SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah mobil angkutan kota (Angkot) trayek 25 Baros-Ramayana dengan nomor polisi F 1962 TO dikabarkan terbakar hebat di kawasan Pasar Gudang, Jalan Tipar Gede (Ki Acret), Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, Sabtu (7/9/2024) sekitar pukul 07.30 WIB.
Informasi yang dihimpun, angkot berwarna hitam tersebut dikabarkan mogok namun sang sopir diduga terus berusaha menghidupkan mesin mobil hingga akhirnya keluar asap pada bagian depan mobil tersebut.
Hal itu dikatakan Dadan Hermawan (63 tahun) seorang pedagang sayuran di lokasi tersebut. Dia menduga kebakaran itu disebabkan adanya korsleting listrik pada bagian kelistrikan mobil.
“Mungkin dari sananya mogok mobilnya, terus mungkin korslet kabelnya terus di starter otomatis kan jadi micu itu apinya langsung aja kebakaran. Jadi kan udah mogok mobilnya mungkin dipaksain distarter jadi korslet,” ujar Dadan kepada sukabumiupdate.com di lokasi.
Baca Juga: Angkot Terbakar di Nagrak Sukabumi, Diduga akibat Selang Bensin Bocor
Saat kejadian, kata Dadan, mobil dalam keadaan kosong atau tidak berpenumpang. Sopir yang masih berada di dalam kabin kemudi juga dikabarkan sempat tersambar api.
“Api itu muncul dari depan mobil, jok mobil depan, sopir juga ikut kebakar tadi bajunya makanya waktu kejadian juga dia langsung buka baju sama celananya di situ, tapi nggak kenapa-kenapa,” kata dia.
Menurutnya, api dapat dipadamkan oleh para pedagang, warga serta tukang ojek yang ada di lokasi pada waktu itu sebelum akhirnya petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi.
“Liat kebakaran gitu, otomatis tukang dagang sama warga juga semuanya bantu pake air seadanya, itu di tukang ikan juga abis airnya, pake selang juga dari sumur warga udah lama itu udah padam baru dateng pemadam kebakaran, udah mati apinya juga, mobilnya juga udah didorong ke atas (pasar gudang) kan kalau di sini (TKP) macet,” jelas dia.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Pemadam Kebakaran Kota Sukabumi, Ujang Rustiandi membenarkan terkait kedatangan petugas pemadam kebakaran setelah kebakaran dapat dipadamkan. Namun menurutnya, petugas selalu merespon berdasarkan laporan yang diterimanya.
“Iya memang seperti itu, cuman kita juga respon berdasarkan laporan atau informasi yang datang ke kita. Kita pemadam kebakran itu datang ketika mendapat laporan, nah mungkin memang laporan kepada pemadam kebakarannya yang terlambat,” ujar Ujang.
Kendati demikian, pihaknya tetap melakukan assesmen terhadap peristiwa kebakaran tersebut dan diperkirakan kerugian mencapai Rp15 juta.