SUKABUMIUPDATE.com – Aktivis media sosial Sukabumi sekaligus influencer, Mang Kifly, yang terkenal karena sering mengkritik kondisi infrastruktur jalan di Kabupaten Sukabumi, kini menjadi sorotan publik, terutama pemerhati politik Pilkada.
Baru-baru ini, Mang Kifly banyak diperbincangkan di media sosial karena telah menjadi bagian dari pendukung salah satu pasangan calon Bupati - Wakil Bupati Sukabumi yang dianggap dulu sering dikritiknya, yaitu mantan Kadis PU Kabupaten Sukabumi, Asep Japar.
Diantara warganet ada yang menganggap perubahan sikap Mang Kifly dari semula mengkritik menjadi mendukung merupakan sikap tidak konsisten, hingga mempertanyakan prinsip dan motivasi Mang Kifly. Bahkan ada yang menyebut perubahan sikap Kifly telah menyakiti nalar dan rasa keadilan yang tak menentu di Kabupaten Sukabumi.
"Seseorang seperti Mang Kifly yang sebelumnya mengkritik pemerintah Kabupaten Sukabumi, untuk kemudian mendukung calon yang menjadi bagian yang dia kritik, ini menunjukkan ketidakpastian atau inkonsistensi dalam sikap politiknya, yang bisa menimbulkan pertanyaan mengenai kejelasan prinsip dan motivasinya si mamang bersuara, tapi secara prinsip etis Mang Kifly adalah aktor pelengkap yang menyakiti nalar dan rasa keadilan tak menentu di kabupaten Sukabumi," tulis akun facebook @Hay Hallo di kolom komentar Grup Diskusi Pilkada Sukabumi 2024.
"Asup angin sugan maang eleh ku rupiah mah nya, sugan teh nyieun konten jalan rusak supaya beunta Kepala PUna, kalakah jadi timses gening kwkwkwkkwkw." tulis @ahmadalbars mengomentari unggahan Mang Kifly.
Kepada sukabumiupdate.com, Mang Kifly mengungkapkan alasan dukungannya terhadap Asep Japar dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) Sukabumi. Menurut Mang Kifly, dukungannya kepada Asep Japar tidak didasari oleh warna bendera atau partai politik, melainkan karena penilaian pribadi terhadap sosok calon tersebut.
Mang Kifly menjelaskan bahwa hubungan antara dirinya dan Asep Japar bukanlah hal baru. Ia mengaku mengenal Asep Japar sejak awal tahun 2023, ketika Asep Japar masih menjabat Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU).
"Walaupun saya aktif membuat konten tentang jalan butut pada saat itu, tapi tidak pernah ada intimidasi dari pihak beliau (Asep Japar)," ungkap Mang Kifly. "Sebaliknya, Asep Japar malah memberikan edukasi tentang proses pembangunan dan status jalan di Kabupaten Sukabumi." kata Mang Kifly, Selasa (10/9/2024).
Menurut Mang Kifly, alasan utama dukungannya kepada Asep Japar adalah sikap inklusif dan merangkul semua lapisan masyarakat dari kalangan menengah hingga bawah. "Saya melihat bahwa Pak Asep Japar memperlakukan semua masyarakat secara merata tanpa membeda-bedakan," katanya. "Beliau bisa merangkul semua kalangan, dan itu menjadi salah satu alasan saya mendukung beliau." jelasnya.
Baca Juga: Momen Keseruan Andri Hamami dan Bacawagub Erwan Nobar Timnas Bareng Bobotoh Sukabumi
Mang Kifly juga menanggapi tudingan bahwa pilihannya menjadi bahan perdebatan di media sosial, terutama terkait dengan tuduhan bahwa dukungannya terhadap Asep Japar merupakan bentuk penolakan terhadap pihak lain. "Apakah salah jika seorang pengkritik kebijakan pemerintah memberikan hak politiknya kepada calon tertentu? tanya Mang Kifly.
"Apakah dukungan saya ini menjadi bahan gorengan (perdebatan) karena saya dianggap tidak netral dalam Pilkada Sukabumi, atau karena saya menolak tawaran untuk bergabung dengan tim tertentu?" ucap Mang Kifly kembali bertanya.
Mang Kifly menyatakan dengan mendukung Asep Japar, ia berharap pembangunan di Kabupaten Sukabumi bisa lebih merata, infrastruktur jalan bisa mulus. Dan bisa mengatasi berbagai masalah, seperti pungli dan calo-calo yang mengganggu proses administrasi baik dalam penerimaan pekerja maupun pengurusan dokumen.
"Semoga dengan kepemimpinan yang baru, pembangunan Sukabumi bisa lebih merata dan masalah seperti calo pabrik serta pungli di jalanan dapat diatasi," tutupnya.
Sementara itu, pemerhati politik Sukabumi, Rozak Daud, memberikan komentar terkait fenomena Mang Kifly di Pilkada Sukabumi. "Fenomena Mang Kifly sebenarnya hal biasa, seperti Pilkada 2020, Penggiat #2TahunMundur untuk Marwan - Adjo (2015-2020) seperti Aris Rindiansyah dan kawan lainnya Dewek Sapta Anugrah kemudian berbalik dengan totalitas mendukung Pak Marwan dua Periode," kata Rozak
Menurut Rozak, Mang Kifly di beberapa tahun kebelakang mengkritik pemerintah Kabupaten Sukabumi khususnya menyoroti masalah jalan. Tentunya Pimpinan Daerah 2020-2024 yaitu pasangan Marwan - Iyos, dan turunan satuan perangkat kerja daerah. Dan kini menjelang Pilkada, Mang Kifly sebagai warga negara punya hak politik untuk mendukung, memilih salah satu Calon.
"Video-video kritikan Mang Kifly kembali tersebar, seolah Kifly mendukung salah satu calon yang dianggap (pernah menjabat, didukung oleh kepala daerah saat ini). (Mungkin dianggap pilihan politik Mang Kifly salah karena tidak sejalan dengan pilihan org lain)," jelas Rozak.