SUKABUMIUPDATE.com - Jenazah Syamsul Diana Akbar (30 tahun) yang meninggal di Kamboja diduga korban Tindak Pindana Perdagangan Orang (TPPO) tiba di rumah duka di Kampung Parungseah Berong, Rt 01/04, Desa Parungseah, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi pada Jumat (13/9/2024) sekira pukul 19:00 WIB. Sebelumnya jenazah tiba di bandara Soekarno-Hatta Jakarta pada Jumat (13/9) sekira pukul 11:00 WIB.
Pantauan langsung sukabumiupdate.com di rumah duka, jenazah Syamsul datang diantar menggunakan mobil ambulance. Tangis keluarga pun seketika pecah saat peti kemas jenazah dibuka atas permintaan keluarga.
Kepala Desa Parungseah, Muhammad Munir mengatakan jika dia bersama perwakilan keluarga menjemput langsung jenazah Syamsul ke bandara Soekarno-Hatta. “Sampai bandara Sokarno-Hatta jam 11:00 Wib siang, kemudian kita uruskan dulu administrasi dan lain sebagainya itu keluar (dari bandara) sekitar jam 14:00 WIB siang,” ujar Munir di rumah duka.
Baca Juga: Diduga Jadi Korban TPPO, Warga Parungseah Sukabumi Meninggal di Kamboja
Menurutnya, tidak ada kendala apapun dalam proses pemulangan jenazah karena langsung dibantu oleh Kementrian Luar Negeri dan lembaga lainnya. “Alhamdulillah tidak ada kendala kita dibantu sama Kementerian Luar Negeri berikut BP2MI dan BP3MI, jadi semua gratis tanpa dikenakan biaya apa-apa. Jadi tugas kita hanya menyediakan ambulance saja,” kata dia.
Lebih lanjut, berdasarkan informasi yang didapatnya, Syamsul dikabarkan meninggal pada 2 Agustus 2024 lalu atau terhitung 43 hari hingga jenazah tiba di rumah duka.
Munir menjelaskan saat peti jenazah dibuka, kondisi jasad almarhum terlihat baik-baik saja dan tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan. “Kalau dilihat dari wajahnya doang enggak sih biasa aja normal, cuman karena memang mungkin sudah lama (43 hari), kondisi jenazah nampak pucat,” jelas dia.
Setelah itu, jenazah langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Kampung Parungseah Berong yang tidak jauh dari rumah duka. “Dimakamkan hari ini langsung di tempat pemakaman umum,” pungkasnya.