SUKABUMIUPDATE.com – Setelah berminggu-minggu dilanda kemarau panjang, hujan akhirnya turun di beberapa wilayah di Kota dan Kabupaten Sukabumi, termasuk Cisaat, Cicurug, dan beberapa wilayah lainnya, pada, Minggu (8/9/2024).
Di Cicurug, hujan dengan intensitas sedang yang berlangsung sekitar satu jam ini disambut dengan penuh syukur oleh warga setempat yang telah lama merindukan turunnya air dari langit.
Informasi yang dihimpun sukabumiupdate.com menyebutkan bahwa hujan juga mempengaruhi wilayah sekitar Kecamatan Cicurug, meskipun belum merata. Banyak warga yang memanfaatkan momen ini dengan keluar ke halaman rumah untuk menikmati suasana sejuk setelah cuaca panas yang berkepanjangan.
Fitri (40 tahun), salah seorang warga Cicurug, mengungkapkan rasa syukurnya atas turunnya hujan. “Alhamdulillah, setelah sekian lama kemarau, akhirnya hujan juga turun. Mudah-mudahan ini adalah awal dari hujan-hujan berikutnya dan menjadi berkah bagi kita semua,” kata Fitri kepada sukabumiupdate.com.
Warga lainnya, Yanto (52 tahun), seorang petani di wilayah tersebut, merasa lega karena hujan ini dapat membantu tanaman-tanaman di kebunnya yang mulai layu akibat kekurangan air.
“Tanaman dan sayur saya sudah mulai kekurangan air. Hujan ini sangat membantu, meskipun mungkin belum cukup untuk semua tanaman, tapi ini adalah awal yang baik,” ujar Yanto dengan penuh harapan.
Sementara di Sukakarya, Kota Sukabumi, Rizki (19 tahun) mengaku senang dengan turunnya hujan ini. Menurutnya dengan turun hujan ini aktivis di luar bakal tidak terlalu berdebu. "Alhamdulillah diluar tidak panas lagi dan jalan jadi tidak berdebu," kata dia.
Baca Juga: Tiap Kemarau, Puluhan Warga di Kebonpedes Sukabumi Dihantui Rasa Gatal dan Diare
Baca Juga: Perumdam TJM Cicurug Sukabumi Siapkan Langkah Antisipasi Hadapi Musim Kemarau
Meski hujan membawa kelegaan bagi warga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi tetap mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena, menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan BMKG mengenai musim kemarau yang diperkirakan akan berlangsung dari awal Agustus hingga tiga bulan ke depan, yaitu hingga Oktober.
Deden menyampaikan bahwa beberapa daerah, khususnya di wilayah Selatan seperti Kecamatan Ciracap dan wilayah Utara seperti Kecamatan Cicurug, telah melaporkan tanda-tanda awal kekeringan. “Kami sudah menerima laporan dari masing-masing camat mengenai kondisi kekeringan yang mulai terjadi,” ujarnya.
Menurut Deden, Kabupaten Sukabumi telah memasuki level siaga kekeringan pada minggu ketiga bulan Agustus. Meski demikian, BPBD masih menunggu laporan lebih lanjut dari camat untuk menentukan tindakan penanggulangan yang diperlukan.
"Level siaga ini merupakan langkah persiapan antisipasi menuju kekeringan atau puncak musim kemarau. Armada penanggulangan juga sudah siap jika terjadi kekeringan lebih lanjut,” jelasnya.