SUKABUMIUPDATE.com - Perjalanan mendebarkan selalu menghantui para guru yang mengajar di Kampung Ciloma, Desa/Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi.
Mereka yang mengajar di SMPN 4 Cibitung Satu Atap dan SDN Ciloma di Kampung tersebut, setiap harinya terpaksa pergi dan pulang harus melintasi Sungai Cikaso dengan menggunakan perahu lapuk rawan bocor yang mesinnya sering mengalami masalah atau trouble.
Teranyar, momen menegangkan akibat kondisi mesin perahu yang mengalami mogok hingga para guru harus mendayung terjadi pada Senin (9/9/2024).
Diketahui, perahu tersebut memang moda transportasi satu-satunya yang khusus untuk guru yang berangkat dari dermaga apung di Kampung Ciniti ke Kampung Ciloma dengan menyusuri Sungai Cikaso sepanjang 12 kilometer atau memakan waktu 45 menit sampai 1 jam.
“Kami para pengajar di SMPN 4 Cibitung dan SDN Ciloma, mau tidak mau menggunakan perahu yang kemarin mengalami bocor dan sudah diperbaiki ditambal pakai semen, kendati masih ada rembes air," ujar salah satu pengajar SMPN 4 Cibitung Satu Atap, Indra Firmansyah kepada sukabumiupdate.com, Senin (9/9/2024).
“Seperti biasa tadi pagi berangkat dari dermaga apung Cikaso dengan penumpang 2 orang guru SDN Ciloma, membawa dua orang anak laki laki usia 5 tahunan serta 8 orang guru SMPN 4 Cibitung. Saat berangkat memang tidak ada kendala, hingga sampai ketujuan tempat mengajar," tambahnya.
Baca Juga: Respons Disdik soal Guru di Cibitung Sukabumi Arungi Sungai Cikaso dengan Perahu Bocor
Namun, kata Indra, kejadian mendebarkan terjadi saat mereka pulang dari sekolah menuju dermaga apung Sungai Cikaso. Di tengah perjalanan sekitar pukul 13.00 WIB tiba-tiba mesin perahu mati dan mesin macet tidak bisa dihidupkan.
“Terpaksa kami mendayung dengan papan tempat duduk sejauh 500 meter. Sekitar pukul 13.45 WIB ada perahu warga yang lewat, pulang ngambil rumput (ngarit) untuk hewan peliharaannya, kami minta bantuannya untuk menderek dan membawa penumpang," tuturnya.
"Yang dikhawatirkan kondisi cuaca, sudah masuk musim hujan, dan angin cukup kencang," imbuhnya.