak, udah dibangun. Pengen dari dulu jembatan ini ada, eh baru sekarang, seneng banget," tambahnya.

Kepala Desa (Kades) Cidadap Deden Anta Nurman menyampaikan rasa syukur atas terwujudnya impian masyarakat untuk pembangunan jembatan. "Alhamdulillah kami bersyukur kepada Allah SWT. Jembatan ini adalah jawaban dari segala harapan yang kita inginkan," kata dia kepada

Deden menyebut jembatan ini penting untuk warga, terutama akses pendidikan anak-anak yang harus menyeberangi sungai untuk bersekolah. Diketahui, pada Januari 2024, video pelajar bertaruh nyawa di Sungai Cikadaka viral. Mereka menyeberangi sungai deras menggunakan ban untuk tiba di sekolahnya masing-masing.

"Sebelum ada jembatan, kondisi ini sangat mengkhawatirkan. Anak-anak harus menyeberang sungai tanpa jembatan dan sering orang tuanya membantu mereka. Namun khusus saat air sungai tinggi, mereka terpaksa untuk tidak sekolah karena mereka ini sekolah SD-nya ke Desa Loji," ujarnya menjelaskan.

Baca Juga: Bermodal Alat Sederhana, Emak-emak Berburu Emas di Sungai Cikaso Sukabumi

"Sekarang warga Kampung Cikanara, Naringgul, dan Sawah Bera, yang ada di dua desa di Kecamatan Simpenan, bisa melintas dengan aman tanpa ada kekhawatiran karena telah terbangun jembatan yang cukup megah untuk fasilitas, khususnya para warga di dua desa (Cidadap dan Loji)," kata Deden.

Jembatan gantung Cikanara sebagai penghubung Desa Cidadap dan Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas SupendiJembatan gantung Cikanara sebagai penghubung Desa Cidadap dan Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi

Bantuan donatur dan relawan

Founder Relawan Sehati, Andri Kurniawan, mengatakan jembatan gantung Cikanara ini dibangun dengan panjang 100 meter dan lebar 125 sentimeter. "Insyaallah kalau kuatannya ini bisa lebih dari 10 tahun asal terus dirawat oleh masyarakat sekitar dengan baik," jelasnya.

Andri menyebut kesulitan dalam proses pengerjaan jembatan adalah faktor cuaca.

Baca Juga: Mimpi Sejak 1998! Warga Simpenan Sukabumi Punya Jembatan, Tak Lagi Bertaruh Nyawa Lintasi Sungai

"Kesulitan hanya cuaca, karena memang panasnya sampai 42-48 derajat. Maka teman-teman kita geser waktu kerjanya, dari mulai siang kita hentikan dan berlanjut hingga sampai satu malam. Pengerjaan selesai satu bulan, tetapi karena menunggu coran kering jadi kami hitung 49 hari semuanya," ungkapnya.

Jembatan ini diresmikan oleh Camat Simpenan R Ade Akhsan yang menggunting pita dalam acara tersebut. Akhsan mengapresiasi inisiatif Relawan Sehati dan para donatur yang berkontribusi dalam pembangunan jembatan, mengingat anggaran pemerintah yang terbatas.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)