SUKABUMIUPDATE.com - Puskesmas Bojonggenteng bertindak cepat melakukan fogging di Kampung Pamatutan RT 21/08, Desa/Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, setelah menerima laporan adanya empat warga yang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Langkah ini diambil sebagai upaya pencegahan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
Koordinator Surveilans DBD Puskesmas Bojonggenteng, Helmi Mahesa menjelaskan, bahwa laporan pertama diterima pada 18 Agustus 2024, atas nama Euis (64 tahun), yang dinyatakan positif DBD.
"Setelah laporan masuk, kami segera melakukan tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan Abatesasi di sekitar lokasi tempat tinggal pasien," ungkap Helmi dalam keterangan yang diterima sukabumiupdate.com, Rabu (18/9/2024).
Baca Juga: Wajah Baru Pustu Ujunggenteng Sukabumi Setelah Direhab Dinkes, Siap Layani Warga dan Wisatawan
Namun, kata Helmi, laporan kasus DBD tidak berhenti di situ. Pada 13 September 2024, Kepala Desa Bojonggenteng kembali melaporkan adanya tiga kasus baru DBD yang menyerang anak-anak. Tiga anak tersebut adalah H (3 tahun), FAB (8 tahun), dan AC (9 tahun).
"Saat diminta Keterangan dari Rumah Sakit (KDRS), keluarga tidak dapat memperlihatkan surat keterangan dari klinik. Namun, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ketiganya memiliki trombosit yang rendah," katanya.
Menyikapi laporan ini, Helmi menyatakan Tim Surveilans Puskesmas Bojonggenteng segera bertindak dengan melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE), PSN, dan Abatesasi pada 14 September 2024. Dalam proses tersebut, ditemukan dua lokasi yang diduga menjadi tempat perkembangbiakan jentik nyamuk DBD.
"Setelah itu, kami sepakat untuk memberikan penyuluhan kepada warga terkait dengan bahaya DBD dan langkah-langkah pencegahannya," jelasnya.
Berdasarkan hasil PE dan PSN, serta diskusi dengan Pemerintah Desa Bojonggenteng, tim memutuskan untuk melakukan pengasapan (fogging) pada Rabu (18/9/2024).
"Fogging ini bertujuan untuk memutus mata rantai penularan DBD dengan membasmi nyamuk dewasa, sehingga diharapkan dapat menghentikan penyebaran penyakit ini," pungkasnya. (ADV)