SUKABUMIUPDATE.com - Aksi tawuran bersajam antarpelajar di Sukabumi kemarin Senin (9/9/2024) sempat menyita perhatian publik, pasalnya ada sosok ibu muda yang terekam kamera berani membubarkan aksi tawuran tersebut.
Diketahui, ibu muda itu adalah Suci Ayu Fatimah (23 tahun), seorang ibu rumah tangga (IRT) anak dua asal Kampung Cisarua Batas, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi.
Kepada sukabumiupdate.com, Ayu mengatakan saat tawuran terjadi ia hendak membeli ayam goreng (chicken) di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Menurutnya salah satu kelompok pelajar memang biasa nongkrong di TKP.
“Saya itu baru dateng ya mau beli chicken, emang anak itu (kelompok pelajar) teh udah stay di situ di gang yang atas, ada anak ceweknya tiga orang terus yang mantaunya ada cowo dua orang, udah pada siap gitu,” kata Ayu, Selasa (10/9/2024)
Ayu mengaku dirinya merupakan alumni dari salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang terlibat dalam aksi tawuran tersebut. “Saya kan emang dulunya juga dari STM, otomatis saya bubarin soalnya takutnya ada yang kena, takut ada yang nyasar ke warga juga makanya ku saya dipisahin,” ujar Ayu menceritakan.
Baca Juga: 2 Pelajar Ditangkap Lalu Sujud ke Orang Tua, Tawuran Bersenjata di Batas Kota Sukabumi
“Tadinya saya mau negor mau nyuruh bubar ngapain lah gitu (tawuran) cuman telat pas di situ udah pada bentrok, otomatis saya ikut misahin mereka kan,” tambah dia.
Ayu juga membenarkan jika para pelajar yang terlibat aksi tawuran itu membawa senjata tajam (sajam) berbagai jenis. Ayu sempat cekcok dengan salah satu pelajar yang dia kejar hingga kedalam gang.
“Takutnya kan emang ada kejadian yang enggak-enggak makanya saya pisahin. Ada yang membawa sajam? Iya lihat juatru itu yang debat sama saya di gang itu dia juga bawa sajam,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Rita Suwandi melalui Kapolsek Sukabumi, Iptu Tommy Ganhany Jayasakti mengatakan jika dua pelajar berhasil diamankan.
Kedua pelajar itu yakni H (16 tahun) dan R (15 tahun) yang merupakan pelajar SMK asal Kota Sukabumi. Kedua pelajar itu kemudian diserahkan kepada orang tua mereka.
“Kepolisian telah memanggil semua pihak sekolah dan menghimbau agar siswa yang diduga terlibat peristiwa tersebut, dipanggil di sekolahnya masing-masing dan membuat pernyataan bersama pihak orangtua,“ ujar Tommy.