SUKABUMIUPDATE.com - Nelayan Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, mendesak pemerintah untuk membangun dermaga baru yang representatif di daerahnya. Pasalnya kondisi saat ini unit perahu yang beroperasi di lepas pantai Ujunggenteng semakin banyak.
Tak hanya itu, nelayan Ujunggenteng juga meminta pemerintah membangun pemecah ombak atau breakwater. Hal itu agar perahu yang bersandar aman dari terjangan gelombang tinggi akibat cuaca buruk.
Diketahui, selama ini nelayan menambatkan perahunya di kawasan dermaga Bagalbatre serta di sepanjang pantai pesisir Ujunggenteng. Mulai dari pesisir Tenda Biru hingga pesisir Kalapa Condong.
“Mereka bersusah payah saat cuaca buruk, datangnya badai. Harus mengevakuasi perahu kedaratan, karena ombak tinggi yang datang dari tengah lautan, langsung menghantam perahu perahu yang parkir,” kata Ketua Rukun Nelayan Ujunggenteng, Asep Jeka kepada sukabumiupdate.com, Rabu (11/9/2024).
Baca Juga: Perahu Terbalik Dihantam Badai, Nelayan Sukabumi Selamatkan Diri dengan Berenang ke Tepian
Asep mencatat, saat ini jumlah perahu nelayan Ujunggenteng terdiri dari perahu fiber sekitar 700 unit, perahu diesel 40 unit dan perahu nelayan pribumi 1700 unit.
“Belum perahu nelayan pendatang sekitar 200 lebih," tuturnya.
Menurut Asep, setelah dilegalkannya penangkapan benur di Kabupaten Sukabumi, banyak nelayan pendatang yang beroperasi di pesisir Pantai Ujunggenteng. Hal itu membuat tempat bersandar perahu saat ini mengalami over kapasitas.
"Mau tidak mau, penyimpanan perahu sangat berdekatan, kadang berhimpitan, dampaknya perahu dengan mudah untuk berbenturan, saat diterjang ombak. Apalagi tidak adanya bangunan pemecah gelombang atau pemecah ombak (breakwater)," ujarnya.
"Harapannya pemerintah bisa merespon keinginan nelayan, untuk pembuatan dermaga atau tempat menambatkan perahu. Kendati tidak bisa direalisasikan, minimal ada bangunan pemecah ombak, atau tinggal memperbaiki dermaga Bagalbatre," pungkasnya.